Di dalam dialog Timaeus, Plato menulis tentang konflik antara Athena dengan Atlantis, dua bangsa terbesar saat itu, hingga bencana yang datang melanda keduanya. Sedangkan pada bagian Dialog Kritias ia menulis rincian kegiatan dan keadaan kedua negeri tersebut. Adapun para pembicara dalam dialog Timaeus dan Kritias ini antara lain;
- Kritias: si pembicara utama atau narator. Paman Plato ini juga muncul dalam dialog-dialog karya Plato lainnya.
- Timaeus Locrus: tidak ada catatan mengenai orang ini, konon ia adalah ilmuwan rekan Plato yang berasal dari Locri, Italia.
- Sokrates (470-399 BC): guru Plato, pada saat itu dia adalah filsuf Yunani yang paling terkemuka.
- Hermokrates: tidak banyak percakapannya di sini. Dia adalah ahli strategi terkemuka dari Syracuse (Sisilia).
Mereka di sini membahas sejarah manusia, filsafat, politik, perbintangan, dan ilmu lainnya, Â termasuk juga tentang Atlantis yang di dengungkan oleh Solon, salah satu dari -- tujuh orang bijak -- Yunani. Plato mungkin mengetahui legenda ini dari Hecateus, namun ada pula yang beranggapan ia tahu dari pamannya sendiri, Kritias, yang memperolehnya dari kakeknya yang juga bernama Kritias, dan ketika Kritias-Tua masih belia, ia mendengarnya langsung dari ayahnya, Dropida yang ternyata teman dekat Solon. Di samping itu juga ada yang berkeyakinan bahwa sepulangnya Plato dari perjalanan melanglang buana, ia membuat dialog-dialog dengan karakter-karakter khayalan dengan memakai nama-nama orang yang di hormatinya;
..
Socrates: Satu, dua, tiga,--tetapi kemanakah, ya Timaeus, tamu kita yang kemarin, yang ke empat, yang menjadi tuan rumah hari ini?Timaeus: Ia sakit, Socrates; ia juga tidak rela melepas pertemuan ini.
Socrates:Kalau begitu, berarti kau dan dua lainnya mengisi tempatnya.
Timaeus: Pasti, dan kami akan melakukan yang terbaik, apalagi setelah keramah tamahan mu yang kami terima dari mu kemarin…
..
Dialog-dialog di atas merupakan pembuka yang di lanjuti dengan pembicaraan mengenai topik-topik yang di bicarakan sehari sebelumnya yang sebenarnya inti dari karya Plato yang lain ("Negarawan", "Hukum", "Republik") mengenai masyarakat ideal. Pembicaraan ini sebenarnya berhubungan dengan pembahasan tema apa yang akan di gunakan untuk festival Athena mendatang. Kritias mengusulkan sebuah tema tentang kisah epik yang pernah ia dengar dari kakeknya, Kritias Tua. Ketika berumur 10 tahun, Kritias Tua pernah mengikuti festival Apaturia, festival untuk menghormati dewa anggur Dionysus (Romawi; Bacchus) putra Zeus (Jupiter) dengan istrinya dari ras manusia.
..
Ke semua peserta festival adalah anak laki-laki yang sebaya dengan Kritias, yang nantinya di hari ke-3 semua peserta di register atau di daftar sebagai tanda bahwa peserta telah menjadi pemuda, lalu membuat sesaji berupa air-anggur (wine) untuk Herkules. Hari ketiga itu di sebut hari Cureotis atau Kouroi (jejaka/ pemuda). Terjemahan lain menyebutnya hari pendaftaran pemuda (Registration of Youth) di mana para orang tua memberi hadiah kepada putra-putra mereka yang telah berhasil membaca puisi-puisi.
..