Bina Marga/PU menyiapkan infrastruktur yang memadai dan sesuai kebutuhan perkembangan misalnya membangun monorel yang banyak, dan negara menyediakan dana besar. Negara juga harus mengedukasi masyarakat untuk mampu menghargai komitmen berlalu lintas dengan baik dan hal - hal yang potensial menimbulkan kemacetan seperti PKL tersebut.
Dan Itu harus dirumuskan dalam tahun anggaran yang sama dengan membuang jauh - jauh ego sektoral. Selama hal ini tidak dilakukan, selama itu pula berbagai persoalan di DKI tidak akan terurai, dan bukan tidak mungkin akan menjadi bom waktu dengan daya ledak luar biasa dan social cost yang juga luar biasa.
Saat ini saja letupan - letupan kecil sudah terlihat. Sebagai contoh, sikap seorang ibu yang nekad memasuki jalur busway dan melawan petugas. Kasus ini sempat diresponi Ahok secara ekstrim. Belum lagi emosi dan stress warga yang tinggi lantaran kondisi macet yang makin esktrim. Warga bahkan tak mampu meprediksi kapan mereka bisa memanage waktu untuk keluar agar tidak terjebak macet di luar jam - jam rutin macet.
Letupan - letupan kecil lainnya benar - benarakan meledak dan menjadi persoalan krusial jika tidak segera disikapi secara bijak, apalagi bila diresponi pihak terkait secara kontraproduktif. Hal itu tentu bukan yang kita inginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H