Kehidupan haruslah harmonis
Saya tertegun dengan penggalan kalimat yang diucapkan oleh Ayah Deny, calon tunangan Saski; wanita cantik asal bali yang harus berada dikebuntuan jalan hidupnya, sehingga takdir seakan-akan membawanya pada pilihan yang tidak tepat. Sosok Deny yang diperankan Giorgino Abraham menunjukan watak pria Indonesia yang sangat khas dengan sifat keras kepala, penuh kemauan dan agresif (ada sisi maskulinitas yang juga ditonjolkan dalam diri Deny).
Konflik terjadi ketika Ayah Deny memutuskan untuk membatalkan pernikahan Saski dan Deny. Belakangan ayahnya menyadari bahwa pilihan Deny untuk menikah hanyalah formalitas, untuk memenuhi keinginan orang tua agar harta kekayaan keluarga bisa diwariskan kepadanya. Kisah semacam ini memang sudah sering kita jumpai dalam berbagai serial tv, film, dan bahkan banyak novel serupa. Namun yang menjadi nilai paling penting bagi saya, ketika ayah Deny menyatakan hal ini.
"Berbisnis di tanah ini (Bali) haruslah mengutamakan keselarasan antara Tuhan, alam, adat, dan manusia. Bukan sekadar kepentingan diri sendiri"
Dalam banyak film yang saya tonton, justru lebih banyak menunjukan sifat dan karakter seorang pengusaha yang eksploitatif. Tetapi nilai kehidupan masyarakat Bali justru sangat nyata dalam setiap bagian film ini. Mungkin inilah prinsip yang dipegang oleh para pebisnis di sana, sehingga tak heran jika kita melihat Bali rasanya perpaduan, keselarasan atau keharmonisan antara alam, adat dan manusia sangatlah nampak dan jelas. Inilah yang membuat saya selalu jatuh cinta dengan Bali, dan berharap suatu saat bisa berkunjung ke Bali.
Hidup yang harmonis sangatlah indah, hal ini yang sudah saya jalani beberapa tahun terakhir. Suatu ketika saat saya masih SMK, kepala sekolah pernah berbicara tentang hidup berdamai dengan semua ciptaan. Katanya "kalau di rumahmu ada hewan misalnya tikus, ular, kecoak, dll. Jangan dibunuh, gunakan alat pengusir sehingga mereka akan pergi dengan sendirinya, sebab mereka adalah ciptaan Tuhan yang harus dijaga". Kalimat ini sangat berkesan bagi saya.
Keselarasan dalam hidup juga membuat aura diri menjadi lebih positif, karena sejak dalam pikiran kita sudah menanamkan pola pikir yang positif, maka akan berpengaruh pada seluruh aspek, yaitu perasaan/emosi, dan perilaku. Hal ini membuat saya sangat kagum melihat teman-teman yang bisa bersahabat dengan hewan, mungkin karena mereka memang menjaga keharmonisan hubungan itu, sehingga dengan ciptaan apa saja selalu terlihat adanya relasi yang harmonis dan indah.
Cinta itu seperti mata air
Setelah menikmati adegan demi adegan dalam film "A Perfect Fit" saya pun mendapatkan sebuah ungkapan yang muncul dalam hati. Dengan segera saya menuliskannya di note agar tidak hilang begitu saja.
"Ada banyak hal yang bisa dipilih, tetapi hanya satu yang harus berjalan seperti aliran air, yaitu: cinta"
Kisah cinta dalam film ini penuh dengan konflik, dan lika-liku. Ada satu tokoh yang belum saya sebutkan, yaitu Rio; seorang pengrajin dan pemilik toko sepatu yang berhasil mendapatkan cintanya (hati) Saski. Setelah pertemuan pertama antara Rio dan Saski di toko sepatu miliknya, Saski telah menjalani kehidupannya dijalan yang baru sebagaimana kata sang peramal "ikuti ini, dan kamu akan menemukan jalanmu yang barumu". Rio adalah sosok baru, dan juga sang pemilik jalan baru itu.