"Sebuah refleksi dalam memaknai setiap peristiwa hidup. Terinspirasi dari Film Simfoni Luar Biasa (2011)"
Hidup adalah serangkaian peristiwa yang tidak dapat ditebak. Para pujangga menuliskan banyak dalam tiap baris syairnya yang indah, konon kata mereka hidup adalah misteri, semenit yang akan datang pun tak ada yang tahu; apa jadinya hidup ini dikemudian waktu.
Frasa tentang roda kehidupan ialah diksi puitis yang penuh makna -kadang kita diatas; kadang kita dibawah, tidak satu pun dari kita yang mampu menebaknya- begitu kira-kira makna sederhana yang sering diuraikan mengenai hidup bak roda yang berputar.
Tidak semua orang dapat menyadari makan hidup yang sesungguhnya, bahkan makna hidup pun tidak dapat dipahami sekilas saja karena setiap orang menginterpretasikan life meaning-nya dengan cara yang berbeda-beda.
Sebuah peristiwa duka dapat menjadi sumber inspirasi; dalam kedukaanlah seseorang memahami arti hidup yang sesungguhnya "apakah hidup adalah kefanaan yang pasti?" dan berbagai penghayatan lainnya.
Sebaliknya sebuah peristiwa penuh suka dapat juga memberikan pembelajaran kepada siapa saja mengenai arti hidup; seringnya diungkapkan dalam kalimat puitis seperti ini "kemarin adalah mendung, hari ini adalah cerah. Sedih-ku telah pergi, bahagia-ku pun dimulai."
Apapun bentuknya pada hakikatnya setiap orang akan tiba pada suatu titik dimana dia menyadari bahwa hidup penuh dengan misteri, ada suka, ada pula duka, dan disaat itulah seseorang mungkin menemukan makna hidup yang sesungguhnya.
Belajar dari Kejatuhan, dan Sebagian dari Kepasrahan
"Untuk apa aku hidup?" sebuah pertanyaan klasik bernuansa filsafat yang sudah dipertanyakan sejak berabad-abad lalu, jauh sebelum para pakar fenomenologis akhirnya dapat menjelaskan dari perspektifnya perihal hidup yang penuh peristiwa, dalam memberikan makna dan pembelajaran yang sesungguhnya.
Seorang muda bernama Jayden adalah tokoh utama dalam Film Simfoni Luar Biasa (sebuah film yang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda dalam pencarian jati dirinya; bahwa apakah yang bisa dilakukannya? Pemuda tersebut tidak pernah membayangkan perjalanan hidupnya akan diwarnai oleh sebuah perjumpaan dengan anak-anak berkebutuhan khusus pada salah satu SLB di Jakarta.
Perjumpaan mereka berbuahkan munculnya respect, berbagai pilihan diperhadapkan kepadanya, dan akhirnya sang pemuda memutuskan menjadi seorang tenaga pengajar disekolah tersebut, tanpa bekal ilmu dan keahilan.