Mohon tunggu...
Hery Yuanda
Hery Yuanda Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis | Aktivis | Desain Grafis | Event Organizer | Videographer | Penulis

Saya merupakan seseorang Jurnalis yang senang belajar banyak hal, sejalan dengan kehidupan jurnalis yang dimana kita harus mampu menguasai banyak bidang ilmu pengetahuan dan pengalaman. Hobby saya menulis, travelling, aktivis organisasi, konsen di Pelajar Islam Indonesia (PII), isu keummatan, pelajar, mahasiswa, dan masih banyak lagi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Gado-Gado Bahasa

9 Desember 2023   09:15 Diperbarui: 9 Desember 2023   09:22 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexel

Campur kode dapat terjadi karena beberapa faktor, menurut Weisenberg (2003:5) terdapat lima alasan mengapa seseorang melakukan campur kode, yaitu untuk menandai kelompok tertentu, ketidakmampuan mencari padanan kata dalam suatu bahasa, hubungan suatu bahasa dengan topik yang dibicarakan, menunjukan otoritas, dan mengucilkan seseorang dari pembicaraan.

Memakai Bahasa Inggris, Apakah Rasa Nasionalisme jadi Pudar?

 

Terdapat beberapa pandangan penulis paparkan  dalam penggunaan 'gado-gado bahasa'. Pertama, menggunakan bahasa Inggris tidak salah  dan justru semakin baik dalam mengikuti perkembangan. saat ini abad 21, berwawasan global merupakan perinsip yang ditanamkan oleh profil pelajar pancasila. Sehingga mampu menggunakan bahasa internasional untuk pengembangan diri.

Kedua, penutur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dapat dinilai kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia, angkuh atau suka pamer. Sehingga diberi julukan "kebarat-baratan atau keinggris-inggrisan". Dalam wacana penggunaan bahasa Inggris seolah-olah kehilangan jati diri kita sebagai orang Indonesia.

Penggunaan bahasa negara justru menunjukkan cara berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) ketiga negara dalam hal bahasa. Pengutamaan bahasa negara merupakan cara menunjukkan kedaulatan negara mereka melalui bahasa. Hal itu juga menunjukkan ketika negara itu sebagai negara yang mandiri, percaya diri, dan berkarakter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun