Sukses itu Sederhana, yaitu Positif dalam Pemecahan Masalah
Sampai kehidupan kita di hari ini, kita telah banyak mendengar tentang definisi kesuksesan. Ada banyak sekali definisi, yang boleh jadi semuanya benar. Namun, demikian, tulisan kali akan menyoroti tentang bagaimana sukses dilihat dari kemampuan memandang, mengatasi dan menyelesaikan masalah.
Maka, dalam hal ini, definisi sukses, sangat erat dengan upaya menyelesaikan masalah, yang mana sang 'masalah' tersebut pasti datang setiap hari.
Orang yang sukses ( (Gaspersz & Fontana, 2011) adalah orang yag selalu mengalami hambatan (kegagalan) namun berhasil  mengatasi hambatan itu, sedangkan orang gagal adalah orang yang seumur hidupnya tidak pernah mengalamai kegagalan (hambatan) karena selalu menghindari hambatan itu
Jadi, ini bukan masalah seseorang terhindar dari masalah, namun sebaliknya, justru bergelut, berpikir positif dan bertindak positif dengan masalah. Ia memandang masalah sebagai sesuatu yang tidak mungkin terelakkan, sehingga ia memilih untuk berdamai dengannya. Ia menganggap, masalah seperti ombak besar, untuk diarungi dengan lincah, dengan gerakan berbelok ke kanan, ke kira, atas dan bawah sesuai kebutuhan. Bukan mundur, namun diarungi dengan kelincahan dan sikap positif dan optimis.
Ini adalah keyakinan kita terhadap kemampuan kita mengatasi masalah. Karena secara umum, sikap kita pada awal kita menyelesaikan suatu tugas (tantangan permasalahan) tertentu, akan menentukan tingkat kesuksesan kita dalam menuntaskan dan menyelesaikan permasalahan tertentu. Inilah hal yang penting, sikap awal kita akan menentukan keberhasilan kita.
Maknanya, kesuksesan berawal dari keingingan untuk sukses. Kesuksesan menyelesaikan masalah, diawalinya dengan sikap positif, optimis, yakin dan antusias dalam menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga akan terbangun semangat positif dalam mengatasi satu demi satu rintangan yang menghadang, dan hambatan yang menerjang. Inilah yang banyak orang lupa dan lalai.
Terlalu banyak diantara kita, yang terlalu mudah berpikir negatif ketika masalah menghadang. Merasa tidak mampu, akhirnya mundur. Merasa tidak akan mampu, akhirnya menghindar.
Banyak diantara kita, yang mundur sebelum berperang. Baru saja melihat masalah (hambatan/rintangan), kita sudah merasa tidak akan mampu menghadapinya, lalu akhirnya mundur dan menghindar. Sehingga, akhirnya, kita tidak pernah merasakan pencapaian baru dalam hidup kita. Dan akhirnya kita pernah sampai pada stasiun baru dalam kehidupan kita.
Karena, sejatinya, hal baru akan kita dapatkan setelah kita berusaha maksimal menyelesaikan masalah yang datang. Jadi kita sulit mencapai titik-titik pencapaian baru dalam kehidupan, tanpa usaha maksimal menyelesaikan ragam permasalahan yang hadir. Satu masalah selesai, adalah satu lompatan baru dan satu perncapaian baru. Jadi, mari terus melangkah dengan kelincahan maksimal dalam mengarungi ombak permasalahan. Terus melangkah, sambil tidak berhenti mengevaluasi, agar tidak terjatuh kembali pada lubang-lubang yang sama. Atau bahasa kekiniaannya Agile Learning
Serta, tidak lupa tentunya, kita wajib menyerahkan segala ketidakberdayaan dan kelemahaman kita pada Allah Subhanahu wa ta'ala. Dan sepenuhnya meyakini bahwa Yang Maha Kuasa-lah yang memberikan ilham kepada kita dalam segala pemecahan masalah yang kita hadapi. Hanya saja, kita perlu memulainya dengan ikhtiar yang optimal