Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dear Moms and Dads, Cermati Memilih Dokter untuk Si Buah Hati Ketika Berobat

27 Oktober 2023   23:47 Diperbarui: 30 Oktober 2023   00:15 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi sibuah hati. Tak terkecuali masalah kesehatan adalah hal paling prioritas yang harus dipenuhi oleh orang tua. Tidak ada seorang pun orang tua yang tidak sedih ketika mengetahui anak balitanya sedang terkena suatu penyakit, baik itu demam, perut kembung, pilek, dan gejala penyakit lainnya yang lazim dialami oleh anak-anak balita pada umumnya.

Apalagi saat ini cuaca sedang tidak menentu yang kadang hujan kadang kemarau dan kadang sering turun hujan, membuat anak sangat rentan terserang demam, pilek, batuk dan sakit yang lazim lainnya.

Ketika anak kita sedang sakit, tentu sangat membuat hati kita sebagai orang tua sangat sedih dan perasaan tidak karuan. Cemas, khawatir bercampur menjadi satu. Sebagai orangtua , hal yang pertama yang dilakukan ketika mengetahui anak nya sakit adalah segera membawa anaknya ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat guna kesembuhan sang buah hati.

Tentu setiap orang tua punya pertimbangan masing-masing dalam menentukan pilihan misalnya dalam hal memilih dokter anak, tempat pengobatan baik itu ke rumah sakit, puskesmas maupun klinik kesehatan disesuaikan dengan kondisi masing-masing dari orangtua.

Dalam hal memilih dokter anak misalnya, tentu banyak pertimbangan yang harus orang tua ambil ketika memilih dokter anak yang tepat bagi si buah hati. Misalnya pertimbangan dalam memilih dokter bisa didasarkan kepada referensi dari testimoni teman-teman atau kerabat yang sudah pernah berobat ke dokter yang direferalkan tersebut.

Pertimbangan yang lainnya juga bisa berupa pengalaman si dokter yang sudah berpengalaman dan mumpuni dalam menangani setiap penyakit anak-anak karena memang berlatar belakang dokter spesialis anak, misalnya lagi bisa berupa pertimbangan dari sisi personal dan karakter yang dimiliki oleh si dokter, apakah dokternya baik, ramah, cerewet, penuh penjelasan atau sama sekali tidak interaktif.

Sebagian besar mungkin orang tua akan menjatuhkan pilihan kepada dokter anak yang sudah memang berpengalaman, terkenal dan sangat ramai didatangi oleh pasien untuk datang berobat.

Dan saya juga termasuk salah satu orang tua yang masuk ke dalam kelompok yang sebagian besar memilih dokter karena dokternya memang sudah berpengalaman dan terkenal serta selalu banyak pasien. Hal itu juga yang saya terapkan ketika pagi tadi membawa anak saya yang berumur 4 tahun berobat ke dokter spesialis anak yang sudah berengalaman dan terkenal ramai pasien di salah satu rumah sakit swasta di kota Medan.

Setelah sampai di rumah sakit, saya mencoba konfirmasi ke bagian pendaftaran kalau dokter yang mau saya datangi ini bisa datang paling cepat jam 9 pagi bahkan bisa pukul 9.30 wib, sementara antrian by phone sudah 8 orang, berarti saya yang datang pagi itu sekitar jam 8.30 wib adalah antrian ke-9.

setelah di pikir-pikir kalau saya jadi ke dokter pilihan saya itu, saya harus menunggu 2 jam lebih sejak jadwal praktek si dokter yaitu pukul 9.00 atau 9.30 wib, maka saya memutuskan untuk konsultasi ke dokter yang sudah ready praktek jam 8.00 pagi sebut saja dokter A dan dokter B. karena saya tahu kalau dokter A adalah dokter anak saya yang kedua setiap kali imunisasi yang notabene kurang dalam hal penjelasan dan kurang interaktif, maka saya memutuskan ke dokter B.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter B dengan mengajukan sejumlah pertanyaan seputar keluhan anak saya, si dokter hanya meresepkan obat yang akan dikonsumsi. Secara umum kesimpulan saya terhadap dokter tersebut adalah kurang memuaskan dalam hal penjelasan kondisi kesehatan anak saya dan pemeriksaan yang dilakukan.

Ilustrasi gambar : halodoc.com
Ilustrasi gambar : halodoc.com

Setelah anak saya meminum obat yang diberikan oleh si dokter B, ternyata anak saya masih ada keluhan sakit perut yang dirasakan sebelumnya. Karena masih merasa tidak puas atas penjelasan kondisi sakit anak saya, dan rasa khawatir yang ada dalam diri, akhirnya saya bersama istri saya membawa kembali berobat ke rumah sakit yang sama tapi dengan dokter yang berbeda dari sebelumnya.

Sesampai disana, kami memilih dokter sebut saja dokter C yang notabene adalah dokter anak ketika anak saya dilahirkan dirumah sakit yang sama. Jadi secara historis sudah cukup mengenal bagaimana personal dan pengalaman si dokter. Setelah anak saya diperiksa oleh dokter c, lalu kemudian si dokter menjelaskan sedetail mungkin dan sejelas mungkin tentang kondisi anak saya. Setelah mendengarkan penjelasan yang begitu komprehensif dan lugas dari dokter, kami sebagai orang tua merasa puas dan cukup ditenangkan secara psikologis karena kami sudah mengetahui seperti apa kondisi sakit anak kami.

Apa yang saya alami ketika membawa anak saya konsultasi ke dokter anak, ternyata memilih dokter yang tepat itu sangat penting untuk dilakukan oleh setiap orang tua. Di satu sisi adalah untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat demi kesembuhan si buah hati. Dan disisi yang lain adalah faktor ketenangan psikologis kita sebaga orang tua atas penjelesan dari dokter yang lugas dan komprehensif yang bisa menenangkan kita dari rasa cemas dan khawatir dan tidak lagi bertanya-tanya dalam hati.

Memilih dokter bagi sibuah hati, tidak cukup hanya berpengalaman, terkenal, tetapi juga kita harus mempertimbangkan dalam memilih dokter yang bisa menjelaskan secara detail, komprehensif, dan bisa memuaskan kita sebagai orang tua ketika kita bertanya banyak hal tentang kondisi kesehatan anak kita. Karena bisa saja ada dokter yang berpengalaman, terkenal namun tidak punya kemampuan karakter yang mau memberikan penjelasan yang lengkap, detail dan orang yang tidak interaktif.

Namun alangkah lebih baiknya, kalau kita memilih dokter buat anak kita adalah dokter yang tidak cukup hanya kompetensi namun yang paling penting adalah dokter yang interaktif yang mau ditanya banyak hal, mau menjelaskan secara lengkap dan konfrehensif, lugas dan detail tentang kondisi kesehatan anak kita yang mana itu akan membuat kita merasa tenang secara psikologis, rasa cemas dan khawatir yang sebelumnya campur aduk sedikitnya bisa lebih terkendali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun