Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jaga Ketahanan Pangan, Pastikan Tidak Ada Makanan yang Terbuang

16 Oktober 2023   23:07 Diperbarui: 16 Oktober 2023   23:11 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : qraved.com

Sementara dilansir dari dream.co.id, sampah makanan di Indonesia merujuk hasil riset FoodCycle, mencapai 23 juta-48 juta ton sejak tahun 2000 hingga 2019. Jumlah limbah makanan di Indonesia yang terbuang sia-sia itu setara dengan makanan yang dapat dikonsumsi 28 juta orang selama satu tahun.

Bukan faktor tunggal juga yang menyebabkan kenapa banyak makanan bisa terbuang sia-sia. Mungkin beberapa contoh yang bisa jadi gambaran perilaku dari manusia yang tidak sengaja atau bahkan sengaja manusia namun tidak menyadarinya adalah

  • kebiasaan terlalu lama menyimpan bahan makanan di kulkas hingga akhirnya jadi busuk. Ada anekdot yang mengatakan kalau kulkas adalah tempat bermuaranya sampah makanan. Ga tau pasti penyebabnya mengapa demikian yang terjadi, apakah faktor kelupaan bahwa di dalam kulkas masih ada makanan yang bisa diolah, atau masalah waktu yang tidak ada atau tidak sempat dalam mengolahnya menjadi makanan jadi karena tuntutan rutinitas yang padat di kantor atau aktivitas di luar rumah sehingga menyebabkan tidak punya waktu untuk memasak.
  • memasak makanan tidak sesuai dengan takaran yang pas, yang akhirnya berlebih karena tidak bisa habis dimakan, akhirnya terbuang. Sering kali kita memasak nasi, lauk tapi tidak menakar sesuai dengan porsi yang mampu kita habiskan. Pada akhirnya lauk dan nasi bisa menjadi berlebih dan akhirnya terbuang.
  • Ada kondisi dimana lauk dan nasi dimasak untuk dimakan 3 kali, namun karena tuntutan aktivitas pekerjaan yang harus berangkat kerja pagi-pagi benar, sehingga tidak sempat untuk dimakan. Kalau dikatakan untuk mensiasatinya agar bisa dimakan adalah bangun pagi benar, mungkin ada sebagian orang tidak bisa sarapan dibawah jam 7, akhirnya memilih sarapan di luar pada jam-jam tertentu misalnya jam 8 pagi ke atas karena sudah terbiasa sarapan di jam segitu.
  • Bagi sebagian orang yang melangsungkan pesta atau hajatan yang menyediakan makanan untuk tamu dan undangan, namun berlebih karena ada tamu dan undangan yang tidak hadir, atau bahkan porsi makanan memang sengaja disediakan lebih, pada akhirnya undangan yang datang tidak mencapai jumlah makanan yang disediakan, ujung-ujungnya makanan nya terbuang sia-sia.

Lantas Apa yang harus dilakukan?

Mungkin sebuah langkah kecil perlu dilakukan untuk mengatasi itu semua atau setidaknya bisa meminimalisir masalah makanan yang terbuang sia-sia.

  • Agar setiap orang dapat memastikan makanannya tidak ada yang terbuang sia-sia dengan cara memasak lauk dan nasi yang secukupnya disesuaikan dengan porsi makan setiap harinya dan juga menyesuaikan dengan kesibukan pada hari itu juga apakah bisa makan dirumah atau tidak.
  • memastikan bahan makanan yang ada dikulkas sebisa mungkin tidak ada yang busuk, disesuaikan dengan jangka waktu ketahanan bahan makanan tersebut. Setiap kali berbelanja agar dipastikan persediaan yang ada dikulkas sehingga tidak berlebih bahan makanan yang serupa yang akan dibelanjakan di pasar.
  • setiap penyelenggara hajatan atau pesta memastikan makanan yang disediakan disesuaikan dengan jumlah undangan yang hadir.
  • mungkin sebagai saran dan masukan bagi perusahaan atau instansi pemerintah agar lebih membuat jam kerja lebih fleksibel misalnya masuk jam kerja jam 9 pagi namun jam kerja tetap dipenuhi selama 8 jam. Dengan masuk jam 9 pagi, setiap pekerja setidaknya punya spare waktu dirumah untuk bisa menghabiskan sarapan yang sudah dimasak oleh istri maupun pekerja tersebut. Sehingga dapat meminimalisir terbuang nya makanan yang sudah dimasak tadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun