Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jaga Ketahanan Pangan, Pastikan Tidak Ada Makanan yang Terbuang

16 Oktober 2023   23:07 Diperbarui: 16 Oktober 2023   23:11 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : qraved.com

Tulisan ini adalah catatan dalam rangka hari pangan internasional yang diperingati pada tanggal 16 Oktober 2023.

Bicara pangan tidak bisa lepas dari yang namanya ketahanan pangan tetap terjaga demi tercukupinya kebutuhan setiap manusia yang ada di dunia ini tanpa terkecuali.

Menurut undang-undang Nomor 18 Tahun 2012, Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Ketahanan pangan adalah salah satu isu atau agenda penting yang dibicarakan bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh negara di dunia. Karena bicara pangan adalah bicara menyangkut keberlangsungan negara dan kehidupan generasi penerus bangsa. Jika krisis pangan terjadi, stabilitas negara akan terganggu. Ketahanan pangan juga sangat penting karena mendukung pertahanan dan keamanan negara.

Karena sakin pentingnya, isu ketahanan pangan adalah salah satu tujuan yang terdapat dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable development goals)  tujuan nomor 2 yaitu untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Tujuan ini sejalan dengan prioritas pembangunan Indonesia yang termaktub ke dalam prioritas ketahanan pangan dan penciptaan lapangan kerja.

Kalau bicara mewujudkan ketahanan pangan, tidaklah faktor tunggal yang harus dilakukan melainkan banyak faktor yang mendukung atau mempengaruhi tercapainya ketahanan pangan suatu negara.

Salah satunya adalah faktor di hulu yang harus dibenahi melalui ekstensifikasi pemanfaatan lahan tidur produktif, penyediaan infrastruktur atau sarana dan prasarana, modernisasi dan mekanisasi, pemanfaatan teknologi.

Namun tidak cukup memastikan faktor di hulu, faktor di hilir sangat penting juga untuk dipastikan bisa terjaga dengan baik. Kalau kita melihat realitas yang ada saat ini, begitu banyak nya makanan yang terbuang percuma sebagai akibat sisa makanan orang yang tidak habis di makan, bahan makanan yang terbuang percuma karena tidak di makan, bahan makanan yang terbuang karena tidak diolah sama sekali karena terlalu lama di simpan di kulkas dan pada akhirnya menjadi busuk. Karena busuk , ujung-ujungny berakhir ditempat sampah dan tidak mempunyai nilai manfaat lagi.

Ini adalah fenomena gunung es atas perilaku manusia zaman sekarang ini yang merupakan faktor di hilir yang harus dikendalikan. Karena kalau tidak dikendalikan tentu akan menjadi masalah besar yang bisa mengancam terwujudnya ketahanan pangan.

Dilansir dari kompas.com, Perserikatan Bangsa--Bangsa (PBB) memperkirakan 17 persen dari produksi makanan terbuang percuma secara global setiap tahun. Angka tersebut sama dengan 1,03 miliyar ton makanan yang terbuang siang-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun