Sepinya pengunjung pada hari biasa, menjadi koreksi bagi pengelola Daerah Tujuan Wisata (DTW) Hutaginjang untuk semakin berbenah dan berpikir kreatif supaya melengkapi apa yang kurang baik dari sisi fasilitas, atraksi, akomodasi, dan yang lain-lainnya.
Mungkin sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara, sebaiknya lebih mengkaji lagi pengembangan DTW Hutaginjang dengan berdasarkan skema 5-A yang berlaku dalam pariwisata.
Konsep 5A, yang pertama kali diperkenalkan oleh William J. Reid pada tahun 1995 dan kemudian dikembangkan oleh Dimitrios Buhalis pada awal tahun 2000-an, bahwa dalam pariwisata mencakup Attractions (daya tarik), Accessibility (aksesibilitas), Amenities (fasilitas), Available packages (paket perjalanan), dan Activities (kegiatan). Semua faktor ini harus terpenuhi agar destinasi pariwisata dapat sukses, menarik lebih banyak wisatawan, dan meningkatkan perekonomian daerah.
Salah satu aspek A yang paling penting saat ini disesuaikan dengan kondisi Hutaginjang adalah Atraksi. Mungkin atraksi yang ada saat ini seperti tari tortor, bisa ditambah dengan pertunjukan musik, festival budaya batak, dan memperbanyak event-event musik ataupun budaya, dan bisa dijadikan sebagai kalender tahunan pariwisata kabupaten.
Selain atraksi, bisa juga menambah fasilitas akomodasi atau aktivitas seperti glamping untuk keluarga yang lagi happening saat ini. Glamping dengan menawarkan suasana ketinggian dengan latar belakang Danau Toba bisa menjadi daya tarik orang untuk mencoba aktivitas glamping yang disediakan.
Harapannya, semakin banyak event atau pertunjukan maupun festival yang diadakan, dan akomodasi atau aktivitas glamping yang tersedia seperti yang disebutkan tadi diatas, akan semakin mendongkrak kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara yang tentunya dapat berimplikasi terhadap perputaran roda perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah bagi Kabupaten Tapanuli Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H