Hal mendasar yang perlu kita ketahui adalah bahwa Sektor UMKM merupakan sektor usaha yang selama ini menjadi salah satu penopang ekonomi nasional. Setidaknya terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang berkontribusi 97 persen terhadap total tenaga kerja dan 60 persen PDB nasional.
Selain mendapatkan laba dari bisnis UMKM yang kita jalankan ketika menjadi pengusaha UMKM, secara tidak langsung ketika kita menjadi pengusaha UMKM, kita sudah turut membantu pemerintah dalam menyerap tenaga kerja setidaknya minimal 2 orang atau lebih.Â
Artinya kita sudah membantu mengurangi tingkat pengangguran yang ada di negara kita.
Ada 2 alasan paling mendasar menurut penulis yang menjadi triger atau pendorong bagi siapa saja yang memiliki keinginan untuk menjadi wirausaha di bidang UMKM agar segera merealisasikannya dengan memanfaatkan momentum yang ada saat ini, 2 alasan utama tersebut diantaranya :
1. Gerakan Cinta Produk Dalam Negeri Secara Masif
Masih kita ingat ketika beberapa bulan yang lalu tepatnya pada bulan Maret 2021 pada saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk menggaungkan benci produk asing. Ajakan itu seiring dengan kampanye sebelumnya untuk cinta produk dalam negeri.
Hal ini memberikan sinyalemen kepada kita semua bahwa, pemerintah sangat serius untuk mengembangkan UMKM Indonesia agar bisa naik kelas. Keseriusan dari pemerintah itu tercermin dari adanya kebijakan pengembangan produk buatan UMKM dengan cara memperluas akses pasarnya.
Perluasan akses pasar bagi produk UMKM Indonesia dilakukan dengan mendorong setiap pusat perbelanjaan atau mall agar dapat memberikan ruang bagi produk-produk UMKM Indonesia.
Beberapa hari yang lalu juga, disetiap stasiun televisi telah disiarkan secara serentak acara Bangga Buatan Indonesia. Acara ini tentu bertujuan untuk memberikan ajakan bagi setiap masyarakat Indonesia untuk memiliki kecintaan terhadap produk buatan indonesia.
Acara ini cukup inovatif dan efektif dalam mensugesti untuk menanamkan dalam pikiran setiap orang agar mau mencintai produk dalam negeri dan bukan hanya sekedar mencintai.
Namun, juga membeli produk buatan indonesia yang apabila dilakukan secara terus menerus dan masit serta sustainable tentu diharapkan nantinya kedepan akan menjadi sebuah kebiasaan hingga menjelma menjadi karakter setiap warga negara untuk mencintai produk dalam negeri.