Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Realitas Kelangkaan Partonun (Penenun) di Sumatera Utara, Ulos Terancam Punah

10 Februari 2021   17:37 Diperbarui: 10 Februari 2021   18:46 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi ( foto partonun (penenun) di kabupaten Samosir)

Mengarahkan minat nya untuk dapat mencintai profesi partonun yang memiliki tujuan mulia dalam pelestarian budaya suku batak.

Tidak hanya orangtua, terlebih pemerintah daerah dalam hal ini memiliki peran yang lebih besar dan sentral dalam menumbuh kembangkan minat dan kecintaan generasi muda terhadap ulos dan profesi martonun dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata yang ada di kabupaten/kota untuk semakin intensif mengencarkan penumbuh kembangan minat dan kecintaaan itu melalui program pembelajaran di sekolah maupun melalui even-even budaya yang melibatkan partisipasi generasi muda.

Mengetahui ulos sebagai wastra nasional yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dalam industri fashion berbasis budaya dan tradisi yang harus dilestarikan, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian tengah aktif berupaya untuk mendukung para penenun dengan memberikan pembinaan dalam peningkatan kapabilitas IKM di bidang teknis produksi tenun antara lain melalui program restrukturisasi mesin peralatan, penguatan akses sumber bahan baku melalui pembuatan material centre dan promosi produk melalui audiovisual.

Melalui itu diharapkan, kecintaan generasi muda terhadap ulos dan profesi partonun (penenun) akan semakin tumbuh dan berkembang sehingga pelestarian ulos sebagai warisan budaya dan regenerasi partonun (penenun) dapat terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun