Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Don't Work Too Hard, Hidup Bukan Melulu Soal Bekerja

14 Januari 2021   22:53 Diperbarui: 15 Januari 2021   06:18 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Freepik/yanalya)

Okelah, bahagia itu mungkin bagi sebagian orang relatif. Tergantung dari apa pengertian mereka mengartikan kebahagiaan itu seperti apa.

Ada yang mengatakan kalau bahagia itu diukur dari pencapaian-pencapaian dalam kehidupan semisal dalam pekerjaan, cita-cita, keuangan dan lain-lain sepanjang itu bisa membuat sesorang itu bahagia.

Ketika kita mengartikulasikan pernyataan don't work too hard, ini bermakna bahwa ada penegasan yang berupa saran agar bekerja itu sesuai dengan porsinya. Ketika berbicara porsi, pemahaman kita dibawa kepada pengertian konsep atau istilah dalam kehidupan yaitu work-life balance.

Suatu konsep keseimbangan kehidupan-kerja yang artinya adalah suatu keadaan di mana individu mampu mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga, dan tanggung jawab lainnya sehingga tidak terjadi konflik antara kehidupan keluarga dengan karier pekerjaan serta adanya peningkatan motivasi, Produktivitas dan loyalitas terhadap pekerjaan.

Konsep ini memberikan pemahaman kepada kita sebagai individu serta bagian dari satu keluarga bahwa untuk mencapai satu keseimbangan kehidupan -- kerja ada aspek-aspek yang harus kita penuhi atau lakukan.

Terdapat tiga aspek work-life balance yang harus kita penuhi atau lakukan yaitu :

  • Time balance (keseimbangan waktu)
  • Involvement balance ( keseimbangan keterlibatan)
  • Satisfaction balance (keseimbangan kepuasan)

(sumber: Hudson, 2005)

Segala sesuatu itu agar menjadi baik dan enak pasti harus seimbang dari semua sisi. Seperti makanan, kalau terlalu kebanyakan garam akan keasinan, kalau terlalu banyak cabai akan menjadi pedas. Citarasa makanan yang enak itu, dihasilkan dari resep bumbu yang pas dan seimbang sesuai dengan porsi dan takarannya.

Begitu juga dengan kehidupan, bekerja terlalu keras akan membuat limitasi dari ketahanan tubuh itu akan terlampaui. Waktu untuk hal yang lain dengan sendirinya akan tersita. Jangan terjebak dalam disorientasi kehidupan.

Setiap orang pasti ingin sukses, namun kesuksesan itu tidak melulu diukur dengan kekayaan, karier yang menanjak, dan benda-benda mati yang bernilai.

Hidup itu bukan untuk bekerja, tetapi mari kita kembalikan hakekat kehidupan itu kepada arti yang sebenarnya. Bekerja itu sebagai cara bagi kita manusia untuk bisa makan dan melanjutkan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun