Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mau Memulai Usaha, Bisa Mencoba Salah Satu dari 3 Sub Sektor Usaha Ini

20 Desember 2020   22:53 Diperbarui: 20 Desember 2020   22:53 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang tahun 2020, Indonesia mengalami pelambatan ekonomi per triwulan sejak pandemi covid-19 ini menyerang. Dan puncaknya ekonomi Indonesia mengalami resesi atau minum dalam dua kuartal berturut-turut yakni minus 5,32 persen dan minus 3,49 persen pada kuartal III tahun 2020.

Sebagai dampak dari pelambatan ekonomi itu, banyak perusahaan yang merugi hingga melakukan pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran.

Jumlah pengangguran pun bertambah seketika sepanjang tahun ini. menurut laporan Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang.

Dan bahkan ada juga pengusaha yang mengalihkan jenis usahanya selama pandemi ini untuk mempertahankan keberlansungan usahanya. Misalnya beralih usaha membuat masker, alat pelindung diri untuk tenaga medis yang mengalami peningkatan permintaan.

Para pekerja yang di PHK tentu akan memutar otak untuk tetap dapat mempertahankan kebutuhan dan jangan sampai jatuh ke dalam golongan miskin.

Ada yang mencoba untuk membuka usaha kecil-kecilan dengan modal uang pesangon ditambah sisa uang yang masih ada di rekening tabungan. Semua ini dilakukan supaya tetap memiliki penghasilan.

Bisnis merupakan pekerjaan yang cukup menjanjikan. Karena orang-orang terkaya di dunia adalah berprofesi sebagai pengusaha. Apalagi generasi milenial khususnya generasi z lebih cenderung untuk menjadi pengusaha karena tidak mau terikat dengan waktu apabila bekerja diperusahaan.

Pemerintah juga berupaya untuk terus mendorong para generasi milenial untuk mau menjadi enterpreneur karena diharapkan dapat membuka lapangan kerja yang luas bagi para pencari kerja.

Nah, bagi kamu yang ingin memulai berbisnis atau menjadi seorang pengusaha, mungkin 3 sub-sektor ekonomi ini bisa menjadi pilihan bisnis mu untuk dijalankan. Adapun 3 sub sektor ekonomi kreatif menurut Badan Ekonomi Kreatif yang punya potensi tumbuh pesat dan berkembang diantaranya :

3 sub sektor ekonomi kreatif :

1. Kuliner

Sub sektor kuliner merupakan jenis usaha yang paling banyak diminati oleh konsumen. Menurut data Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2016, kontribusi PDB ekonomi kreatif sub sektor kuliner sebesar 41,40 % dan merupakan persentase tertinggi dari 16 sub sektor yang ada.Data ini menunjukkan bahwa usaha kuliner memang menjanjikan untuk dijalankan.

pergidulu.com
pergidulu.com
Karena usaha kuliner memberikan keuntungan hampir 100% dari modal yang kita keluarkan untuk biaya dari setiap porsi makanan. Jadi memang sangat menjadi pilihan bagi siapa saja untuk memulai bisnis kuliner.

Namun dalam menjalankan bisnis ini, perlu juga memperhatikan hal-hal berikut diantaranya konsep yang akan diusung, apakah makanan khas indonesia, western food, korean food, japanese food.

Selain jenis makanan yang akan disajikan, citarasa masakan juga hal yang paling penting dalam menjalankan usaha kuliner.

Citarasa yang enak dan khas, akan menjadi daya tarik bagi pengunjung membuat ketagihan untuk datang lagi menikmati masakan yang disajikan. Karena makanan dinilai enak atau tidak diukur dari citarasa yang dihadirkan.

Dan tidak lupa faktor Place (tempat/lokasi) merupakan salah satu strategi dalam pemasaran harus juga diperhatikan. Memilih lokati atau tempat memang harus benar-benar penuh pertimbangan, demi menarik minat konsumen untuk datang singgah berkunjung.

Banyak pengusaha kuliner yang sukses mendulang keuntungan dari jenis usaha ini. Gibran dan Kaesang adalah contoh pengusaha sukses di bidang usaha kuliner. Dan masih banyak Gibran dan Kaesang yang lain yang sukses dalam menjalankan usaha kuliner, tetapi dengan tetap memperhatikan faktor citarasa, tempat dan konsep yang diusung nantinya.

2. Fashion

Sub sektor yang kedua adalah usaha di bidang fashion atau pakaian. Selama manusia hidup pasti akan membutuhkan yang namanya pakaian untuk menutupi tubuhnya.

ctvnews.ca
ctvnews.ca
Banyak pengusaha terkenal yang dibesarkan namanya oleh usaha bidang fashion.


Sebut saja Amancio Ortega dengan merk ZARA nya, Stefan Persson dengan produk H&M, Tadashi Yanai dengan merk Uniqlo nya, dan masih banyak lagi.

Menurut data Badan Ekonomi Kreatif, bahwa kontribusi Sub Sektor Fashion terhadap PDB ekonomi Indonesai tahun 2016 sebesar 18,01 %. Tentu ini akan semakin meningkat, dikala jumlah penduduk indonesia dan dunia semakin meningkat setiap tahun.

Sama halnya dengan usaha kuliner, usaha fashion juga punya faktor pendukung yang harus diperhatikan secara baik.

Brand atau merk adalah salah satu hal penting karena merupakan image yang ditampilkan kepada konsumen. Membuat brand atau merk yang mudah diingat oleh konsumen dan memang betul-betul menarik.

Jenis pakaian juga faktor lain yang perlu diperhatikan baik-baik. Apakah menyediakan khusus pakaian dewasa, khusus anak, atau pakaian anak-anak dan dewasa dan lain sebagainya.

Sebagai tahap awal untuk menjalankan bisnis fashion, mungkin tidak terlalu butuh modal besar. Dan tidak terlalu pusing untuk memikirkan lokasi dan toko offline untuk menjual pakaian.

Menjalankan dengan metode toko online juga menjadi pilihan utama. Karena perkembangan teknologi turut mengubah pola konsumen di Indonesia. Mereka lebih memilih untuk berbelanja secara online. Hal ini ditunjukkan dengan data Analytic Data Advertising (ADA), aktivitas belanja online naik 400% sejak Maret 2020 akibat pandemi ini. Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi pembelian lewat e-commerce pada bulan Maret 2020 mencapai 98,3 juta transaksi. Angka itu meningkat 18,1% dibanding dengan Februari.

Tak hanya itu, total nilai transaksi e commerce pun meningkat 9,9% menjadi Rp 20,7 triliun dari bulan Februari 2020. "Di era digital saat ini, masyarakat dengan mudahnya melakukan transaksi virtual dalam berbelanja, contohnya cash on delivery (COD), e-wallet, rekening bersama, transfer, dan kartu kredit.

Tentu kondisi ini menjadi pendukung bagi siapa saja yang ingin memulai usaha untuk memilih sub sektor fashion karena berjualan bisa dilakukan secara online baik melalui media sosial Facebook, Instagram dan atau melalui e-commerce seperti tokopedia, shopee, bukalapak dll.

3. Kriya

Sub sektor ini merupakan sub sektor ketiga yang paling dominan dari 16 sub sektor ekonomi menurut Badan Ekonomi Kreatif. Adapun kontribusi sektor kriya terhadap PDB ekonomi indonesia sebesar 15,40 persen. Dan ini akan semakin tumbuh di tahun-tahun berikutnya.

bobo.grid.id
bobo.grid.id
Kriya adalah produk hasil kerajinan tangan yang sangat banyak dijual untuk wisatawan karena sangat dekat dengan industri pariwisata.

Memberdayakan para pengrajin yang ada didaerah tempat kita tinggal, bisa menjadi langkah awal untuk memulai menjalankan usaha ini.

Apalagi saat ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif sedang menggalakkan sektor pariwisata untuk menggenjot peningkatan kunjungan wisatan mancanegara maupun domestik untuk berkunjung ke daerah-daerah wisata.

Danau Toba adalah salah satu objek destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Bagi masyarakat yang tinggal didaerah danau toba yang ingin menjalankan bisnis kriya, bisa memanfaatkan peluang ini.

Karena bagaimanapun sektor wisata membutuhkan industri pendukung yaitu usaha kriya yang bisa dijual sebagai oleh-oleh untuk wisatawan.

Dengan menjadi pengusaha salah satu dari 3 sub sektor ekonomi kreatif diatas, diharapkan akan memiliki peluang untuk sukses kedepannya karena didukung oleh data empirik dari Badan Ekonomi Kreatif.

Dengan menjadi pengusaha, kita sudah berkontribusi membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang saat ini sedang mencari pekerjaan.]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun