Menurut data Badan Ekonomi Kreatif, bahwa kontribusi Sub Sektor Fashion terhadap PDB ekonomi Indonesai tahun 2016 sebesar 18,01 %. Tentu ini akan semakin meningkat, dikala jumlah penduduk indonesia dan dunia semakin meningkat setiap tahun.
Sama halnya dengan usaha kuliner, usaha fashion juga punya faktor pendukung yang harus diperhatikan secara baik.
Brand atau merk adalah salah satu hal penting karena merupakan image yang ditampilkan kepada konsumen. Membuat brand atau merk yang mudah diingat oleh konsumen dan memang betul-betul menarik.
Jenis pakaian juga faktor lain yang perlu diperhatikan baik-baik. Apakah menyediakan khusus pakaian dewasa, khusus anak, atau pakaian anak-anak dan dewasa dan lain sebagainya.
Sebagai tahap awal untuk menjalankan bisnis fashion, mungkin tidak terlalu butuh modal besar. Dan tidak terlalu pusing untuk memikirkan lokasi dan toko offline untuk menjual pakaian.
Menjalankan dengan metode toko online juga menjadi pilihan utama. Karena perkembangan teknologi turut mengubah pola konsumen di Indonesia. Mereka lebih memilih untuk berbelanja secara online. Hal ini ditunjukkan dengan data Analytic Data Advertising (ADA), aktivitas belanja online naik 400% sejak Maret 2020 akibat pandemi ini. Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi pembelian lewat e-commerce pada bulan Maret 2020 mencapai 98,3 juta transaksi. Angka itu meningkat 18,1% dibanding dengan Februari.
Tak hanya itu, total nilai transaksi e commerce pun meningkat 9,9% menjadi Rp 20,7 triliun dari bulan Februari 2020. "Di era digital saat ini, masyarakat dengan mudahnya melakukan transaksi virtual dalam berbelanja, contohnya cash on delivery (COD), e-wallet, rekening bersama, transfer, dan kartu kredit.
Tentu kondisi ini menjadi pendukung bagi siapa saja yang ingin memulai usaha untuk memilih sub sektor fashion karena berjualan bisa dilakukan secara online baik melalui media sosial Facebook, Instagram dan atau melalui e-commerce seperti tokopedia, shopee, bukalapak dll.
3. Kriya
Sub sektor ini merupakan sub sektor ketiga yang paling dominan dari 16 sub sektor ekonomi menurut Badan Ekonomi Kreatif. Adapun kontribusi sektor kriya terhadap PDB ekonomi indonesia sebesar 15,40 persen. Dan ini akan semakin tumbuh di tahun-tahun berikutnya.