Sub sektor kuliner merupakan jenis usaha yang paling banyak diminati oleh konsumen. Menurut data Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2016, kontribusi PDB ekonomi kreatif sub sektor kuliner sebesar 41,40 % dan merupakan persentase tertinggi dari 16 sub sektor yang ada.Data ini menunjukkan bahwa usaha kuliner memang menjanjikan untuk dijalankan.
Namun dalam menjalankan bisnis ini, perlu juga memperhatikan hal-hal berikut diantaranya konsep yang akan diusung, apakah makanan khas indonesia, western food, korean food, japanese food.
Selain jenis makanan yang akan disajikan, citarasa masakan juga hal yang paling penting dalam menjalankan usaha kuliner.
Citarasa yang enak dan khas, akan menjadi daya tarik bagi pengunjung membuat ketagihan untuk datang lagi menikmati masakan yang disajikan. Karena makanan dinilai enak atau tidak diukur dari citarasa yang dihadirkan.
Dan tidak lupa faktor Place (tempat/lokasi) merupakan salah satu strategi dalam pemasaran harus juga diperhatikan. Memilih lokati atau tempat memang harus benar-benar penuh pertimbangan, demi menarik minat konsumen untuk datang singgah berkunjung.
Banyak pengusaha kuliner yang sukses mendulang keuntungan dari jenis usaha ini. Gibran dan Kaesang adalah contoh pengusaha sukses di bidang usaha kuliner. Dan masih banyak Gibran dan Kaesang yang lain yang sukses dalam menjalankan usaha kuliner, tetapi dengan tetap memperhatikan faktor citarasa, tempat dan konsep yang diusung nantinya.
2. Fashion
Sub sektor yang kedua adalah usaha di bidang fashion atau pakaian. Selama manusia hidup pasti akan membutuhkan yang namanya pakaian untuk menutupi tubuhnya.
Sebut saja Amancio Ortega dengan merk ZARA nya, Stefan Persson dengan produk H&M, Tadashi Yanai dengan merk Uniqlo nya, dan masih banyak lagi.