Mohon tunggu...
Hery Setyawan
Hery Setyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku sekaligus Guru di SMPN 42 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Perintah Berharga di Bulan Dzulhijjah (Ringkasan Khutbah Ust Avid Solihin)

17 Juni 2024   08:43 Diperbarui: 17 Juni 2024   08:47 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Ust sedang menyampaikan khutbahnya (dokpri)

Gema takbir terus berkumandang di lapangan SMAN 41 Jakarta setelah hari sebelum nya sebagian besar umat islam melaksanakan puasa arafah. Dan hari ini umat islam melaksanakan sholat Idul Adha 1445 H. Untuk kesekian kalinya SMAN 41 Jakarta memfasilitasi pelaksanaan Sholat Idul Adha bekerja sama dengan majelis taklim Al Hidayah.

Majelis taklim Al Hidayah mengadakan sholat Idul Adha 1445 H, adapun yang menjadi imam sekaligus khatib yaitu DR. H. Avid Solihin, MM Beliau merupakan sekretaris umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Dalam khutbahnya beliau memberikan menjelaskan tentang dua perintah yang berharga di bulan dzulhijjah.

Pada bulan Dzulhijjah ini seluruh umat islam terus mengumandangkan kalimat takbir karena disunnahkan untuk diucapkan setiap habis sholat lima waktu sampai nanti berakhirnya hari tasyrik. Kemudian khotib melanjutkan penjelasannya bahwa pada bulan dzulhijjah ini ada dua peristiwa / perintah yang harus dilaksanakan oleh umat islam.

Pertama yaitu perintah ibadah haji salah satu dari lima rukun islam yang harus dilaksanakan bagi yang mampu baik fisik maupun non fisik. Sebagai kaum muslimin tentunya kita sangat mengapresiasi bagi mereka yang diberikan kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji di tengah kondisi kekurangan namun mereka berusaha menyisihkan sebagian hartanya untuk digunakan melakukan ibadah haji.

Dokumen jamaah mendengarkan khutbah (dokpri)
Dokumen jamaah mendengarkan khutbah (dokpri)
Mungkin kita masih ingat bagaimana ada seorang tukang tambal ban, tukang loper koran dan seorang tukang urut bayi yang berusaha untuk melakukan ibadah haji setelah sekian lama menabung akhirnya mereka diberangkatkan oleh Allah untuk melakukan ibadah haji.

Pada bulan dzulhijjah ini jutaan umat islam melaksanakan ibadah haji di Mekkah. Mereka datang dari berbagai negara dan berbeda suku, ras, warna kulit dan berbeda dalam segala hal tetapi memiliki persamaan yaitu aqidah islam. Mereka mulai ibadah haji diawali dengan dari mabit di muzdalifah, kemudian wukuf di arofah dan berbagai rangkaian ibadah haji dengan menggunakan kain ihram sebuah simbol persatuan umat islam di dunia sehingga tidak melihat pangkat, jabatan, kedudukan. Mereka semua melaksanakan ibadah tersebut karena ibadah haji semua sama yang membedakan adalah ketakwaan kepada Allah.

Dokumen Jamaah mendengarkan khutbah (dokpri)
Dokumen Jamaah mendengarkan khutbah (dokpri)
Perintah yang kedua yaitu berqurban yaitu dengan menyembelih hewan kurban pada tanggal 10 dzulhijjah atau hari-hari tasyrik. Seperti yang kita ketahui bahwa perintah berqurban lahir atas peristiwa nabi Ibrahim dan nabi ismail. Seorang nabi yang telah lama tidak memiliki keturunan namun setelah berhasil memiliki keturunan dan sudah besar turun perintah untuk menyembelih anaknya. Karena ketakwaannya nabi Ibrahim menuruti perintah Allah SWT dan digantikannya nabi ismail dengan hewan yang besar. Pada saat itu lah perintah ibadah qurban menjadi syariat dan dilaksanakan oleh umat islam.

Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari perintah berkurban ini diantaranya:

Penting menanamkan pendidikan tauhid kepada keluarga sebagaimana Ibrahim melakukan penyembelihan kepada Ismail

Tentang ketaatan kepada Allah karena bagi seorang mukmin ketaatan adalah kewajiban yang harus dilakukan karena begitu penting

Kita semua belajar dari nabi Ibrahim dan Ismail mentaati apa yang diperintah Allah pasti dilakukan. Berqurban bukan hanya menyerahkan daging dan darah qurban kepada Allah tetapi ketakwaan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Kemudian khatib mengakhiri khutbah dengan berdoa bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun