Mohon tunggu...
HERONIMUS SAMAN
HERONIMUS SAMAN Mohon Tunggu... -

Ilmu Pemerintahan STPMD "APMD" Yogyakarta I Belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jadilah Manusia Produktif

9 Maret 2015   23:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:55 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kenapa, setiap kali ada niat untuk kembali menulis, jari-jari sepertinya enggan untuk bergerak. Meski sekedar menari bebas di atas papan keyboard jadi semakin terasa sulit. Apa karena kurang membaca? Atau tidak ada isu hangat yang menarik untuk dibahas? Berbicara mengenai dunia tulis-menulis, memang seperti memperjuangkan perkara yang tak ada habisnya. Tapi hasilnya memuaskan.

Seorang guru (dosen) saya di bangku kuliah, pernah memberikan sedikit pencerahan kepada saya. "Jadilah manusia yang produktif," Kata sang guru. Kebetulan sang guru ini seringkali tulisannya dimuat di media massa, seperti kompas, media Indonesia, dll. Dia hemat bicara, tapi sekali bicara sangat menyentuh dan bisa dijadikan acuan atau motivasi jitu untuk berkarya.

“Kalau menulis itu, misalnya menulis opini untuk media massa, gunakan konsep 3 M.” Begitu dia menjelaskan. Apa itu 3 M? Tanyaku dalam hati. Dia pun langsung menjelaskan. “M yang pertama adalah menggambarkan. M yang kedua adalah Menganalisis, dan M yang ketiga adalah Menyimpulkan.” Lanjutnya. “Boleh dijelaskan lebih dalam lagi tentang 3 M itu pak?, Tanyaku singkat.

“Jadi, pada satu atau dua alinea pertama kamu gambarkan tentang situasi/keadaan terkait isu yang kamu angkat. Tambahkan sedikit argumentasimu, kembangkan. Kamu deskripsikan. Selanjutkan pada alinea berikutnya mulai M yang kedua, yaitu menganalisis, coba kolaborasikan fakta/data yang ada. Perkuatlah argumentasimu dengan fakta/data yang ada. Atau juga pendapat para ahli yang menjelaskan fenomena/isu yang kamu gambarkan pada M pertama tadi.” Guruku dengan santai tapi semangat menjelaskan.

Aku hanya mengangguk-angguk sembari mencerna, mengingat dengan kosentrasi tingkat tinggi. Trik ini menarik dan bagus, Hal baru bagi saya. Ujarku dalam hati. Sang guru melanjutkan, “terkahir kamu menyimpulkan. M yang ketiga ini kamu juga harus bisa memberikan solusi atau saran/rekomendasi yang berarti. Kalau kamu mampu memberikan solusi, orang yang membaca tulisanmu akan menilai kalau tulisanmu sangat berkualitas. Itu saja triknya.” Lanjut sang guru, singkat, padat dan jelas.

Trik-trik ini selalu saya coba setiap kali saya mulai belajar menulis. Sering gagal, karena tidak serius, seperti tulisan ini. Hasilnya pun pendek sederhana. Tapi ketika menulis, kadang menemukan kesulitan tersendiri. Apalagi ketika jenuh menghantui. Bagaimana mengusirnya? Habislah sudah. Jika ada kondisi yang memaksa untuk menulis, akan lebih termotivasi untuk menulis. Persisnya, dibawah tekanan. Bukan tekanan dari orang lain, tetapi tekanan dari diri sendiri, memaksa untuk menulis.

Coba…. Jadilah produktif

Djokdja, 09 Maret 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun