Mohon tunggu...
Teknik Sipil UNIMED 2020
Teknik Sipil UNIMED 2020 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Teknik Sipil Universitas Negeri Medan

Keep Learning 😉

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenali Apa Itu Hidrasi Semen

25 Desember 2020   20:11 Diperbarui: 25 Desember 2020   20:27 3547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana mengatasi dampak buruk hidrasi ? 

Panas yang dihasilkan reaksi hidrasi dapat meningkatkan temperatur beton. Hal ini deisebabkan oleh konduktivitas termal beton yang rendah sehingga menghambat perpindahan panas dari dalam beton ke lingkungan. Pada temperatur tinggi, bagian dalam beton akan memuai, sedangkan pada temperatur lingkungan yang rendah, bagian permukaan beton akan menyusut. Perbedaan muai tersebut menyebabkan terjadinya retak termal pada beton.

Agar retak tidak terjadi, panas yang dihasilkan reaksi hidrasi perlu di pindahkan ke media lain. Perpindahan panas dapat dilakukan dengan menyisipkan pipa pendingin di dalam beton. Pendinginginan dilakukan dengan mengalirkan air pendingin di dalam pipa tersebut. Untuk keperluan perancangan sistem pendinginan, perlu diketahui jumlah panas yang dihasilkan dari reaksi hidrasi. 

Jumlah panas yang dihasilkan dari reaksi hidrasi tidak hanya ditentukan oleh jumlah semen dalam campuran beton. Namun, sejumlah faktor lain berikut ikut mempengaruhi jumlah panas yang dihasilkan. 

Diantaranya adalah: perbandingan massa air terhadap semen di dalam campuran cor, tingkat kekasaran semen, temperatur semen, dan tingkat kekasaran pasir yang digunakan. Keteregantungan jumlah panas hidrasi yang dihasilkan terhadap faktor-faktor diatas menyebabkan tidak adanya data standar yang dapat digunakan secara universal. Hal ini dikarenakan komponen penyusun semen Pendahuluan Agung Subagia (1210913035) 2 dan jenis pasir/agregat yang digunakan berbeda-beda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun