Bagaimana mengatasi dampak buruk hidrasi ?Â
Panas yang dihasilkan reaksi hidrasi dapat meningkatkan temperatur beton. Hal ini deisebabkan oleh konduktivitas termal beton yang rendah sehingga menghambat perpindahan panas dari dalam beton ke lingkungan. Pada temperatur tinggi, bagian dalam beton akan memuai, sedangkan pada temperatur lingkungan yang rendah, bagian permukaan beton akan menyusut. Perbedaan muai tersebut menyebabkan terjadinya retak termal pada beton.
Agar retak tidak terjadi, panas yang dihasilkan reaksi hidrasi perlu di pindahkan ke media lain. Perpindahan panas dapat dilakukan dengan menyisipkan pipa pendingin di dalam beton. Pendinginginan dilakukan dengan mengalirkan air pendingin di dalam pipa tersebut. Untuk keperluan perancangan sistem pendinginan, perlu diketahui jumlah panas yang dihasilkan dari reaksi hidrasi.Â
Jumlah panas yang dihasilkan dari reaksi hidrasi tidak hanya ditentukan oleh jumlah semen dalam campuran beton. Namun, sejumlah faktor lain berikut ikut mempengaruhi jumlah panas yang dihasilkan.Â
Diantaranya adalah: perbandingan massa air terhadap semen di dalam campuran cor, tingkat kekasaran semen, temperatur semen, dan tingkat kekasaran pasir yang digunakan. Keteregantungan jumlah panas hidrasi yang dihasilkan terhadap faktor-faktor diatas menyebabkan tidak adanya data standar yang dapat digunakan secara universal. Hal ini dikarenakan komponen penyusun semen Pendahuluan Agung Subagia (1210913035) 2 dan jenis pasir/agregat yang digunakan berbeda-beda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H