Mohon tunggu...
Hery Priyadi
Hery Priyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Pengajar / Penulis

Karawang , Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Likuiditas dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

12 Desember 2024   17:29 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keuangan di perusahaan 

Landasan Teori

Teori Manajemen Keuangan

Semua jenis aktivitas perusahaan berkaitan dengan manajemen keuangan, yang mencakup penggunaan dana dan pengelolaan aset yang harus dikelola oleh perusahaan secara menyeluruh. Pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan ini disebut manajer keuangan. Ada beberapa keputusan penting yang harus diambil dan dilaksanakan, yang dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengalokasian dana dan pengumpulan dana. Menurut (Harjito & Martono, 2017) atau dalam literatur lain yang juga menyebutnya sebagai pembelanjaan, manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan cara memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset perusahaan untuk mencapai tujuan secara keseluruhan. Dengan demikian, manajemen keuangan merupakan proses pengelolaan dalam memperoleh, mendanai, dan mengelola aset untuk mencapai tujuan perusahaan.

Signaling Theory

Signaling theory pertama kali diungkapkan oleh (Spence et al., 1973) yang menyatakan bahwa pengirim informasi meberikan suatu tanda atau sinyal isyarat yang merupakan informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan yang mempunyai manfaat bagi pihak yang menerima dengan kata lain investor. Teori sinyal memberikan pandangan manajemen untuk pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, yang mana akan mempengaruhi tanggapan dari calon investor kepada perusahaan. Sinyal itu dapat berbentuk informasi yang memberi gambaran upaya manajemen untuk membuat keinginan pemilik menjadi tercapai. Informasi itu dianggap sebagai acuan yang penting bagi para penanam modal dan pelaku bisnis saat mengambil keputusan investasi (Brigham & Houston, 2017). Teori Pesinyalan berspekulasi bahwa adanya ketidaksesuaian atau asimetri informasi diantara manajer dengan calon investor maupun investornya itu sendiri. Manajer biasanya mempunyai informasi seputar perusahaan yang tidak dipunyai oleh calon investor atupun investor itu sendiri. Teori ini mengemukakan tentang arti dari penting nya perusahaan dalam menyajikan informasi bagi public. Laporan keuangan, kebijakan perusahaan merupakan salah satu informasi yang dapat disajikan kepada public juga dapat berupa informasi lain yang diberikan secara sukarela dari manajement perusahaan kepada public (Wolk et al., 2017).

Yang menjadi fokus didalam teori pesinyalan ini ialah pada perilaku perilaku kelompok internal yang berniat menyampaikan informasi yang tidak didapat secara langsung oleh pihak diluar internal. Terdapat dua ciri sinyal yang berguna bagi pihak diluar internal, yang pertama signal observability (sinyal yang teramatai) dan yang kedua kos sinyal. Sejauh mana pihak eksternal yang mampu menyadari adanya sinyal tersebut merupaknan sebuah acuan bagi sinyal yang dapat teramati, sehingga bila gerakan yang dilakukan oleh pihak dalam tidak dapat teramati secara langusng oleh pihak eksternal, maka akan sulit mengikuti gerakan tersebut untuk berinteraksi dengan pihak eksternal (Yuniar, 2018).

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah total nilai pasar ekuitas ditambah dengan nilai pasar utang perusahaan (Yuniarta et al., 2017). Peningkatan jumlah ekuitas dan utang perusahaan dapat menggambarkan nilai perusahaan tersebut. Nilai perusahaan juga dapat diukur dengan membandingkan harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Tujuan utama keputusan keuangan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan (Husnan & Pudjiastuti, 2016). Dengan tercapainya, pemilik perusahaan akan menjadi lebih makmur. Nilai perusahaan sendiri mencerminkan jumlah yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan dijual. Nilai perusahaan dapat dihitung menggunakan rasio Price to Book Value (PBV) dan Tobin's Q. Dalam penelitian ini Price to Book Value (PBV) akan menjadi indikator dari nilai perusahaan.

Profitabilitas

Tingkat pengembalian yang diperoleh dari aktivitas investasi dapat dilihat melalui profitabilitas perusahaan. Profitabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh, semakin besar pula return yang diterima oleh investor, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai perusahaan (Nurafifah, 2020). Profitabilitas juga bisa diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penjualan, modal sendiri, atau total aset yang dimiliki. Analisis profitabilitas menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan mengelola aset secara efektif. Hal ini dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi. Rasio profitabilitas adalah indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan berdasarkan tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang dimiliki (Hanafi & Halim, 2016). Rasio ini digunakan untuk menilai efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan asetnya, yang berhubungan dengan penjualan dan pendapatan yang dihasilkan (Husnan & Pudjiastuti, 2016). Profitabilitas dapat diukur dengan berbagai indikator rasio, seperti Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Total Assets, Return on Equity, Return on Sales, Return on Capital Employed, dan Return on Investment. Dalam penelitian ini Return on Assets (ROA) akan menjadi indikator dari nilai perusahaan.

Struktur Modal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun