Perjuangan Saya Memulai Bisnis Konsultan

Nama saya Hery, lahir dan besar di Kepri kemudian merantau ke Jakarta. Saya mendapatkan pekerjaan sebagai sales IT di salah satu perusahaan di Jakarta. Sebagai satu-satunya tulang punggung keluarga, saya berkomitmen penuh untuk membalas jasa orang tua saya yang sudah pensiun. Tekanan kerja yang berat akibat perbedaan ekspektasi antara klien dan perusahaan sering kali menjebak saya dalam kondisi yang sulit dan serba salah sehingga membutuhkan pengorbanan saya untuk dapat mempertahankan posisi di perusahaan. 

Pendapatan yang diterima setiap bulannya tidaklah cukup untuk dapat mengembangkan diri dan mencapai cita-cita. Tekanan pekerjaan dan kerasnya kehidupan di ibu kota sering membuat saya kelelahan dan sejenak ingin rasanya berhenti melakukan pekerjaan saya untuk dapat meluangkan waktu bersama orang yang saya cintai. Di dalam hati, Saya sering merasa sedih dengan kondisi tersebut dan berharap saya dapat keluar dari rutinitas yang membosankan untuk melakukan sesuatu yang lebih besar.

Hingga akhirnya suatu ketika saya termenung dan menutup mata dengan tangan bersilang di atas meja, saya membayangkan jika saya bisa memperoleh penghasilan yang lebih, waktu yang lebih bersama keluarga dan kebebasan yang lebih untuk menemukan jati diri saya sendiri, hal inilah yang menjadi permulaan menuju perubahan. Setelahnya, saya menciptakan sebuah website kupon diskon dengan waktu, tenaga dan pendapatan saya untuk membantu konsumen mendapatkan diskon membeli barang dengan harga yang lebih murah dari kupon yang didapatkan dari website saya.

Namun seiring berkembangnya waktu, muncul banyak kompetitor sejenis dengan permodalan yang lebih kuat datang sehingga bisnis saya kalah dalam persaingan. Saat saya down dan kehilangan motivasi, kemudian saya berpikir bagaimana caranya untuk bangkit lagi, muncul quote di pikiran saya bahwa pengusaha yang sukses adalah pengusaha yang dapat membuat konsumen membayar biaya akuisisinya. Yes, I found the solution! Saya berteriak sekencang-kencangnya sales funnel lah jawabannya. 

Teknik ini memberikan kesempatan buat kita melakukan upselling kepada konsumen, contoh sederhananya ketika kita ingin membeli burger di Mc Donald seharga Rp 35.000,-, penjual akan menawarkan anda untuk membeli produk lainnya seperti kentang goreng seharga Rp 7.000,- ataupun minuman yang lebih besar ukurannya seharga Rp 5.000,- sehingga pada akhirnya pembelian konsumen meningkat dibandingkan rencana sebelumnya. Inilah inti dari upselling. 

Pada awalnya saya sangat takut bisnis saya ini akan gagal lagi seperti website kupon diskon sebelumnya, namun dengan konsistensi dan kegigihan untuk bersabar menunggu hasil, kini sales funnel saya sukses, dan ketika saya mencoba menjelaskan ke beberapa teman saya, antusiasme mereka tinggi untuk membeli produk saya bahkan sebelum saya launching produk tersebut

Pengalaman inilah yang saya ingin bagikan dalam artikel kali ini, saya selalu berpikir bahwa kesempatan kita untuk hidup dan sukses berasal dari komitmen, kerja dan doa kita. Saya selalu ingin membagikan pengalaman saya yang berharga ini agar dapat membantu orang-orang lain di luar saya yang masih menjalasi fase hidup seperti masa-masa kelam yang pernah saya jalani sebelumnya.

Pesan saya jangan menyerah. Coba banyangkan jika kamu sukses, kamu bisa membayar semua kredit kamu, kamu bisa menikmati waktu bersama keluarga kamu, kamu bisa berlibur kapan saja dan dimana saja jika kamu mau, kamu bisa ... (isi sendiri)

Jikalau ada yang Ingin Berkonsultasi Mengenai Bisnis, Bisa drop pertanyaannya di email : Hr.Hermanto (kasih subject : Kompasiana Successor)atau kasih comment di sini, sebelumnya saya mencharge tarif saya ke customer saya karena berhubung banyak pembaca yang setia dengan artikel saya, saya gratiskan konsultasi ini, TIDAK PERLU BAYAR. Konsultasi ini hanya untuk 24 jam saja mulai dari artikel ini di terbitkan. - Sesi Tanya Jawab di Tutup

Percayalah kamu hanya satu langkah saja menuju kesuksesan. Salam Sukses.