Mohon tunggu...
Heryani Fauziah
Heryani Fauziah Mohon Tunggu... -

Seorang yang masih terus belajar dan berjuang untuk hidup layak dan bahagia :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tangisku Pecah Ketika.... Ku Merindukan Ibuku

16 April 2014   21:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:36 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semoga kalian tidak merasakan hal yang saya alami,  sejak kecil saya telah terpisah dari sosok ayah yang seharusnya menjadi tauladan dan pengayom saya, saat beliau dipanggil oleh-Nya aku belom mengerti apa2, aku hanya menangis karena saat itu ayah akan ditinggal sendirian di dalam sebuah lubang yang sempit dan gelap, itu yang membuatku sedih dan menangis. tapi lebih dari itu aku sma sekali belum terbayang. masa-masa sulit pun aku lalui, menamatkan sekolah dasar di sebuah kampung kecil, dan dengan sekuat tenaga, kerja keras ibuku untuk menafkahi aku agar aku tetap bisa makan dan sekolah ibuku rela melakukan apapun! meskipun ibuku bekerja sangat keras, itu tdk membuat kehidupan kami membaik, bahkan masih kurang, aku bahkan hampir tidak pernah membeli baju baru, bahkan ketika lebaran saat teman2 ku sibuk dengan baju barunya, aku hanya menahan perasaaan karena aku tidak mungkin merengek pada ibuku untuk membeli pakaian, kasian ibuku sudah capek kerja banting tulang ditambah keinginanku yang nanti akan menambah beban fikiran ibuku.

Ketika aku SMA, beruntung ada tanteku (adik ibuku) yang mau membiayai sekolahku dan aku pun tinggal dirumhnya dan dari situ aku hidup jauh dari ibuku, ibuku tinggal di pulau sumatera, dan aku tinggal di pulau jawa :(, sabar ya mom aku takkan melupakan semua kerja keras umakk selama ini. insyaAllah itu jadi alasan aku buat terus semangat dan tidak putus asa akan rahmatNya. Namun belum sempat aku membuat ibuku bahagia, aku harus rela kehilangan orang tua yang tinggal satu2nya itu, karena sakit yang tak dapat disembuhkan lagi, akhirnya pada tanggal 4 april 2012 beliau menghembuskan nafas terakhir, tanpa aku disampingnya tanpa pesan terahir dan tanpa sempat berkata2!!!:((((((. Aku ingat waktu itu pagi2 ketika mendapat kabar duka itu, aku bingung harus kemana benar2 bingung!! aku tidak punya siapa2, tidak ada yang melindungi aku sebagaimana orang tua pada anaknya. aku menangis, dada ku sesak, dan ahh sulitkuungkap dengan kata2. ..:(( just crying,,, :((. ketika aku sampai di kampung, aku hanya mendapati sebuah gundukan tanah merah dimana ibuku disemayamkan :((, tangisku pecah lagi, ahh goresan takdir ku begitu berat kujalani, kini aku harus  menanggung semuanya sendiri, tanpa ibu atau ayah:(. hanya Allah tempat mengadu dan meminta pertolongan. bahkan sejak kepergian ibu bobot tubuhku turun drastis, belum lagi kondisi fisikku yang lelah membuatku lebih sering ' jajan' ke klinik,  jujur meskipun sudah 2 tahun lebih berlalu namun rasa kehilangn itu belum tergantikan, yang ada semakin menjadi2.

Pedih, sedih perih mungkin itulah bumbu2 kehidupan, aku percaya Tuhan adil. dan tak akan membiarkan aku sendiri melewati hari2 berat yang kujalani. kalau aku mulai lelah mungkin karena aku jauh dari-Nya. untuk Ibuku dan ayahku semoga tenang disana, jangan khawatir aku sudah mulai dewasa diumur kepala 2 ini, meski kadang aku sangat rapuh tapi kalian lah penyemangatku aku yakin kalian menginginkan yang terbaik dariku, dan kalian pasti sedih kalau aku patah semangat dan putus asa :), semoga nggak yaa umak, ayah semoga aku selalu ingat kalian seterpuruk2nya aku se sedih2nya aku semoga aku sllu ingat Allah, dan semoga ayah umak berbahagia di sisi-Nya :). ingin sekali rasanya mencium tangan dan dibelai sayang meski hanya lewat mimpi :(. Titip kedua orangtuaku ya robb ,,^^_^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun