Dari "kedatangan" tawon tak diundang ini akhirnya para pelanggannya menyebutnya dengan Es Tawon yang sebutan lainnya Es Campur Wak Mis (panggilan akrab Yamina). Maka untuk membedakan dengan es campur yang lain, jualannya dinamakan Es Tawon Kidul Dalem. Sedangkan nama Kidul Dalem merujuk nama lokasinya.
Saat ini warung Es Tawon Kidul Dalem sudah beralih kepada generasi kedua. Yamina sudah almarhum pada tahun 2001.Â
Sejak tahun 1996 dengan pertimbangan usia dan tenaga Yamina, Es Tawon "diestafetkan" kepada putranya, Mulyono yang merupakan bungsu dari 5 bersaudara. Mulyono dibantu oleh istrinya Sri Utami. Sedangkan suaminya Mulyono sudah almarhum.
Sampai saat ini Sri Utami pun masih mempertahankan resep warisan mertuanya tersebut. Tidak menggunakan pengawet serta bahan lainnya yang masih segar.Â
Komponen es campur terdiri di antaranya tape singkong, cincau hitam, kacang hijau, dan dawet. Yang kemudian diberi pasrahan es, lalu dilumuri air gula dan sirup warna merah.
Untuk bahan Es Tawon sendiri, Sri Utami tak mengalami kesulitan. Ia cukup berbelanja di langganannya yang berada di Pasar Besar yang tidak jauh dari kediamannya ini.Â
Dalam pengembangan usaha Es Tawon juga membuka cabang di daerah Jalan Hamid Rusdi yang dikelola oleh putri sulungnya.
Warung Es Tawon yang dipakai berjualan saat ini merupakan pindahan dari tempat sejak pertama kali. Sejak tahun 2010 Sri Utami berpindah ke tempat baru yang tidak jauh dari tempat sebelumnya, hanya berjarak satu nomor rumah.
Perpindahan disebabkan karena faktor pergantian pemilik rumah tersebut. Pemilik rumah baru mempunyai kebijakan lain agar lahan depan rumahnya tidak dipakai berjualan, dan Sri Utami pun memahami hal tersebut.Â