Kondisi Kampung Lampion Wangi memang dalam kondisi "tertidur", namun bukan berarti tak ada tanda-tanda "kehidupan" lagi. Kampung ini sedang berbenah, seakan siuman dari "mati surinya". Ada gerakan dari kaum perempuan di dalamnya, yaitu dengan penghijauan kampung, dengan mengambil nama keren: Green Village.
Menurut Niken Ardiyani, yang menjadi koordinator penghijauan kampung ini menyatakan bahwa saat ini ibu-ibu di lingkungan Gang 9 mulai melakukan aksi penghijauan di sekitar rumah. Nanti rencananya setiap rumah yang totalnya sekitar 90 akan diberi beberapa pot yang berisi tanaman. Beberapa di antaranya jenis tomat, cabe, sawi, serta aneka bunga di antaranya Matahari, Kancing, Pacar Air. Tanaman tersebut akan disebar setiap rumah dengan pembagian beberapa blok sehingga tampak seragam.
Di kampung 9 itu sendiri sudah berdiri semacam bank sampah, selain bisa diolah sendiri selebihnya bisa di jual untuk dijadikan uang. Beberapa plastik bekas kemasan minuman instan, oleh para warga dikreasi menjadi pot. Nantinya akan diletakkan di beberapa rumah warga. Untuk lebih memperindah, saat ini sudut kampung akan dibuatkan taman untuk spot selfie.
Harapan ke depan dalam penghijauan ini adalah selain membuat rumah menjadi semakin asri juga udara segar senantiasa tersedia. Di samping itu dari aspek ekonomi juga diperhatikan. Kebutuhan akan dapur seperti cabe, ataupun tomat dapat didapatkan dari pekarangan sendiri yang itu tentu meringankan kebutuhan sehari-hari. Upaya penghijauan ini cukup mendapat respon yang positif dari warga Gang 9. Mereka ingin kampungnya bergeliat lagi bisa menjadi kampung yang dibanggakan warga Kota Malang.
Rencana kedepannya beberapa lampion yang sudah ada ini akan akan diperbaiki dan selebihnya akan diganti. Kampung Lampion Wangi akan dihidupkan kembali, upaya ini sedang dipersiapkan oleh warga. Dan untuk program penghijauan akan terus dilanjutkan, sehingga nantinya kampung akan asri dan sejuk.
Untuk siang hari pot dan tanaman akan dibuat seindah mungkin sehingga sedap dipandang mata. Agar malam bisa tampak indah, rencananya beberapa tanaman tersebut diberi lampu berwarna-warni. Sehingga nantinya tidak saja lampion yang bisa dinikmati tetapi juga tanaman yang bisa dipandang walaupun pada malam hari.
Inilah cita-cita warga 9 untuk dapat menghidupkan kampung yang dulu pernah "booming" di media sosial. Saat ini mereka berupaya menghidupkan dengan potensi warganya sendiri. Dan tentu saja uluran dari semua pihak peduli dan berwernang (baik kalangan kampus, swasta, dan pemerintah) tetap diperlukan. Menjadikan kampung wisata tidaklah dapat bekerja sendiri. Geliat kebangkitan kampung ini perlu dihargai. Â Â Â
Artikel ini ditulis sebagai salah satu  bahan  pembuatan buku "17 Kampung Wisata Tematik di Kota Malang", hasil  kerja  bareng Bolang bersama Dinas Budpar Pemkot Malang, 2018.