Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Eksotisme Macao yang Mempertahankan Warisan Sejarah Masa Lalunya

27 Desember 2017   22:48 Diperbarui: 27 Desember 2017   23:22 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng yang di masa lampau sebagai tempat pertahanan dalam mempertahankan kekuasaan, yang jamak terdapat di daerah koloni termasuk juga Macau. Sumber foto:photos.travelblog.org

Setiap masa mempunyai peradabannya sendiri. Jejak masa itu bisa diketahui dengan yang tak terlihat (intangible) seperti melalui budaya, bahasa serta lainnya. Ada juga yang terlihat atau berwujud (tangible) suatu benda semisal tugu, bangunan, serta peralatan pendukung lainnya. Bangunan kuno adalah warisan yang paling kentara dan nyata dari masa lalu itu. Melalui bangunan akan diketahui arsitekturnya yang tidak lepas dari peradaban pada masa itu. Jika ditelisik lagi, akan terpikir juga teknologi apa yang dipakai dalam membangunnya.

Malang dan sekitarnya terdapat warisan bangunan yang menggambarkan masa lalu. Candi Singosari adalah salah satunya. Melalui candi itu akan diketahui dari kerajaan mana dan siapa rajanya. Tidak diketahui secara pasti kapan Candi Singosari ini didirikan. Menurut para ahli purbakala candi ini dibangun sekitar tahun 1300, yang merupakan tempat bersemanyamnya raja terakhir Singosari, Kertanegara. Jika ditanya kepada generasi sekarang, tentu akan takjub bahwa nenek moyangnya mempunyai peradaban tinggi walaupun sampai sekarang jejak Kerajaan Singosari sudah kabur.

Candi Singosari yang merupakan jejak Kerajaan Singosari yang masih tersisa. Dok pribadi
Candi Singosari yang merupakan jejak Kerajaan Singosari yang masih tersisa. Dok pribadi
Di lain sisi, Kota Malang memiliki warisan bangunan bersejarah --yang lebih muda- dapat dilihat dengan masih terawatnya gedung Balai Kota Malang yang merupakan warisan era Kolonial Belanda yang dibangun tahun 1920.  Bangunan ini mempunyai nilai sejarah tinggi yang patut dipertahankan, dan layak dijadikan sebagai cagar budaya. Balai Kota Malang ini bisa dipakai sebagai ikon yang mempercantik Malang sebagai kota wisata, sebagaimana Bandung dengan Gedung Sate nya.

Bangunan Balai Kota Malang yang dibangun awal tahun 1900-an yang merupakan warisan kolonialisme Belanda yang saat ini masih dipakai sebagai pusat pemerintahan seperti awalnya didirikan. Dok pribadi
Bangunan Balai Kota Malang yang dibangun awal tahun 1900-an yang merupakan warisan kolonialisme Belanda yang saat ini masih dipakai sebagai pusat pemerintahan seperti awalnya didirikan. Dok pribadi
Banyak tempat yang mempunyai sejarah yang tinggi, tetapi tidak semua --para pemangku kepentingan- dapat mempertahankan warisan yang ada. Sebagai contoh adalah kota Mekkah yang karena alasan satu dan lain hal tidak mempertahankan bangunan sejarahnya. Salah satu contoh, seperti bangunan Benteng Ajyad peninggalan Kesultanan Turki Utsmani (Ottoman) dekat Masjidil Haram sudah tidak ada lagi. Dan saat ini digantikan dengan hotel mewah yang berdiri di situ. Warisan dari para sahabat bahkan para nabi tidak banyak dijumpai di kota Mekkah ini.

Kemodernan dengan berdirinya hotel berbintang yang telah meruntuhkan benteng warisan Kesultanan Utsmani. Dok pribadi
Kemodernan dengan berdirinya hotel berbintang yang telah meruntuhkan benteng warisan Kesultanan Utsmani. Dok pribadi
Macau mempertahankan jejak masa lalunya

Warisan sejarah begitu pentingnya dengan keberadaan bangunan hasil peradaban masa silam itu.  Macau merupakan suatu kota atau kawasan yang sangat memperhatikan aspek sejarah masa silam yang begitu dipertahankan untuk dapat dinikmati masa sekarang. Di Macau beberapa bangunan bersejarah dipertahankan begitu rupa. 

Maka sebagai bentuk apresiasi pelestarian bangunan sejarah itu, maka United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) badan dunia di bawah PBB pada tahun 2005 memberikan predikat Daftar Warisan Dunia  sebagai Pusat Sejarah Macau. Yang merupakan kawasan di tengah kota tua yang terbentang di antara 8 lapangan dan 22 bangunan bersejarah. Hal ini dapat diartikan bahwa Macau tidak saja berarti bagi dirinya sendiri, melainkan dunia juga berkepentingan.

Secara geografis Macau berada di kawasan di pesisir selatan Tiongkok yang merupakan koloni Portugis yang diduduki sejak abad ke-16. Setelah perjanjian penandatanganan Portugis dengan Tiongkok pada 20 Desember 1999 begitu juga Hongkong, Makau adalah suatu wilayah dengan status Daerah Administrasi Khusus yang berlaku hingga tahun 2049 atau 50 tahun setelah penandatanganan penyerahan kedaulatan. Luas Macau sekitar 28,6 kilometer persegi yang terdiri dari 4 divisi : Metro Macau, Pulau Taipa, Pulau Cotai, dan Pulau Coloane.

Macau memang meninggalkan sejarah yang unik. Kawasan ini merupakan koloni dari bangsa Portugis dari eropa sejak tahun 1500. Maka tidak heran bila pengaruh Portugis begitu kental di Macau ini. Tidak hanya bangunan sejarahnya tetapi juga mengalami akulturasi dalam bidang budaya dan bahasa yang dipakai sehari-hari, serta tidak ketinggalan pula di bidang kulinernya.

Benteng yang di masa lampau sebagai tempat pertahanan dalam mempertahankan kekuasaan, yang jamak terdapat di daerah koloni termasuk juga Macau. Sumber foto:photos.travelblog.org
Benteng yang di masa lampau sebagai tempat pertahanan dalam mempertahankan kekuasaan, yang jamak terdapat di daerah koloni termasuk juga Macau. Sumber foto:photos.travelblog.org
Beberapa jejak bangunan yang masih dipertahankan sejak dibangun ratusan tahun lalu. Maka bangunan seperti benteng menjadi daya tarik sendiri yang pada saat itu sebagai tempat pertahanan. Seperti Benteng Guia (termasuk Mercusuar) yang masih dijaga keutuhannnya sampai saat ini. Benteng ini dibangun antara 1622 dan 1638. Di dalam benteng berdiri Guia Chapel, yang pada awalnya didirikan oleh biarawati Klaris yang tinggal di tempat itu sebelum mendirikan Biara St Clare. Selain itu terdapat benteng lain yang merupakan warisan sejarah seperti Benteng Gunung dan Benteng Mong-H .

Sentuhan eropa dalam hal ini Portugis begitu terasa. Keberadaan bangunan gereja memang tidak terelakkan. Seperti daerah koloni yang lain yang tersebar di belahan dunia, bangsa eropa memang tak sekadar melakukan kolonisasi namun juga penyebaran agama yaitu kristen. Maka tidak heran pula Macau berdiri dengan megah gereja, kapel, ataupun bangunan lain yang dibangun pada masa lampau. Begitu kokohnya bangunan itu sampai saat ini masih berdiri, dan dapat dinikmati dengan baik oleh generasi masa kini.

Kuil A-Ma merupakan bangunan tertua yang dibangun sebelum Macau didirikan. Sumber foto: i1.wp.com
Kuil A-Ma merupakan bangunan tertua yang dibangun sebelum Macau didirikan. Sumber foto: i1.wp.com
Keberadaan gereja tidak lepas dari pengaruh Portugis pada masa kolonisasi. Gereja tua yang masih terawat hingga saat ini. Sumber foto: wikimedia.org
Keberadaan gereja tidak lepas dari pengaruh Portugis pada masa kolonisasi. Gereja tua yang masih terawat hingga saat ini. Sumber foto: wikimedia.org
Selain gereja bangunan dari agama setempat juga menjadi perhatian, seperti kuil yang usianya juga ratusan tahun. Yang tertua, seperti Kuil A-Ma yang dibangun sebelum Kota Macau muncul. Eksotika Macau lainnya dengan keberadaan beberapa galeri dan museum menjadi daya tarik sendiri, baik yang menampilkan Macau masa lalu dan perkembangan masa kini. Serta adanya ruang publik seperti taman yang merupakan hal "wajib" pada suatu kawasan atau sebagai ikon tersendiri. Pada Macau tidak melewatkan dengan keberadaan taman yang banyak diantaranya layak dikunjungi, seperti Taman Cames, Taman Umum Dr. Sun Yat Sen, Taman Vasco da Gama, serta beberapa taman lainnya.

Taman Vasco da Gama yang menjadi penanda para pelayar Portugis di masa lampau. Sumber foto: wikipedia.org
Taman Vasco da Gama yang menjadi penanda para pelayar Portugis di masa lampau. Sumber foto: wikipedia.org
Paduan nuansa eropa yang kental

Macau yang berada di Asia banyak pengaruhnya dari eropa karena selama 400 tahun menjadi koloni Portugis. Dalam konteks kekinian kemodernan ala eropa tidak terhindarkan untuk berada di Asia. Kemodernan dapat terlihat dengan menjulangnya gedung-bertingkat dan beberapa sarana lain, serta keberadaan tempat hiburan seperti kasino yang didukung berbagai fasilitas yang megah.

Inilah keunikan dari Macau yang merupakan perpaduan dari dua kutub yang berlainan namun bisa berpadu. Macau merupakan tempat di Asia (baca: Tiongkok) dengan rasa eropa. Semua berdiri dengan ciri khasnya tersendiri masing-masing, yang tentu ada asimilasi yang berlangsung secara alamiah. Era masa kini Macau terus membangun dengan berbagai bangunan modernnya, dengan lain sisi masih mempertahankan warisan masa lampau berupa bangunan yang masih terawat.

Paduan lain bisa terlihat pada budaya dan kebiasaan penduduk Macau. Dari segi bahasa resmi yang digunakan, bahasa Kanton dan Portugis cukup mendominasi. Demikian pula dengan kulinernya. Kue Egg Tart adalah contoh bagaimana paduan barat dan timur itu bisa berjalan dengan baik. Panganan ini banyak di cari para wisatawan ketika berkunjung ke Macau.   

Egg Tart, panganan dengan sentuhan Portugis yang kental. Sumber foto: kompas.com
Egg Tart, panganan dengan sentuhan Portugis yang kental. Sumber foto: kompas.com
Merawat warisan masa lampau itu tidaklah mudah. Macau merupakan salah satu kawasan yang mampu mempertahankan itu semua. Bagi pecinta sejarah, Macau adalah tempat yang tepat dalam mempelajari sejarah masa silam itu dengan suasana yang menyenangkan. Sejarah akan dimaknai apa adanya untuk dapat memberikan pelajaran di esok hari. 

Kolonialisme --masa lampau- tentu menyisakan ruang positif dan negatif. Menjadi bijak menyikapinya saat ini adalah jalan keluar terbaik. Maka dari itu Macau ini mampu memberikan pelajaran itu semua, tidak menyisakan --meminjam istilah Yudi Latif- "masa lalu yang membunuh masa depan". Jika kesempatan itu ada, rasanya ingin juga menjejakkan kaki di kawasan bersejarah di Macau ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun