Pada dasarnya kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan, karena kita hidup berjalan dengan seiring waktu tidak pernah melompat "jauh" ke depan. Kita tidak tahu apa jadinya lima, sepuluh, atau dua puluh tahun mendatang, ada ruang ketidakpastian di situ. Keadaan bisa berakhir sama, lebih buruk, atau yang paling diinginkan semua manusia: lebih baik.
Kita memang tidak bisa mengetahui masa depan itu. Tapi kita bisa mengetahui -paling tidak mendekati- gambaran di masa depan itu. "Melihat" masa depan secara imajinasi, kita bisa membaca buku atau menonton film tentang fiksi ilmiah, akan bisa "meramalkan" masa depan. Kita bisa membayangkan suatu hari kelak akan ada pesawat tanpa awak, bisa bepergian antar planet, dan lain sebagainya yang -mungkin- saat ini dianggap mustahil.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah membuat simulasi keadaan seolah-olah kita mengalaminya. Pengalaman ini yang saya dapatkan ketika mengikuti acara Kompasiana Nangkring bersama AXA Financial Indonesia yang bertempat di Ballroom Hotel JW Marriot Surabaya Jumat lalu (14/7). Rupanya dalam acara tersebut mengundang nasabah, calon nasabah, dan para agennya untuk memaparkan perencanaan keuangan untuk masa depan itu.
Seperti layaknya bermain monopoli tiap peserta diberi modal yang nantinya dapat dibelanjakan. Dari putaran dadu nanti akan terlihat beberapa transaksi yang bisa dieksekusi pemain yang mendapat giliran, terbuka juga pemain yang lain jika ingin bertransaksi yang ditawarkan. Beberapa pemain ada yang membeli rumah, saham, menabung, serta membeli asuransi. Seperti layaknya kehidupan sesungguhnya, dalam perjalanan terjadi naik turunnya saham. Pasti ada yang untung ada juga yang rugi bahkan bangkrut.
Ada yang menarik di sini adalah dalam perjalanan tidak akan lepas dari sakit. Bagi yang peserta yang mempunyai polis asuransi akan aman karena di-cover, bagi yang tidak harus mengeluarkan dananya yang cukup besar. Beberapa diantaranya karena dananya habis, mau tidak mau harus berhutang. Â Permainan cukup seru karena adanya ketidakpastian itu. Seperti membeli saham pada komoditi tertentu, tidak beberapa lama harga turun, bagi yang membeli lalu naik tentu tak ada masalah. Jika pas belinya ada keuntungan, jika tidak siap-siap bangkrut.
Walaupun Praxis hanyalah permainan, karena dijalankan dengan serius akan menjadi mengasyikkan. Kadang ada perasaan menyesal mengapa tidak beli saham yang naik itu, kok justru komoditi yang harganya turun. Demikian pula dengan asuransi, bagi yang membeli akan aman di permainan, yang tidak dana yang dimiliki akan menipis tajam. Permainan berlangsung satu jam, dan harus disudahi. Setelah itu, tiap peserta dipersilahkan menghitung dana sisa yang dimilikinya. Ada yang melimpah, ada pula yang minim mendekati bangkrut.
Secara garis besar para peserta yang membeli asuransi akan aman setidaknya dana tidak terhambur banyak dan sia-sia. Bagi yang tidak membeli akan banyak pengeluaran untuk membiayai risiko sakit yang dapat diderita sewaktu-waktu. Ada juga peserta yang disimulasikan "meninggal" sehingga tidak bisa melanjutkan permainan. Bagi yang membeli asuransi akan diberi dana pertanggungan yang jumlahnya cukup besar.
Sudah puas bermain, peserta yang hadir tinggal diberi penjelasan berikutnya tentang perencanaan keuangan yang baik dan benar. Henra Sensei, seorang praktisi perencana keuangan memaparkannya dengan lugas, padat, dan berisi. Untuk mengamankan masa depan setidaknya perlu langkah-langkah persiapan yang dilakukan mulai saat ini. Ia membagi tiga alokasi dana yang kita miliki akan aman di masa depan.
Pertama, saving. Yaitu bisa berupa, kas, tabungan, atau deposito. Uang ini bisa dipakai untuk berjaga-jaga agar aman jika kondisi tidak diinginkan. Bisa juga untuk beramal serta bersenang-senang untuk menikmati hidup. Dan selanjutnya bisa untuk persiapan di masa tua nanti.
Kedua, investasi. Bisa berupa rumah, tanah, properti, saham, dana reksa, serta instrumen investasi lainnya. Namanya investasi tentu akan mengharapkan ada nilai yang berlebih dikemudian harinya. Bila dijual bisa berlipat harganya, atau nantinya investasi tersebut akan menjadi warisan ketika kita tiada kelak.
Ketiga, proteksi. Hal ini banyak diabaikan orang untuk menjaga diri, baik saat ini dan nanti pada masa tuanya nanti. Membeli polis asuransi ternyata penting untuk menjaga diri sewaktu-waktu ada kejadian yang tak terduga, sekaligus bisa memperoleh manfaat dikemudian hari baik untuk diri sendiri dan keluarga.
Hidup seperti di permainan Praxis itu, yang penuh ketidakpastian. Namun demikian bukan berarti ketidakpastian itu harus ditakutkan. Risiko dalam perjalanan hidup dapat diukur dan diberi proteksi untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (sakit, kecelakaan, meninggal dunia). Terutama nantinya kita dapat mewariskan kepada orang-orang tercinta.
Warisan konvensional yang selama ini adalah berupa harta, rumah, atau uang. Dan terkadang harta warisan itu bukannya mempererat persaudaraan kepada anak turunannya, malah beberapa di antara retak karena rebutan meminta pembagian yang "adil". Semisal rumah dibagi akan sulit dengan mengkavlingnya. Cara lain yaitu dengan menjualnya dan itu terkadang melalui proses yang panjang.
Mewariskan hal semacam itu (penuh perselisihan) tentu tidak diinginkan oleh pewaris suatu saat kelak. Tidak salah juga jika mewariskan seperti rumah serta beberapa harta lainnya, namun ada juga diperlukan warisan yang bisa membuat ahli waris kedepannya bisa menikmati dengan tenang setidaknya meminimalkan perselisihan.
Beberapa kepastian dan manfaat yang bisa diperoleh dengan Maestro Infinite Protection adalah perlindungan seumur hidup dengan proteksi jiwa sampai 100 tahun. Akan diberikan manfaat dana tunai di usia pensiun dengan menikmati 20 % dari Uang Pertanggungan pada saat usia 65 tahun. Dalam menentukan Uang Pertanggungan yang dibutuhkan, kita bisa mementukan sendiri. Begitu pula dengan masa pembayaran premi serta metode premi (bulanan, triwulan, semesteran, tahunan).
Seperti layaknya permainan Praxis itu segala ketidakpastian dan risiko dalam hidup ini dapat di-cover dengan asuransi. Menjalani hidup akan lebih tenang tanpa harus kehilangan dana atau harta bila terjadi sesuatu. Masa tua nanti akan lebih tenang dan berarti lagi, sekaligus dapat mewariskan sesuatu yang lebih bermakna. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang dalam menyusun dan menjalankannya.
Perencanaan yang baik tentu akan menghasilkan hasil yang baik pula. Masa depan yang terjadi esok ditentukan langkah pada saat ini. Dana yang kita miliki bisa dialokasikan pada  saving dan investasi. Dan lebih bijaknya bisa juga dialokasikan pada hal yang sifatnya proteksi (asuransi). Kedepannya adanya kemudahan dan kepastian klaim adalah yang kita inginkan. Maka pilihlah program yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan di perusahaan asuransi yang terpercaya dan bereputasi baik, serta memiliki rekam jejak yang bagus. Setidaknya ini akan menjamin dengan baik diri kita dan orang yang dicintai, sepanjang hidup dan di masa depan.   Â
Tulisan ini diikutsertakan dalam blog review.
Terima kasih kepada AXA dan Kompasiana atas apresiasinya tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H