Berwisata malam hari di kota besar –sepertinya- bukanlah hal yang asing lagi bagi warganya. Beberapa tempat bisa menjadi tempat hiburan, baik itu ruang publik sampai pada area komersial. Pergi ke mal besar pada malam hari bisa menjadi wisata hiburan tersendiri apalagi tersedia area permainan baik itu untuk dewasa dan anak anak. Hiburan malam yang sifatnya eksklusif juga ada, sepertin bar ataupun diskotik yang dikhususkan bagi kalangan “berduit”.
Kota Malang dan sekitarnya (kabupaten Malang dan Kota Batu) sudah tidak asing lagi sebagai kawasan destinasi wisata. Aneka ragam tempat wisata yang mengandalkan keindahan alam dan buatan beterbaran di berbagai tempat. Untuk tempat wisata sekaligus rekreasi yang buka pada malam hari boleh dibilang jumlahnya masih sedikit. Setidaknya di Kota Batu sudah tersedia dengan Batu Night Spectacular (BNS) yang berisi beberapa wahana yang menghibur.
Untuk lokasinya sendiri berada pada kawasan perumahan Graha Kencana Raya, letaknya berbatasan dengan wilayah Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dan Kecamatan Blimbing Kota Malang di sebelah utara. Jika dilihat di google map akan terlihat HWM berada di Singosari sedangkan MNP berada di Kota Malang yang jaraknya hanya selemparan batu. Maka tidak heran ada kerancuan letak MNP ini berada di Singosari atau Kota Malang yang memang letaknya pas diperbatasan.
Yang menjadi unik adalah beberapa lampion tersebut yang bisa bergerak. Bunga raksasa yang bergerak tutup–buka ataupun lampion merak yang berputar secara horizontal. Beberapa lampion yang cukup menarik diantaranya tema panda, angsa, aneka bunga, jamur raksasa, kincir angin, bangunan Colosseum. Warna-warni lampu juga menghiasi pohon sistetis serta air mancur yang bergerak naik-turun dipadu dengan sorotan lampu yang berubah-ubah warnanya. Terdapat pula lighting tunnel yang ditata dengan tata lampu yang menyala dinamis dan berkedip ditambah efek musik yang menggebu.
Dan beberapa replika dinosaurus lainnya bisa dipakai untuk permainan, yaitu bisa dinaiki oleh anak-anak ataupun orang dewasa. Cukup memasukkan koin seharga 5 ribu pada kotak yang disediakan, maka replika itu akan bergerak. Beberapa lagi ada replika yang disertai telur raksasa yang bisa dimasuki orang, yang memang sengaja dipakai untuk berfoto.
Area MNP ini tidak lerlalu sempit dan luas, jika dikira-kira kurang lebih dua pertiga ukuran lapangan sepak bola. Jarak antara lampion juga tidak begitu jauh sehingga kita dapat berpuas diri jika mengabadikannya. Dengan estimasi tenaga dan waktu cukup kiranya menikmati MNP dengan segala fasilitasnya dirasa cukup puas. Jika diibaratkan seperti makan di resto dengan porsi yang pas walaupun harga agak mahal, bukan dengan porsi warteg walaupun harga terjangkau.
Fasilitas penunjang lainnya cukup lengkap seperti lahan parkir yang luas, food court, toilet, serta mushola pun tersedia, dan disediakan wifi gratis jika memang ingin menge-sharehasil bidikan foto untuk dibagikan di media sosial. Sebagai tambahan ada wahana Twister Robotic yaitu permainan virtual reality (VR) dengan pengalaman seolah menaiki roller coaster. Setidaknya ada lima jenis pilihan yang disesuaikan dengan usia dan tingkat keekstremannya.
MNP ini cocok pula disandingkan dengan Malang sebagai kota pendidikan. Sarana wisata yang digabungkan dengan edukasi. Dengan puluhan kampus dan ribuan mahasiswa yang mukim di kota ini merupakan pangsa pasar tersendiri bagi MNP, disamping penduduk malang dan sekitarnya terlebih bagi wisatawan luar kota yang ingin menikmati wisata di Malang Raya. Untuk dapat menikmati wisata malam MNP ini cukup dengan tiket masuk sebesar 25 ribu di weekday dan 35 ribu di weekend, bagi anak-anak yang tingginya kurang dari 85 cm tidak ada biaya tambahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H