Sedikit kita renungkan kalimat bijak (HR Al Hakim) akan lima perkara : waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang kematianmu. Di sini kita juga dapat merenungkan bagaimana seharusnya bersikap kepada para lansia tersebut terutama kepada kedua orangtua kita jika masih ada. Sekedar intropeksi bila kita pada posisi lansia nanti.
Tidak berlebihan juga bila nama pondok ini "Al-Ishlah" yang terjemahan bebasnya bisa diartikan mendamaikan perselisihan. Para penghuni pondok ini diharapkan juga bisa berdamai dengan anak-anak dan para kerabatnya, berdamai dengan keadaan yang mungkin tak diinginkannya, serta berdamai dengan dirinya sendiri.
Melihat kondisi pada lansia, kiranya kematian itu tidak perlu dihadapi dengan rasa cemas. Titipan di dunia berupa harta ataupun keturunan tidak akan di bawa serta. Sebiasa mungkin bersikap dan mengelola titipan Tuhan dengan amanat, yang bolehlah kita sebut amal kebajikan itu yang akan dipertanggungjawabkan di hari akhir kelak. Rasa optimis harus terus didengunkan walau pada masa lansia. Cukup bagus penggalan lirik dari Sheila on 7 (lagu : Saat Aku Lanjut Usia) :
"Kita lawan bersama, dingin dan panas dunia
Saat kaki t'lah lemah kita saling menopang
Hingga nanti di suatu pagi salah satu dari kita mati
Sampai jumpa di kehidupan yang lain...."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H