Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip "Masa Depan" Kita di Pondok Lansia

18 Juni 2017   12:37 Diperbarui: 19 Juni 2017   00:07 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbincang santai dengan salah satu penghuni pondok. Dok Selamet Hariyadi

Sedikit kita renungkan kalimat bijak (HR Al Hakim) akan lima perkara : waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang kematianmu. Di sini kita juga dapat merenungkan bagaimana seharusnya bersikap kepada para lansia tersebut terutama kepada kedua orangtua kita jika masih ada. Sekedar intropeksi bila kita pada posisi lansia nanti.

Tidak berlebihan juga bila nama pondok ini "Al-Ishlah" yang terjemahan bebasnya bisa diartikan mendamaikan perselisihan. Para penghuni pondok ini diharapkan juga bisa berdamai dengan anak-anak dan para kerabatnya, berdamai dengan keadaan yang mungkin tak diinginkannya, serta berdamai dengan dirinya sendiri.    

Foto bareng. Dok pribadi
Foto bareng. Dok pribadi
Berbeda dengan kita yang masih muda yang masih takut menghadapi kematian. Bisa jadi pada usia lanjut kekhawatiran itu tidak ada, bahkan bisa jadi pula itulah yang dirindukannya. Pada usia lanjut kesadaran dekatnya "finish" akan terasa dan begitu dekat yang bisa "sampai" sewaktu-waktu. Akan terlihat kepasrahan, cukup kiranya sudah menjalani kehidupan di dunia ini. Sekiranya tidak menjadi beban serta membebani orang lain.

Melihat kondisi pada lansia, kiranya kematian itu tidak perlu dihadapi dengan rasa cemas. Titipan di dunia berupa harta ataupun keturunan tidak akan di bawa serta. Sebiasa mungkin bersikap dan mengelola titipan Tuhan dengan amanat, yang bolehlah kita sebut amal kebajikan itu yang akan dipertanggungjawabkan di hari akhir kelak. Rasa optimis harus terus didengunkan walau pada masa lansia. Cukup bagus penggalan lirik dari Sheila on 7 (lagu : Saat Aku Lanjut Usia) :

"Kita lawan bersama, dingin dan panas dunia
 Saat kaki t'lah lemah kita saling menopang
 Hingga nanti di suatu pagi salah satu dari kita mati
 Sampai jumpa di kehidupan yang lain...."


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun