Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Curahan Risma Triharini Ketika Bertemu Para Blogger

6 November 2015   14:58 Diperbarui: 6 November 2015   16:32 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika daerah lain serapan anggaran ternyata rendah misalkan di DKI Jakarta. Namun tidak berlaku dengan Surabaya, semua berjalan dengan normal. Risma tidak takut “dikriminalisi” oleh kebijakan yang dibuat olehnya. Semua kebijakan yang ia buat dengan maksud untuk kepentingan rakyat, dan sebelumnya semua kebijakan itu dikoordinasikan terlebih dahulu kepada pihak perguruan tinggi, kepolisian dan kejaksaan. Maka ia juga merasa aneh dengan peristiwa beberapa waktu lalu yang ia dinyatakan sebagai tersangka.

Dari APBD yang berjumlah tujuh trilyun itu Risma berupaya untuk mensejahterakan masyarakat. Konmitmen Risma terhadap wong cilik tidaklah diragukan, kebijakan pemkot Surabaya sangat memperhatikan para lansia, penyandang disabilitas, anak-anak yatim, bahkan orang gila. Dan hebatnya lagi pemkot Surabaya mengganggarkan itu semua yang tidak saja bagi warga Surabaya tetapi warga lain yang menurutnya presentasenya justru 90 persen.

Kesalehan Risma

Sosok Risma tidak hanya dikenal dengan sosok yang tegas dan sangat peduli dengan kalangan wong cilik dan terpinggirkan. Selama menjabat jadi walikota segala pertentangan jelas ada, namun ia selalu mengembalikannya kepada Tuhan.

Bisa dimaklumi bahwa ia tidak merasa takut jika apa yang dilakukannya itu benar dan untuk kepentingan masyarakat. Dalam paparannya sering ia menyatakan bahwa Tuhan itu maha ada, adil, dan mengetahui. Bahwa semua orang ada kekurangan dan kelebihan. Dan kekerangan itu harus dicarikan jalan keluarnya dan itulah tugas kita kita bersama terlebih seorang pemimpin.

Maka dalam kebijakannya ia selalu mendorong semua orang untuk maju dan diberi kesempatan yang sama. Ia selalu memberi harapan kepada siapa saja tidak terkecuali kepada –yang selama ini- kita anggap hina dan “kotor”. Dari pemberitaan media kita dapat mengetahui hasil dari kebijakan Risma ini. Banyak anak dari kalangan tidak mampu dan terpinggirkan yang berhasil dalam pendidikannya, artinya semua orang apapun latar belakangnya mempunyai potensi yang sama. Yang paling fenomenal adalah berhasil ditutupnya lokalisasi Dolly, ia tidak saja menutup begitu saja tetapi juga memberi solusi dan pendampingan.

Menganjurkan perbaikan dari dalam

Sepertinya Risma selalu berdialog dengan semua kalangan, dan pertanyaan kritis adalah biasa baginya. Ia bercerita bahwa dalam menjalankan roda pemerintahan tentu saja berat, dan itu ada “dunia lain” yang tidak seperti yang kita duga.

Untuk itu ia menghimbau kepada para blogger yang hadir agar masuk sistem. Ia menganjurkan agar turut pula terjun ke dalam, misalkan menjadi anggota dewan. Menurutnya perbaikan yang efektif adalah dari dalam bukan dari luar. Jika “orang dalam” diisi orang yang baik maka sistem akan berjalan dengan baik.

Maka dari pemaparan Risma ini kita dapat memaklumi bahwa akhirnya menjadi kader partai. Memang konotasi -bagi kita- partai mempunyai citra buruk, karena ulah okmum yang membuatnya buruk. Partai adalah jalan bukan tujuan. Baginya partai bisa menjadi besar karena dipercaya rakyat, dan itu harus diisi orang-orang baik. Jika orang baik enggan masuk partai maka jangan salahkan jika partai diisi oleh orang yang tidak berkualitas.

Sebenarnya banyak hal yang dapat kita pelajari dari Risma ini, mulai dari pandangan, perkataan dan tindakannya. Saya sangat beruntung dapat mengikuti acara ini. Terima kasih pula kepada mbak Avi memberi tempat buat saya, dan juga kepada mas Selamet Hariadi yang sebelumnya memberikan info acara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun