Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

[BBG] Pantai Balekambang yang Mulai Berbenah

28 Oktober 2015   21:22 Diperbarui: 28 Oktober 2015   23:06 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Di Balekambang terdapat pura yang mirip Tanah Lot Bali. Dok Pribadi"][/caption]

Negara kita Indonesia dikaruniai alam yang indah dan penuh pesona yang berjejar di pelosok nusantara. Dalam lingkup kecil, di Malang Raya – sebutan gabungan kabupaten Malang, kota Malang, dan kota Batu- yang sudah akrap sebagai daerah wisata, lengkap destinasi yang ditonjolkan. Mulai dari pesona pegunungan, pemandian dan juga daerah pantai. Ada beberapa pantai yang cukup dikenal di daerah Malang, dan paling menonjol adalah pantai Balekambang, yang berada di kecamatan Bantur kabupaten Malang ini.

Sudah beberapa kali saya mengunjung pantai Balekambang, dan yang terakhir kali adalah pada 15 Oktober lalu besama rekan-rekan kompasianer yang tergabung dalam komunitas Bolang. Kebetulan pada waktu itu di Balekambang ada acara larung sesaji dalam rangka memperingati 1 Suro dalam tahun penanggalan Jawa.

Pesona Balekambang

Pantai ini berada di pesisir laut Selatan yang lebih tepatnya samudra Hindia. Ombaknya cukup besar maka di beberapa daerah ditandai dilarang berenang kecuali pesisir yang diperkenankan, teruta dekat gugusan karang. Pasirnya berwarna kecoklatan, dengan deburan ombak yang airnya cukup jernih. Di Balekambang juga ada pulau karang yang ada pura, yang boleh dibilang “imitasi” dari tanah lot Bali.

Di samping itu ada pantai di sebelah Balekambang yang tidak kalah eloknya yaitu pantai Religi Sumur 7 (baca: pitu). Gugusan karangnya lebih banyak, pesisir pantainya lebih rindang. Dan tidak jauh dari pantai ada hutan bambu kecil yang jenis ini biasanya dipakai buat seruling. Di dalamnya ada sungai kecil dan beberapa sumber mata air yang keseluruhannya disebut Sumur Pitu.

[caption caption="Dok Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Petunjuk pantai tetangga Balekambang yang tidak kalah indahnya"]

[/caption]

[caption caption="Memasuki kawasan wisata religi Sumur 7. Dok Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Hutan bambu di dalam kawasan Sumur 7. Dok Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Aliran Sungai di Sumur 7sebelum tiba di muara. Dok Pribadi"]

[/caption]

Perlu berbenah

Pada saat ini Balekambang sudah banyak berbenah dalam rangka memajukan wisata bahari. Walaupun perubahannya memang sedikit lambat, tetapi di berapa sisi cukup ada upaya dan hasilnya cukup terasa. Masalah kebersihan pantai cukup mengusik di sini. Jika ada tumpukan sampah yang berupa dedauan bisa ditoleransi sebab itu memang dari alam, dan itu bias membuat nuansa tersendiri.

[caption caption="Masalah sampah yang menodai keindahan Balekambang. Dok Pribadi"]

[/caption]

Yang tidak elok dipandang adalah sampah yang berasal dari pengunjung yang membuang sembarangan. Tampak plastik, kertas, ataupun sisa batok kelapa yang dibuang sekenanya. Dan itu merusak pemandangan pantai yang tampak indah tetapi tertutup hal-hal yang kadang terlihat sepele. Upaya yang dilakukan sudah dilakukan demi mengurangi sampah tersebut. Upaya membersihkan sampah yang dibalut dengan program kerja bakti cukup membantu paling tidak mengurangi timbunan sampah.

[caption caption="Himbauan kerja bakti dalam menanggulangi sampah. Dok Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Aksi nyata dalam kebersihan Balekambang, Pak Rahman pun turut menggagasnya. Dok Pribadi"]

[/caption]

Masalah lain yang perlu diperhatikan adalah keisengan pengunjung yang tidak bertanggung jawab merusak aset yang ada di kawasan pantai tersebut, masalah vandalisme misalnya. Aksi semacam itu jelas merusak yang akibatnya mengurangi keindahan Balekambang itu sendiri. Aksi yang kentara dilakukan seperti membuat goresan di pohon atau corat-coret di bangunan pendukung.

Upaya vandalisme harus dicegah. Kesadaran dari pengunjung sangat diharapkan, yaitu dengan meningkatkan rasa turut memiliki (self belonging). Ataupun jika perlu dibuat aturan khusus yang tegas, misalnya bagi yang melakukannya, para pelaku dapat dikenai sangsi. Agar efek jeranya efektif, dapat dikenai denda ataupun diberi sangsi kerja membereskan fasilistas umum yang ada di kawasan Balekambang.

[caption caption="Aksi yang turut merontokkan citra Balekambang. Dok Pribadi"]
[/caption]

Sinyal komunikasi

Beberapa tahun laku ketitika mengunjungi Balekambang sinyal telekomuniksi seluler praktis tidak tersedia (blank spot). Dan ketika mengunjungi beberapa waktu lalu sinyal telekomunikasi sudah ada, bahkan untuk komunikasi data cukup berjalan lancar. Memang tidak semua operator meng-cover daerah tersebut. Kita dapat menduga bahwa operator dari pemerintahlah yang ada di daerah tersebut. Dan saya rasa itu memang sudah kewajibannya yang tidak saja melayani daerah yang padat, tetapi juga daerah terpencil yang perlu dijangkau telekomunikasinya.

Peran telekomunikasi (terutama data) sangat penting dalam memajukan potensi Balekambang. Smartphone saat ini bukan menjadi barang mewah lagi, hampir semua orang memilikinya. Ditambah pemandangan Balekambang yang indah dapat langsung di-upload atau di-share di media sosial seketika itu juga. Dan ini dukup membantu dalam mengenalkan Balekambang di dunia maya, dan bila memang terkesan tentu akan berupaya mengunjunginya.

[caption caption="Tampak menara BTS sebagai penunjang telekomunikasi. Dok Pribadi"]

[/caption]

Perbaiki sarana dan prasarana

Menuju pantai Balekambang memang gampang-gampang sudah. Kebanyakan para pengunjung memakai kendaraan pribadi baik roda dua ataupun empat untuk menuju ke sana. Kendaraan umum memang ada namum jarang. Dari kota Malang ada angkutan umum hamya sampai Bantur (kota kecamatan) dan selebihnya memakai ojek.

Angkutan umum jelas diperlukan agar wisatawan dapat mudah menuju pantai tersebut. Kemudahan akses jelas diperlukan agar Balekambang dapat banyak dikunjungi, terutama yang berasal dari luar Malang. Warga Malang sendiri juga turut terbantu untuk mengunjungi pantai tersebut, sehingga tidak enggan untuk berwisata di daerahnya sendiri karena ditunjang kemudahan akses tersebut.

Untuk jalan menuju ke sana memang tidak mulus tapi juga tidak terlalu buruk. Dan ini harus dapat diperbaiki lebih baik dan jika perlu jalan diperlebar lagi. Jika ini terwujud akan sangat membantu kendaraan yang berukuran besar (bis misalnya) untuk memasuki daerah ini. Dan ini tentu akan membantu biro perjalanan yang akan mengantar rombongan wisatawan untuk berkunjung ke sana.

Sinergi semua pihak

Balekambang adalah sebuah potensi besar yang belum dikelola maksimal. Untuk itu diperlukan penanganan dan tanggung jawab semua pemangku kepentingan (stake holder). Balekambang adalah salah satu contoh “buruknya” sinergi itu, bebera pihak sepertinya jalan sendiri-sendiri dan mementingkan kepentingan masing-masing.

Beberapa pihak setidaknya dapat duduk satu meja untuk mengembangkan Balekambang tersebut. Dari pihak perhutani dan pemerintah daerah dapat bekerja sama satu sama lain sesuai fungsinya tanpa merasa siapa yang paling berhak mengelola, yang berimbas pula kepada pembagian hasilnya yang terkadang membuat urusan semakin pelik.

Perlu juga dihilangkan ego sektoral diantara pihak yang berwenang. Buat situasi yang kondusif sehingga para investor mau mengembangkan Balekambang tersebut. Dan tidak lupa juga melibatkat masyarakat sekitar untuk dapat diberdayakan dan tidak hanya sekedar dijadikan komoditas saja. Peran masyarakat sekitar sangat diperlukan untuk menumbuhkembangkan Balekambang tersebut. Yang paling dekat dalam menjaga kelestarian Balekambang jelas masyarakat sekitar. Di lain sisi keindahan Balekambang tersebut dapat diberi nilai tambah (add value) dengan adanya budaya lokal misalnya acara larung sesaji tersebut.

Jika Balekambang berkembang maka akan banyak pihak yang diuntungkan. Pendapatan daerah akan meningkat, ekonomi kerakyatan akan berkembang, dan dampaknya itu semua akan kembali kepada kesejahteraan masyarakat. Balekambang punya potensi, tinggal bagaimana mengelolanya pesonanya dapat dinikmati semua orang tidak hanya sekedar keindahannya saja.

[caption caption="Pesona budaya yang coba disandingkan dengan pesona keindahan Balekambang. Sumber: Bolang"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun