Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Ketika PT Federal Karyatama Blak-blakan dan Terbuka tentang Pabriknya

25 September 2015   22:20 Diperbarui: 25 September 2015   22:46 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tulis daftar hadir terlebih dahulu sebelum acara di mulai. Dok Pribadi"][/caption]

Banyak wajah model berparas cantik yang tampil di televisi atau pada media surat kabar. Dan kita tahu ia tampil dengan riasan (make up) terbaik sehingga –wajar- tampak cantik. Dan kadang pula dalam liputan, beberapa diantaranya disorot dalam kondisi apa-adanya, dan ternyata wajahnya pun biasa saja. Penilaian yang paling objektif adalah bila melihatnya secara langsung, akan jelas tahu perbedaannya antara saat ber-make up dan tidak.

Demikian pula dalam dunia maya terutama di media sosial pertemanan. Kadang yang dipasang foto profil dan foto lainnya yang diunggah dalam kondisi terbaik. Dan sudah lazim membuat rasa penasaran yang kemudian ingin dituntaskan dengan pertemuan langsung yang diistilahkan kopi darat (kopdar). Dari pertemuan riil itulah akan diketahui siapa dia sebenarnya, ada yang sesuai, mirip-mirip, atau bahkan bertolak belakang. Dari situ pula akan diketahui bagaimana sikap kita selanjutnya: puas, biasa saja, atau justru kecewa.

PT Federal Karyatama (FKT) adalah perusahaan yang memproduksi pelumas Federal Oil. Di pasaran luas pelumas ini tidak asing bagi masyarakat. Mudah ditemui, dan spanduk terpampang di bengkel motor. Dari sekian lama eksis dipasaran, ini menandakan Fedaral Oil adalah pelumas berkualitas bagus. Dalam tingkat hilir Federal Oil memang terkenal bagus dan itu sudah banyak yang mengakuinya, berbagai penghargaan sudah diraihnya berkenaan dengan produk dan sisi kepuasan konsumen. Namun kita jarang mengetahui bagaimana PT FKT pada tingkat hulunya. Melihat pada sumber awal akan mendapatkan penilaian yang objektif, bagaimana Federal Oil itu sesungguhnya.

[caption caption="Beberapa prestasi yang telah diraih PT FKT. Dok Pribadi"]

[/caption]

Kesempatan itu akhirnya kesampaian juga, dengan menggandeng Kompasiana mengadakan kopdar yang acara lengkapnya Kompasiana Visit: Federal Oil Factory & Endurance Journey 2015 Press Conference, acara berlangsung pada hari Rabu 9 September 2015 di pabrik PT FKT Jl. Rawa Bali I No. 1 Pulo Gadung, Jakarta Timur, dengan diikuti 25 Kompasianer. Seperti biasa acara Kompasiana Visit kami berkumpul di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah Selatan, Jakarta Barat. Dan setelah itu kami berangkat menuju tempat yang dimaksud.

Acara ini berlangsung dengan serius tapi santai. Ada banyak hal yang dapat dipetik: pengetahuan baru, cara kerja, serta keyakinan terhadap Federal Oil itu sendiri. Saya tidak akan terlalu membahas terlalu detail secara teknis bagaimana keunggulan Federal Oil tersebut yang bisa disebut spesial itu, sudah banyak di bahas para kompasianer yang lain. Di sini saya mencoba mengutarakan sisi lain PT FKT sebagai penghasil pelumas spesial tersebut yang tergambar dari kunjungan ini yang juga spesial.

[caption caption="Foto bersama di Bentara Budaya Jakarta sebelum berangkat. Dok Pribadi"]

[/caption]

Blogger juga diundang

Acara kunjungan ke pabrik Federal Oil ini juga disisipkan press conference. Dan press conference kali ini tergolong spesial karena juga mengundang blogger (baca: Kompasianer) disamping para jurnalis media arus utama (TV, cetak, online). Dan ini suatu kehormatan sendiri bagi Kompasianer yang bisa menjadi saksi pelaporan hasil pengujian empat pelumas Federal Oil yang diyatakan berhasil dan memuaskan itu. (Liputannya)

Kami para Kompasianer mendapat perlakuan istimewa. Yang pada saat masuk ruangan untuk acara penyambutan, kami para Kompasiner duduk di barisan depan. Saya juga tidak tahu mengapa para jurnalis tersebut memilih pada bangku belakang, yang sebenarnya juga para jurnalis dan Kompasiner bebas untuk duduk di sebelah mana saja.

[caption caption="Direktur Utama PT FKT turut terjun langsung dalam acara ini. Dok Pribadi"]

[/caption]

Sikap egaliter

Baik dalam press conference ataupun kunjungan ke pabrik, kami para Kompasiner dan jurnalis tidak dibedakan perlakukannya. Bahkan dalam kunjungan ke pabrik justru para Kompasianer yang banyak mendominasi ketika dari pihak PT FKT memberi paparannya.

Para Kompasianer pun sama leluasanya dalam mencari informasi kepada para nara sumber yang hadir. Begitupun saat makan siang baik dari pihak PT FKT, para jurnalis, dan Kompasianer saling berbaur. Kehadiran Direktur Utama, Patrick Adhiatmadja yang terlibat langsung pada acara tersebut memberi warna tersendiri dan berjalan secara natural dan tidak terlalu banyak prosedural yang tidak perlu. Memang pada saat sesi tanya jawab pada press conference, pembawa acara memprioritaskan kepada para jurnalis begitu pula dengan door prize nya. Dan itu bagi Kompasianer bukanlah persoalan berarti, dan pada saat acara usai para jurnalis dan Kompasianer juga diberi bingkisan yang sama.

[caption caption="Sesi santai bagi-bagi door prize. Dok Pribadi"]

[/caption]

Boleh memotret

Sepertinya PT FKT juga sangat terbuka atas kunjungan terhadap pabriknya oleh siapapun. Dan untuk memasukinya pun ada aturannya yang dijelaskan oleh Mangatas Panjaitan, EHS & Security Officer PT FKT. Aturan itu bersifat anjuran dan larangan. Dan larangan yang paling mencolok adalah tidak boleh memotret di dalam pabrik. Larangan itu bagi insan jurnalis ataupun blogger jelas kurang mengenakkan, membuat liputan tanpa disertai foto jelas kurang lengkap.Dan akhirnya kebijakan itu pun dicabut, kami yang hadir saat itu diberi pengecualian boleh menggunakan kamera untuk memotret. Dan itu melegakan kita semua yang memang sejak dari awal kamera sudah dipersiapkan.

[caption caption="Beberapa aturan ketika kunjungan ke pabrik. Dok Pribadi"]

[/caption]

Kecil-kecil cabe rawit dan Pakai teknologi canggih

Pabrik PT FKT di rawa Bali tempat yang dikunjungi ukurannya seperti yang dilansir Kompas.com sekitar 5.500 m2. Ukuran seperti itu menurut saya tidaklah terlalu besar, saya pernah mengunjungi pabrik minuman dalam kemasan di daerah Pandaan yang ukurannnya cukup luas. Walau demikian jangan dikira produksi PT FKT itu kecil, yang memang masih punya pabrik lagi di Rawa Gelam. Ketika diajak berkeliling kita melewati ruang riset yang berkaca, dan terus kebelakang baru kita melihat pabriknya. Tempatnya cukup bersih dan dengan suhu yang sedang (tidak panas, dan tidak terlalu sejuk dengan keberadaan AC), dengan penataan yang cukup rapi antara ruang produksi dan kemudian ditempatkan pada ruangan pengepakan. Pada waktu itu pabrik sedang beroperasi yang serba mesin namun tidak terdengar suara yang begitu berisik dan tidak berbau yang begitu menyengat.

Menurut Prasetyo Budiono, Plant Operation Manager PT Federal Karyatama, salah satu yang mengawal kunjungan itu menyatakan bahwa semua peralatan menggunakan serba mesin, dan beberapa diantaranya menggunakan robot baik pengisian, sampai pengepakannya. Robot-robot itu bergerak dengan sangat cepat dan presisi dalam bekerja, dengan produksi yang bisa dihasilkan sekitar 12-16 ribu botol per jamnya. Dan pekerja yang dalam pabrik tersebut berjumlah 28 orang untuk mengawasi jalamnya produksi pelumas. Dalam sistem kerjanya dibagi dua shift, dari pukul 07.00 sampai 16.00, dan berlanjut 16.00 sampai 01.00 dini hari.

[caption caption="Peralatan canggih dipakai agar lebih cepat dan presisi. Dok Pribadi"]

[/caption]

Buatan dalam negeri

Kita ketahui bahwa Federal Oil adalah pelumas yang bermutu tinggi. Dan sesuatu yang bagus dan wah tidak selalu identik dengan luar negeri. Kita juga patut berbangga bahwa Federal Oil merupakan pelumas murni dari dalam negeri, mulai merek, bahan, pengolahan sampai pengemasannya.

Untuk produksi 100 persen berada di dalam negeri, begitu pula dengan bahan-bahannya. Botol yang dipakai pun dari vendor dalam negeri, dan beberapa pengecualian terutama untuk campuran aditifnya perlu di datangkan dari luar negeri.

Sedangkan komposisi dan bahan yang dipakai serta takarannya dilakukan oleh para engineer PT FKT sendiri sehingga mencapai produk yang benar-benar pas bagi mesin motor. Untuk robot pengendalinya pun dirakit dan dimodifikasi di dalam negeri yang komponennya didatangkan dari Jerman, jadi tidak dalam bentuk utuh (build up).

[caption caption="Beberapa aktifitas saat berproduksi. Dok Pribadi"]

[/caption]

Quality control ketat

Mulai dari pemilihan bahan, pencampuran, serta pengepakan, semuanya dilakukan dengan pengawasan yang ketat. Pelumas yang diproduksi telah memenuhi standar baku internasional yang telah ditetapkan. Yang mengacu pada standar SAE (Society of Automotive Engineer) yaitu klasfikas pelumas mesin berdasarkan tingkat kekentalannya (viskositas) pada temperatur 100°C dan di bawah 0°C, API (American Petroleum Institute) yaitu klasifikasi pelumas berdasarkan desain, konstruksi, serta material mesin menurut kinerja dengan tugasnya. Satu lagi JASO (Japanese Automobile Standart Organization) yang memang kebanyakan motor dipasaran dari merek Jepang.

Komposisi bahan harus sama dalam setiap produksinya begitu pula dalam takarannya, jika untuk 1 liter maka benar 1 liter tidak kurang dan lebih begitu pula dengan yang 0,8 liter. Setelah pelumas dimasukkan dalam botol dan kemudian di segel, tetap diperiksa apakah ada kebocoran atau tidak. Yang tidak memenuhi syarat disingkirkan, sedangkan yang telah lolos siap di kemas untuk didistribusikan. Setiap botol pelumas diberi kode produksi sehingga nantinya mudah diketahui kapan produksinya serta mudah pelacakannya jika suatu ketika ada yang kurang beres.

[caption caption="Inovasi dan pengembangan terus diupayakan. Dok Pribadi"]

[/caption]

AHM Oil juga di produksi di sini

Pada mulanya Federal Oil adalah pelumas resmi bengkel Honda. Namun beberapa tahun lalu dari pihak AHM melakukan perubahan dengan mengganti produk pelumas dengan merek sendiri. Dan itu tidak menjadi masalah bagi PT FKT yang pada akhirnya mengubah haluan menjadi pelumas mandiri. Saat ini PT FKT tidak saja mengkhususkan diri untuk motor merek Honda, juga merambah merek lain seperti Yahama, Suzuki, Kawasaki, atau Bajaj.

Walaupun pihak AHM mempunyai pelumas sendiri, bukan beranti “berpisah” dengan PT FKT. AHM masih mempercayakan pelumas untuk diproduksi di PT FKT. Kebetulan pada saat kunjungan ke pabrik PT FKT tersebut sedang diproduksi pelumas pesanan AHM.

[caption caption="AHM mempercayakan pelumasnya di produksi PT FKT. Dok Pribadi"]

[/caption]

Kesimpulan

Federal Oil adalah produk yang bagus, dan itu diproduksi oleh perusahaan yang bagus pula. PT FKT telah membuktikan semua itu dengan langkah nyata dan disampaikan dengan transparan. Hasil uji melalui Endurance Journey yang dilakukan pihak independen (Motor Plus) telah lulus dari pengujian yang berat dan ekstrem.

PT FKM memang menyatakan diri sebagai pelumas yang baik. Tapi itu bukanlah suatu pencitraan. Andakata itupun sebuah pencitraan namun tetap didasarkan pada kondisi objektif yang benar-benar bagus. Bukan menyatakan barang yang biasa-biasa saja kemudian dikemas dalam pencitraan yang bagus. Maka patut diapresiasi ketika PT FKT berani membuktikan bahwa produknya bagus setelah lulus uji. Di samping itu pula berani pula blak-blakan dan terbuka dengan pihak lain dengan mengajak Kompasianer berkunjung ke pabriknya.

Dari hasil kunjungan itu dapat diketahui pula bahwa PT FKT bersungguh-sungguh dalam mewujudkan visi dan misinya yaitu tetap berkomitmen pada customer focus yang senantiasa menghasilkan produk yang paling mengerti kebutuhan komsumen.

Mengunjungi pabrik PT FKT jika diibaratkan kopdaran dengan model yang berwajah cantik yang tampil di media massa. Bertemu langsung akan tahu bagaimana sesungguhnya aktris tersebut, dan ternyata hasilnya kecantikannya memenuhi standar kontes kecantikan tingkat dunia Miss Universe yaitu 3B (Brain, Beauty, Behavior). Selain cantik juga cerdas dan ramah. Dan ibarat perempuan cantik, PT FKT memang cantik dalam tampilan di media massa. Di samping itu pula setelah bertemu langsung, ia juga cantik dalam tampilan apa adanya.

 [caption caption="Visi Misi PT FKT. Dok Pribadi"]

[/caption]

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun