Jual beli barang saat ini tidak saja dilakukan secara konvensional. Perdagangan secara online (e-commerce) berkembang secara pesat baik dalam sekala kecil ataupun besar. Walaupun peluangnya cukup besar dan menggiurkan, tidak semua orang dapat berkecimpung dalam dunia itu. Perlu kiranya pembelajaran, pengalaman, serta tidak lepas dari coba dan salah (trial and error).
Kiranya cukup tepatJNE mengadakan acara blogshop yang bekerjasama dengan Kompasiana dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijanya (FEB UB)ini. Acara berlangsung pada 12 Mei 2015 tersebut bertempat di Gedung D Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya Malangdengan mengambil tema : Inovasi Strategi Bisnis di Media Online.
Dalamkata sambutan dari pihak UB yang diwakilkan oleh ketua Jurusan Managemen FEB UB, Dr. Sumiati, SE.,M.Si., menyatakan bahwa UB mempunyai visi dan misi mewujudkan entrepreneur university. Yang mengharapkan para mahasiswanya nanti akan memiliki jiwa entrepreneur, dan acara ini salah satunya untuk dapat membuka diri sekaligus mewujudkanya.
[caption id="attachment_421860" align="aligncenter" width="555" caption="Seusai acara tuan rumah, pembicara, dan moderator berfoto bersama. Dok pribadi"][/caption]
Konten
Dalam perdagangan online, konten dalam website yang dapat berupa blog atau pada media sosial yang lain memerlukan kualitas konten didalamnya. Untuk urusan konten ini diisi oleh Nurulloh dari Kompasiana. Sebagai Content & Community Editor Kompasiana, Nurulloh menjelaskan bahwa dalam membangun content marketing memerlukan beberapa prinsip,diantaranya:
Original, keaslian suatu konten sangat diperlukan. Dengan demikian menunjukkan bahwa konten itu merupakan pelopor dan lain dari biasanya, tidak sekedar mengekor.
Patience, kesabaran dalam membangun konten sangat diperlukan karena memang memerlukan waktu serta tidak tiba-tiba jadi. Proses coba salah (trial and error) berperan disitu dan itu memerlukan ketekunan dan kesabaran.
Timely, konten yang telah dibangun perlu dirawat secara periodik dan update secara berkala. Selain agar tidak tampak bosan juga menyesuaikan perkembangan yang ada, dimana perubahan di dunia online begitu cepat dan dinamis.
Flexible, perubahan pengguna internet begitu beragam baik selera ataupun minat. Keluwesan dalam mengelola konten sangat diperlukan dalam menghadapi perkembangan yang ada.
Menurut Nurulloh konten adalah raja dan itu menjadi segalanya. Dalam membangun konten di media onlline perlu memperhatikan beberapa hal dengan melalui beberapa proses eksekusinya. Bahwa konten yang dibangun harus menarik dan bermanfaat. Disamping itu konten yang dibangun hendaklah tidak yang mainstream, dalam hal ini sebisa mungkin belum diungkit oleh media massa.
Selain itu konten yang dibangun perlu diperkuat dengan data dan fakta agar nantinya menjadi valid.Agar menarik konten dianjurkan menggunakan bahasa naratif (bercerita). Update juga secara berkala dengan melibatkan pembaca untuk diajak “berbicara” baik itu saran, kritik atau keluhan.
Visual
Sesuatu yang menarik pandangan mata jelas diperlukan dalam bisnis online. Dalam hal visual kali ini dibawakan oleh pembicara selanjutnya Wahyu Aditya, Founder of HelloMotion, HelloFest & KDRI. Selain itu ia adalah penulis buku Sila ke 6: Kreatif Sampai Mati! yang dapat kita dapatkan di toko buku. Cukup menarik apa yang disampaikannya.Berbagaipengalaman ia ungkap untuk memperkuat materi yang dikemukakannya.
Berkenaan dengan kreatifitas ia sudah memulainya sejak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). Dengan gaya yang kocak ia bercerita bahwa pada waktu SD dulu sengaja duduk dibelakang agar dapat menggambar yang merupakan hobinya. Tujuannya adalah untuk menghibur teman-teman dengan karya yang dibuatnya.
Sampai di bangku SMA pun dalam kreatifitas menggambar tetap ia lanjutkan. Ia pun memberanikan diri untuk mendesain ulang kaos olah raga sekolahnya di SMAN 3 Malang agar terlihat gaul dan tidak kaku. Hasilnya cukup positif kaos desainnya tidak saja dipakai olahraga, juga keren dipakai untuk tujuan lainnya, jalan-jalan misalnya.
Wahyu sepertinya paham benar akan kekuatan visual. Ia membentuk wadah yang dinamakan Kementrian Desain Republik Indonesia (KDRI). Kerjaannya ngeblog, bikin artikelyang mengkritisi logo yang tidak gaul atau status quo.Desain atau logo yang yang kaku ia coba ganti dengan yang lebih gaul. Logo peringatan kemerdekaan RI banyak ia soroti. Ia juga membandingkan dengan logo milik negara luar yang lebih gaul dan menarik. Ia pun mendesain ulang dan melemparkannya kepada publik.
[caption id="attachment_421862" align="aligncenter" width="556" caption="Salah satu karya Wahyu Aditya yang cukup gaul. Dok pribadi"]
Ia mempersilahkan siapa saja menggunakan logo desainnya tanpa perlu meminta ijin.Karyanya mendapat sambutan hangat dari publik. Banyak yang menggunakan logo itu, bahkan oleh korporat. Ada juga masyarakat yang menyablonnya di kaos dan kemudian menjualnya. Menangapi hal itu boro-boro menuntut secara hukum, Wahyu hanya cengar-cengir, dihadapan peserta blogshop ia hanya berujar “kurang ajar”.
Selain itu Wahyu menginginkan publik melek akan pentingnya visual. Untuk itu ia berupaya mengedukasi publik agar tidak takut berkreatifitas menggambar. Selain mendirikan sekolah desain, ia juga turut memberi pengarahan di dunia maya bahwa mengambar itu mudah. Ia memberi tutorial berupa gambar sederhana untuk dapat dikembangkan sehingga menjadi gambar yang menarik.
Dalam bisnis online ia mengemukan ada beberapa yang perlu diperhatikan: kreatifitas, teknologi, dan pasar. Semua tidak dapat berdiri sendiri, satu sama lain saling berkait. Dan dalam membangunnya akan menemui jalan rumit, oleh karena itu diperlukan kerja keras dan kesabaran untuk membedah dan menjalaninya.
Peluang
Dalam bisnis online perlu pihak ke tiga yang menghubungkan antara penjual dan pembeli, disinilah perlu jasa kurir dan kargo. JNE rupanya paham akan itu. Andre Vincent Wenas (Chief Human Capital Officer JNE), mengemukakan bahwa JNE dibangun dengan”kenekatan” di tahun 1990.Sembilan orang pendiri berani memberikan pelayanan dibeberapa kota yangbahkan belum pernah mereka kunjungi. Dan pada akhirnya dengan jiwa entrepreneur,JNE pada saat ini telah menjadi perusahan besar, melayani banyak konsumendi segala penjuru daerah.
Dukungan JNE terhadap bisnis online begitu besar. Komitmen JNE bagi pelaku bisnis online dari berbagai kalangan: individu, UKM, atau perusahaanterus ditingkatkan. Kepuasan pelanggan (pengirim dan penerima)adalah tujuannya, yang tidak lain terjemahan dari “Connecting Happiness”.
Pengiriman yang cepat, tepat, dan aman adalah kuncinya. Berbagai layanan telah digulirkan diantaranya YES (Yakin Esok Sampai), dan perjalanan paket yang dikirim dapat dipantau (tracking) melalui online pula dengan memasukkan Airwaybill Number–nya.Keamanan barang yang dikirim dijamin oleh JNE. Bila ada kehilangan akan diganti 100%, tentu sebelumnya dengan membayar premi asuransi sebesar 0,2% dari harga barang.
Reputasi JNE dalam bisnis online cukup mendapat hati di mata pelanggan. Wenas dengan percaya diri menyatakan bahwa para pelaku bisnis online akan memasukkan logo JNE di media online-nya sebagai jasa pengiriman. Faktor kepercaan berperan di sini, yang ada kalanya diantara pengirim (penjual) dan penerima (pembeli) belum pernah saling mengenal (bertemu secara fisik).
Pelayanan yang cepat dan keterjangkauan yang luas sangat diperlukan untuk bisnis online ini. Ada layanancukup unik yang disediakan oleh JNE adalah pesonanusantara, yang pada layanan ini kita dapat memesan makanan atau minuman khas dari daerah asal. Kalau dahulu kita perlu datang atau titip pada kerabat atau sahabat untuk mendapatkannya. Dengan pesona nusantara kita dapat menikmati makanan atau minuman itu. Tinggal pesan (via online) nanti JNE yang mengantarkannya.
Bahkan makanan yang berkuah seperti bakso ataupun rawon pun bisa terlayani. Wenas menjelaskan bahwa kuahnya perlu dibekukan (frozen), dengan memberi contoh yang pernah dilakukan pengiriman dari Malang ke Papua dengan jangka waktu 2x24 jam akan sampai ke pemesan. Wenas juga berpesan bila kita mau bekerja sama lebih lanjut dengan JNE untuk meningkatkan bisnis online kita, dapat mengunjungi cabang JNE terdekat.
Tidak terasa selama acara yang dimoderatori Wardah Fajri (Content & Community Officer Kompasiana) berlangsung hampir dua jam.Para peserta blogshop yang terdiri dari mahasiswa, Kompasianer, dan umum menerima pelajaran berharga tentang seluk beluk bisnis onlineyang –ternyata- penuh jalan berliku dan rumit ini. Saya yang hadir turut merasakan manfaatnya dalam membuka wawasan.Terima kasih JNE dan Kompasiana yang telah mengadakan even berharga ini di kota Malang (selama ini even banyak berlangsung di ibu kota).Salam satu jiwa.
[caption id="attachment_421863" align="aligncenter" width="454" caption="Selain dapat wawasan, dapat bingkisan yang dibawa pulang. Dok pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H