Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mereka-Reka Siapa yang Jadi DKI 1

23 Maret 2012   19:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk dapat menjadi pemimpin di DKI dengan memenangi pilkada paling tidak mempuyai tiga syarat:

Kapabel, artinya cakap dan mampu menjadi pemimpin. Menjadi pemimpin tidak perlu mengusai semua hal, yang penting ia dapat mengatur dan memanajemen bawahan untuk dapat menjalankan tugas dan wewenangnya. Pemerintah (government) tidak diartikan memerintah tetapi pelayan masyarakat (public service).

Kredibel, artinya dapat dipercaya, figur yang mempunyai dedikasi dan kredibilitas tinggi, ada kesesuaian antara ucapan dan tindakan. Suatu sosok pemimpin yang benar-benar teruji. Yang dicari adalah bukan figur yang–meminjam istilah KH Zainudin MZ- teriak dengan keras dan lantang jangan korupsi karena memang tidak ada yang bisa dikorupsi. Tetapi figur yang tidak korupsi padahal ada kesempatan dan peluang untuk korupsi.

Akseptabel, artiya dapat diterima. Diantara ketiga syarat itu, akseptabel merupakan syarat yang paling sulit. Banyak figur yang kapabel, dan kredibel tetapi sulit diterima rakyat. Di sini selain faktor rasional juga berperan faktor emosional. Kedekatan secara personal, pandangan, dan selera lebih dikedepankan, sama halnya dalam memilih pasangan hidup. Pemimpin yang dicari adalah yang tidak berjarak jauh masyarakat (merakyat), bersahaja, komunikatif, dan bertipe melayani.

Betapapun juga warga DKI berhak memiliki pemimpin yang terbaik. Pemimpin yang mampu menyelesaikan permasalahan DKI yang komplek dan rumit. Masalah yang sering diusung adalah mengatasi banjir dan kemacetan. Dua masalah itu harus segera diselesaikan karena menyangkut ekonomi berbiaya tinggi bagi rakyat (dan juga pengusaha). Untuk itu diperlukan terobosan dan kebijakan yang tepat maka diperlukan pemimpin yang tepat pula (the right man and the right place).

Terus siapa figur yang cocok itu? Mereka-reka siapa yang akan jadi gubernur DKI nanti sama juga dengan bermain tebak-tebakan. Agak sulit memang, sama sulitnya ketika menentukan siapa juara piala dunia dalam sepak bola. Tetapi sekedar memprediksi tidak ada salahnya, apalagi bila ditunjang dengan data akurat, kondisi objektif, jejak rekam, dan situasi terkini. Dengan memperhatikan kondisi suara-suara, komentar, pendapat, aspirasi dari masyarakat, dan juga ulasan tulisan-tulisan Kompasianer di KOMPASIANA. Diantara figur yang paling mendekati kecocokan dan keinginan rakyat ini adalah pasangan JOKOWI-AHOK. Cukup pas dan rasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun