Upgrade Kompetensi Pengasuh, Pesantren Ar Rohmah Malang Undang Psikolog

Malang --- Kepesantrenan SMP Ar-Rohmah Putra Islamic Boarding School Pesantren Hidayatullah Malang terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Salah satu ikhtiar tersebut ialah dengan menggelar pembinaan SDM yang bertempat di masjid Baitur Rohmah LPI Ar-Rohmah Putra, Kamis (17/10). 

Mengusung tema "Perubahan dan Dinamika Kehidupan Masa Remaja", kegiatan yang berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 17.30 WIB. ini diikuti seluruh pengasuh atau murobbi. 

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut Rr. Nia Paramita Yusuf, S.Psi.,MSi,Psikolog, seorang psikolog dari Nia Talent Psychologist. Dalam materinya Ibu Mita, demikian akrab dipanggil, menyampaikan secara gamblang tentang perubahan psikologis yang dialami remaja dan dinamika kehidupan mereka di era sekarang ini. 

Menurutnya masa remaja adalah masa transisi yang menentukan. Di rentang waktu ini, identitas diri mulai terbentuk, dan mereka sering kali menghadapi berbagai tekanan. Baik dari lingkungan sosial maupun diri sendiri. Oleh sebab itu, penting bagi mereka mendapatkan dukungan postif dari lingkungan atau orang-orang terdekatnya. Sebagaimana adanya sosok pengasuh di Ar-Rohmah Putra ini, yang tak hanya mampu mengayomi, tetapi juga bisa menjadi sahabat bagi para santri. 

Ar Rohmah Malang

Dalam kesempatan tersebut, psikolog yang berpengalaman menangani berbagai masalah remaja ini pun juga berbagi wawasan dan kiatnya menghadapi problematika yang kerap terjadi selama masa remaja. Seperti masalah pubertas, semangat belajar, mengelola stres atau kecemasan, cara mengelola ekspektasi dan kepercayaan diri, dan juga mereduksi konflik antar teman. 

Sementara itu Kepala Kepesantrenan SMP Ar-Rohmah Putra, Nur Ihsan, mengemukakan pentingnya setiap pengasuh memahami psikologi remaja sebagai bekal dalam mendidik dan membersamai santri sehari-hari di pesantren. 

"Peran para pengasuh di pesantren sangatlah strategis. Mereka tidak hanya sebagai pembimbing atau pengganti sosok orang tua, tetapi juga sebagai figur yang memahami kompleksitas perkembangan santri setiap hari,"pungkasnya./*