Mohon tunggu...
Herwan Soejadi
Herwan Soejadi Mohon Tunggu... Lainnya - Balai Pemerintahan Desa di Lampung

Penggiat Tata Kelola Pemerintahan Desa, Master Trainer Tata Kelola Pemerintahan Desa pola pembelajaran Tatap Muka dan Daring, dan Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Nonformal, Bisakah Dijadikan Pegangan?

14 Oktober 2024   11:41 Diperbarui: 14 Oktober 2024   11:45 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi/LMS Pamong Desa Kemendagri

Pendidikan sering kali diidentikkan dengan sekolah formal, tempat kita duduk di kelas, mendengarkan guru, dan mengikuti ujian. Tapi tahukah kamu, pendidikan bukan cuma soal sekolah formal? Ada yang namanya pendidikan non formal, yang nggak kalah penting! Bahkan, semakin ke sini, banyak orang mulai mengakui bahwa pendidikan non formal punya potensi besar untuk dijadikan pegangan dalam meraih masa depan.

Apa Itu Pendidikan Non Formal?

Pendidikan non formal adalah segala bentuk pembelajaran yang terjadi di luar jalur pendidikan formal, seperti sekolah atau universitas. Ini bisa berupa kursus keterampilan, pelatihan, workshop, seminar, atau kegiatan lainnya yang tujuannya adalah untuk mengembangkan kemampuan atau keahlian seseorang. Contoh pendidikan non formal yang paling sering kita dengar misalnya kursus bahasa asing, kelas memasak, hingga pelatihan digital marketing.

Berbeda dengan sekolah formal yang lebih terstruktur dan memiliki kurikulum baku, pendidikan non formal lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Cocok banget buat kamu yang pengen belajar sesuatu secara cepat, praktis, dan langsung bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari!

Salah satu contoh Pendidikan non formal adalah pelatihan untuk Aparatur Desa yang diselenggarakan secara daring oleh Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.  Nama aplikasinya disebut Learning Management System (LMS) Pamong Desa.  Tujuan LMS Pamong Desa ini adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia tentang tata kelola pemerintahan desa.  Harapannya agar seluruh aparatur desa dapat memilih materi apa yang akan dipelajarinya secara daring dan tidak terbatas ruang dan waktu serta disesuaikan dengan kebutuhan di desa.

Keunggulan Pendidikan Non Formal

Banyak orang berpikir bahwa hanya pendidikan formal yang bisa membawa kesuksesan. Tapi, jangan salah! Pendidikan non formal juga punya banyak keunggulan yang bisa membuatmu lebih siap menghadapi dunia kerja, bahkan untuk yang punya minat di bidang kewirausahaan.

1. Fleksibilitas Waktu dan Tempat

   Kalau di sekolah formal kamu harus masuk kelas setiap hari pada jam tertentu, pendidikan non formal lebih fleksibel. Kamu bisa ikut kursus online dari rumah, atau mengikuti pelatihan di akhir pekan. Jadi, buat kamu yang sudah bekerja, pendidikan non formal bisa jadi solusi yang pas untuk terus mengembangkan diri tanpa harus mengganggu rutinitas.

2. Belajar Hal-Hal Spesifik 

   Pendidikan non formal memungkinkan kamu untuk belajar hal-hal yang benar-benar spesifik dan langsung berguna. Misalnya, kamu bisa ikut kelas coding atau desain grafis yang fokus pada satu software tertentu, atau kursus keterampilan public speaking untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Kamu bisa langsung praktik tanpa harus belajar teori yang terlalu banyak.

3. Menambah Skill yang Dibutuhkan di Dunia Kerja

   Di zaman yang serba cepat dan dinamis ini, dunia kerja membutuhkan tenaga yang siap dengan berbagai keahlian. Banyak pekerjaan saat ini menuntut kemampuan yang tidak selalu diajarkan di sekolah formal. Misalnya, skill seperti komunikasi, digital literacy, problem solving, hingga leadership bisa kamu peroleh dari pendidikan non formal. Ini membuat kamu lebih unggul di dunia kerja dan siap bersaing.

4. Harga yang Lebih Terjangkau

   Pendidikan formal, terutama di perguruan tinggi, bisa menghabiskan biaya yang besar. Sementara pendidikan non formal biasanya menawarkan biaya yang lebih terjangkau. Ini membuat pendidikan lebih inklusif, memungkinkan siapa saja untuk meningkatkan keterampilannya tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Tantangan dalam Pendidikan Non Formal

Tentu saja, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah validasi. Banyak orang masih meragukan apakah sertifikat dari pendidikan non formal bisa diakui oleh perusahaan atau institusi lainnya. Namun, sekarang banyak perusahaan yang sudah mulai mengakui pentingnya keahlian praktis yang diperoleh dari kursus-kursus non formal.

Selain itu, pendidikan non formal juga butuh kedisiplinan yang tinggi dari para pesertanya. Karena sifatnya yang fleksibel, sering kali orang merasa tidak ada tekanan sehingga cenderung menunda-nunda. Makanya, kalau kamu memilih pendidikan non formal, pastikan kamu punya komitmen yang kuat untuk menyelesaikan pelajaran.

Bisa Jadi Pegangan?

Jadi, apakah pendidikan non formal bisa dijadikan pegangan? Jawabannya: Ya, bisa banget! Asalkan kamu serius dan memilih pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu, pendidikan non formal bisa menjadi senjata ampuh untuk meraih kesuksesan di era modern ini. Banyak bukti bahwa orang-orang sukses bukan hanya karena pendidikan formal, tapi juga karena mereka terus belajar secara mandiri melalui jalur non formal.

Jadi, jangan ragu untuk ikut kursus atau pelatihan yang sesuai dengan passion dan kebutuhanmu, ya!

Pantun dulu, yuk:

Raja dermawan suka berbagi,

Gayanya wibawa suka bercanda,  

Pendidikan non formal tak diragukan lagi,  

Sukses bisa dicapai dengan cara berbeda.

Terus semangat belajar, karena di mana pun kamu berada, ilmu selalu bisa dicari dan diaplikasikan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun