"Woi, lo udah dapet kerjaan belum? Gue udah ngirim lamaran kemana-mana, tapi tetep aja belum ada panggilan," keluh si Budi sambil nyeruput kopi di warung pinggir jalan.
Nah, siapa sih yang nggak pernah ngerasain dilema kayak gini? Di zaman sekarang, nyari kerjaan itu kayak lagi main game level susah banget. Persaingan ketat, syaratnya minta ampun, dan lowongan kerja yang kayak kacang goreng, abis dikit langsung habis.
Dulu mah, lulus kuliah langsung dapet kerjaan. Sekarang? Udah punya gelar S2 aja masih susah nyari kerja yang sesuai sama passion. "Kayak lagi nyari jodoh aja, deh," celetuk si Ani sambil ketawa getir.
Kenapa sih nyari kerjaan jadi susah banget?
Ada beberapa penyebabnya, pertama persaingan Ketat: Lulusan baru tiap tahun makin banyak, sementara lowongan kerja nggak nambah sebanding.
 Udah gitu, banyak perusahaan yang lebih milih orang yang udah punya pengalaman kerja, padahal buat lulusan baru, gimana mau punya pengalaman kalau nggak dikasih kesempatan?; kedua syarat yang Nggak Masuk Akal: Udah sering banget kita nemuin lowongan kerja dengan syarat yang bikin geleng-geleng kepala.Â
Pengalaman kerja minimal 2 tahun buat posisi fresh graduate? Seriusan? Terus, kenapa nggak sekalian minta pengalaman kerja 10 tahun?; kemudian skill yang Kurang Relevan: Banyak banget skill yang sekarang lagi dicari sama perusahaan, tapi nggak diajarin pas kuliah. Misalnya, kemampuan coding, digital marketing, atau data analysis.Â
Nah, buat yang nggak punya skill-skill ini, ya tinggal gigit jari aja; dan terakhir koneksi itu penting: Katanya sih rezeki nggak kemana, tapi nyatanya, punya koneksi itu penting banget buat nyari kerjaan. Banyak lo ya yang dapet kerjaan karena rekomendasi dari temen atau saudara.
Ekspektasi vs Realita Dunia Kerja
"Eh, lo tau nggak sih gaji rata-rata fresh graduate sekarang berapa?" tanya si Candra sambil membuka laptopnya.
"Wah, gue juga lagi nyari-nyari info itu," jawab si Dita.
Nah, masalah gaji ini memang jadi perbincangan hangat di kalangan para job seeker. Banyak yang punya ekspektasi tinggi, tapi kenyataannya seringkali nggak sesuai harapan.
Kenapa sih gaji fresh graduate seringkali di bawah ekspektasi?
Pertama, sesuai dengan hukum ekonomi, gaji itu kan ditentukan sama permintaan pasar. Kalau banyak pencari kerja, tapi lowongan kerjanya sedikit, ya otomatis gaji jadi lebih rendah; kedua pengalaman: Perusahaan biasanya lebih menghargai pengalaman kerja. Jadi, buat fresh graduate yang belum punya pengalaman, ya wajar aja kalau gajinya masih standar; selanjutnya bidang Kerja: Gaji di setiap bidang kerja itu beda-beda. Misalnya, gaji di bidang IT biasanya lebih tinggi dibanding bidang lain.
Selain masalah gaji, ada juga beberapa hal lain yang sering jadi kekecewaan buat para fresh graduate antara lain: Beban Kerja: Jangan kaget kalau ternyata beban kerja di kantor nggak se-enjoy yang lo bayangkan.Â
Ada aja kerjaan yang harus dikerjain lembur, weekend, bahkan saat hari libur; kemudian bos yang Cerewet: Nggak semua bos itu baik dan pengertian.Â
Ada juga bos yang suka ngatur-ngatur dan bikin karyawannya stres; yang gak kalah sering jadi masalah adalah lingkungan Kerja yang Toxic: Lingkungan kerja yang nggak sehat juga bisa bikin lo jadi nggak betah kerja. Misalnya, ada perundungan, diskriminasi, atau gosip yang nggak penting.
Lalu, gimana cara menghadapi semua ini?
Realitis: Jangan punya ekspektasi yang terlalu tinggi. Lihat dulu kemampuan dan pengalaman lo, lalu sesuaikan dengan gaji yang wajar; perbanyak networking: Perbanyak koneksi dengan orang-orang yang sudah bekerja.Â
Siapa tahu mereka bisa bantu lo nyari kerjaan atau ngasih saran yang bermanfaat; tambah skill alias skill Development: Terus belajar dan kembangkan skill yang lo punya.Â
Semakin banyak skill yang lo kuasai, semakin besar peluang lo untuk dapat kerjaan yang bagus; dan yang terakhir adalah sabar: Nyari kerjaan itu butuh proses. Jangan menyerah kalau belum dapat kerjaan dalam waktu singkat. Terus berusaha dan yakinlah bahwa ada rezeki yang sudah ditentukan buat lo.
Tips Cari Kerja Jaman Now
Nah, buat lo yang lagi aktif nyari kerjaan, berikut ini beberapa tips yang bisa lo coba:
Optimalkan CV dan Surat Lamaran: Buat CV dan surat lamaran yang menarik dan sesuai dengan lowongan kerja yang lo lamar.
Manfaatkan Media Sosial: Banyak perusahaan yang sekarang merekrut karyawan melalui media sosial. Jadi, jangan lupa aktif di LinkedIn atau platform lainnya.
Ikut Job Fair: Job fair itu ajang yang bagus buat ketemu langsung sama HRD perusahaan. Siapin diri lo sebaik mungkin sebelum datang ke job fair.
Freelancing: Sambil nyari kerjaan tetap, lo bisa coba kerja freelance dulu. Selain dapat tambahan uang, lo juga bisa dapat pengalaman kerja dan memperluas jaringan.
Intinya, nyari kerjaan itu butuh usaha yang ekstra.Â
Karpet merah jangan dibuang
Jangan menyerah dan teruslah berjuang!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H