Mohon tunggu...
Herwan Soejadi
Herwan Soejadi Mohon Tunggu... Lainnya - Balai Pemerintahan Desa di Lampung

Penggiat Tata Kelola Pemerintahan Desa, Master Trainer Tata Kelola Pemerintahan Desa pola pembelajaran Tatap Muka dan Daring, dan Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Pendek Tatkala Naik KRL JABODETABEK

7 Oktober 2022   12:57 Diperbarui: 7 Oktober 2022   13:02 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita tentang cinta tak akan ada habisnya.  Apalagi saat masih berseragam putih abu-abu.  Rasa malu ingin bertegur sapa, ingin tahu siapa namanya, ingin bicara walau hanya sepatah kata.  terkadang semuanya sirna saat si Dia ada depan mata.

Sekitar awal Tahun 1990, saya bersekolah di SMA Negeri 1 Bogor.  Rumah orang tua saya di lingkungan Depok II Timur mengharuskan saya menempuh perjalanan melalui dua moda transportasi untuk bisa sampai ke sekolah.  Saya naik angkutan kota (angkot) ke stasiun setelah itu dilanjutkan naik KRL Jabodetabek tujuan Bogor.  

Saya lebih memilih naik KRL dengan konsekuensi harus berangkat tepat setelah sholat subuh.  Kenapa pagi sekali?  Ini karena jadwal KRL yang sudah pasti yaitu jam 6 pagi.  Ada beberapa alasan saya pilih naik KRL.  Pertama saya tidak akan terlambat masuk sekolah, kedua banyak kawan yang satu tujuan walaupun berbeda sekolahnya.  Satu lagi alasan utama yaitu ingin bertemu dengan si Dia.

Iya si Dia selalu naik KRL bersama-sama dengan saya.  walau sebenarnya tidak hanya dengan saya saja.  tapi ada beberapa kawan lain,  tapi namanya sedang suka ya rasanya Dia naik kereta karena saya.  

Transformasi KRL JABODETABEK (https://www.kompas.tv)
Transformasi KRL JABODETABEK (https://www.kompas.tv)

 

KRL di jaman itu jauh berbeda dengan jaman sekarang.  Dahulu KRL masih dipenuhi dengan pengamen dan tukang asongan.  para penumpang masih bebas merokok dan pemeriksaan karcis dilakukan secara manual oleh petugas yang didampingi oleh keamanan KRL.  Saat ini KRL sudah jauh lebih nyaman dan bersih dari pengamen dan tukang asongan, serta ruangan yang ber-AC sehingga para penumpang dilarang merokok.

 

Saat itu, KRL Jabodetabek jurusan Stasiun Bogor yang biasa saya naiki kondisinya berkebalikan seratus delapan puluh derajat dengan Jurusan Stasiun Jakarta Kota.  Menurut analisa saya, karena jumlah stasiun yang akan dilewati hanya 4 (empat) buah kalau dihitung dari Stasiun Depok Lama.  Stasiun tersebut yaitu Citayam, Bojong Gede, Cilebut dan Bogor.  Sedangkan jumlah stasiun yang dilewati KRL Jurusan Jakarta Kota sekitar 19 (sembilan belas) stasiun.  Hal ini menyebabkan jumlah penumpangnya jauh lebih sedikit sehingga memungkinkan saya dan kawan-kawan seperjalanan merasa nyaman berinteraksi dan bersenda gurau.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun