Mohon tunggu...
Herwan Soejadi
Herwan Soejadi Mohon Tunggu... Lainnya - Balai Pemerintahan Desa di Lampung

Penggiat Tata Kelola Pemerintahan Desa, Master Trainer Tata Kelola Pemerintahan Desa pola pembelajaran Tatap Muka dan Daring, dan Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memberikan ASI Meningkatkan Kecerdasan si Buah Hati

7 Oktober 2022   01:02 Diperbarui: 7 Oktober 2022   01:03 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang tua yang mengharapkan anaknya cerdas.  Anak yang mempunyai kesehatan fisik dan mental yang baik.  semua itu bukan hanya harapan kalau orang tua menyadari ASI sebagai jawaban.

Keinginan ibu untuk memberikan ASI secara maksimal untuk si buah hati adalah hal yang sangat diidam-idamkan oleh ibu yang baru melahirkan.  Pada kenyataannya tidak semuanya bisa menyusui anaknya karena berbagai faktor.

Pemberian ASI ternyata sudah dianjurkan dalam Al-Quran, seribu empat ratus tahun yang silam.  

"Dan ibu-ibu dianjurkan menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, hal ini berlaku bagi yang ingin menyusui secara sempurna.  Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang layak. Seseorang tidak dibebani melebih kesanggupannya. 

Janganlah seorang ibu dan seorang ayah menderita karena anaknya. Ahli waris juga berkewajiban seperti itu. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang layak. " (QS. Al-Baqarah : 233)

Dalam ayat tersebut sangat jelas anjuran dan alternatif jika ibu tidak bisa menyusui anaknya, maka boleh menyusukan anaknya kepada orang lain.  Hal ini menggambarkan betapa pentingnya memberikan ASI kepada anak.

Anjuran pemberian ASI ini diperkuat dengan banyaknya penelitian dalam dunia kesehatan. ASI diberikan kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan.  Selanjutnya ASI tetap diberikan hingga usia bayi 2 tahun dengan makanan pendamping ASI.

Selain itu kandungan ASI dikenal dengan nutrisinya yang sangat banyak. ASI mengandung berbagai macam zat yang bermanfaat bagi bayi seperti protein, mineral, lemak hingga vitamin.  Oleh karena itu, ibu-ibu sangat dianjurkan untuk memberikan ASI pada bayi hingga usianya 2 tahun.

Manfaat yang terkandung dalam ASI banyak sekali, salah satunya adalah menjaga imunitas atau kekebalan tubuh si bayi. Bayi yang diberikan ASI mempunyai sistem imun yang lebih kuat jika dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat asupan ASI sama sekali.

Pemberian ASI juga berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak. Pemberian ASI sejak bayi dilahirkan hingga enam bulan akan membuat anak memiliki kecerdasan yang tinggi.

Ketika bayi baru lahir sangat disarankan untuk mendapatkan ASI pertama atau biasa disebut kolostrum.  Warna cairan ini kekuningan dan manfaatnya sebagai imunisasi alami bagi bayi.

Meskipun jumlahnya tidak banyak, kolostrum ini sangat penting.  Bayi yang mengkonsumsi kolostrum sesaat setelah lahir dipastikan lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Keharusan memberikan ASI selama 2 tahun tentu diimbangi dengan pasokan ASI yang cukup berlimpah dari ibu. Ada banyak kiat yang bisa dilakukan untuk memastikan ASI tetap keluar dalam jumlah banyak dan berkualitas.

Para ibu bisa mengkonsumsi makanan-makanan untuk menambah produksi ASI antara lain daun katuk, pepaya, bayam hingga kacang-kacangan. Konsumsi macam-macam sayuran dan buah berguna untuk menjaga stamina ibu saat menyusui.

Bukan hanya bayi yang mendapatkan manfaat dari pemberian ASI, menyusui juga memiliki manfaat yang baik bagi si ibu yaitui menguatkan sel-sel payudara untuk melawan kanker, melancarkan siklus menstruasi hingga terbebas dari resiko depresi. Proses menyusui juga akan mempererat hubungan antara ibu dan bayi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun