Mohon tunggu...
Hervina Putri
Hervina Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Urban and Regional Planning

Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Nature

Industri Karet PDP Sumber Wadung

22 Maret 2021   21:26 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:47 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu wilayah dan peningkatan pendapatan masyarakat. Pembangunan ekonomi melalui industri pada suatau wilayah dalam jangka panjang akan membawa perubahan dalam ekonomi wilayah, morfologi wilayah maupun sosial budaya masyarakat. Perubahan ekonomi yaitu dari ekonomi tradisional yang berfokus pada sektor pertanian ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor industri. Dampak ekonomi yang dibawakan oleh lokasi industri di suatu tempat terungkap antara lain dalam bentuk peningkatan produksi, pendapatan dan pengurangan pengangguran. Pengaruh langsung dampak ini pada umumnya dirasakan oleh masyarakat di sekitar lokasi industri tersebut untuk kemudian meluas ke daerah dan bahkan mungkin ke tingkat nasional.

Salah satu industri yang telah lama berkembang di Indonesia adalah industri karet. Industri karet yang berada di Desa Harjomulyo merupakan salah satu industri yang telah berkembang mulai dari masa penjajahan Belanda. Industri ini berada satu tempat dengan perkebunan karet, kopi, dan coklat. Total luas Desa Harjomulyo adalah 1.461,873 Ha dengan 650 Ha dataran dan 15 Ha perbukitan atau pegunungan. Secara geografis, desa Harjomulyo memiliki batas - batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara             : Desa Karangharjo Kecamatan Silo

Sebelah Selatan          : Desa Mulyorejo Kecamatan Silo

Sebelah Barat             : Desa Seputih Kecamatan Mayang

Sebelah Timur                        : Desa Pace Kecamatan Silo

 

Industri karet PDP Sumber Wadung telah menjadi ladang pendapatan bagi masyarakat sekitar terhitung mulai pertama kali dibuat oleh pemerintahan Belanda masyarakat sudah memanfaatkannya dengan cara bekerja di perkebunan karet sekitar. Pada beberapa tahun berikutnya terjadi peremajaan tanaman baru setelah hutan dari era Kolonial Belanda sudah tua dan ditebang. Dan banyak juga masyarakat yang memanfaatkannya dengan cara tumpangsari dan itu dilakukan secara turun temurun sampai sekarang, yang banyak ditemukan adalah kopi. Akan tetapi di lingkungan industri tersebut jika sedang berlangsung pengolahan karet maka akan menimbulkan polusi pada penciuman. Bau yang dihasilkan membuat warga sekitar ataupun yang sedang melewati kawasan tersebut dapat mencium bau yang kurang sedap.

Jika dikaitkan dengan teori lokasi industri yang dikemukakan oleh Alfred Weber adalah memperhitungkan beberapa faktor spasial untuk menemukan lokasi yang optimal dan biaya yang minimal untuk pembanguan pabrik serta biaya transportasi. Biaya Transportasi faktor yang perlu diperhitungkan dalam menentukan lokasi industri. Berat barang yang diangkut dan jarak dari pabrik ke pusat distribusi mempengaruhi biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Umumnya, lokasi yang dipilih adalah lokasi dimana bahan baku dan bahan bakar mudah diperoleh. Sama halnya dengan industri karet PDP Sumber Wadung ini, lokasinya berada dekat dengan lokasi bahan baku dengan mudah didapatkan. Yang mana lokasi industri tersebut berdampingan dengan kawasan perkebunan yang akan menjadi bahan baku industri.

Dan menurut Weber biaya tenaga kerja atau labour cost juga merupakan faktor terpenting dalam penentuan lokasi pabrik. Jika lokasi pabrik dianggap menguntungkan, namun biaya tenaga kerja kurang baik (mahal), maka lokasi tersebut juga kurang tepat untuk menjadi suatu lokasi industri. Mungkin pada industri tertentu akan lebih cenderung ke lokasi dimana biaya tenaga kerja lebih rendah. Jika dikaitkan dengan industri karet PDP Sumber Wadung, untuk biaya tenaga kerja masih terbilang sangat terjangkau dan mengingat masyarakat di sekitar industri mayoritas adalah penyadap getah karet dan petani yang mengolah tanaman selain perkebunan.            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun