Depresi merupakan masalah emosional yang sangat umum terjadi. Secara sederhana depresi dikaitkan dengan rasa sedih yang mendalam atau kemurungan yang mempengaruhi jiwa dan tubuh penderita.
Orang yang depresi biasanya memiliki gejala-gejala sebagai berikut: berdiam diri, senang mengeluh, tertekan dan secara jasmani menjadi lesu, bermalas-malasan dan merasa (atau benar-benar) menjadi sakit.
Menurut institut Kesehatan Jiwa di Amerika Serikat (NIMH), depresi memiliki tanda umum atau gejala sebagai berikut :
1. Â Â Â Â Rasa Sedih, cemas atau hampa yang terus menerus.
2. Â Â Â Â Rasa Putus asa dan selalu pesimis.
3. Â Â Â Â Rasa tidak berharga, rasa bersalah dan rasa tidak berdaya.
4. Â Â Â Â Kehilangan minat atau kesenangan atau hobi atau aktvitas yang sebelumnya di sukai.
5. Â Â Â Â Energi lemah, kelelahan, menjadi lamban.
6. Â Â Â Â Sulit berkonsentrasi, mengingat dan memutuskan.
7. Â Â Â Â Sulit tidur atau insomnia atau tidur berlebihan atau hipersomnia.
8. Â Â Â Â Sulit makan atau rakus makan (menjadi kurus atau kegemukan).
9. Â Â Â Â Tidak tenang dan gampang tersinggung.
10. Â Â Â Sering sakit kepala atau masalah pencernaan seperti sulit buang air besar dan lain-lain.
11. Â Â Â Berpikir ingin mati atau bunuh diri.
12. Â Â Â Serta terkadang merasa berat di tangan dan kaki
Depresi bisa disebabkan oleh karena penderita dikejar rasa bersalah, merasa gagal, tidak berarti atau tertolak, perasaan kehilangan yang mendalam atau berbagai konflik antara harapan dan realita. Makanya depresi banyak teralami oleh orang yang di PHK, patah hati, bangkrut, gagal, cerai, kehilangan orang yang dikasihi, menderita penyakit berkepanjangan.
      Untuk mengalami kebahagiaan, sangat penting bagi kita untuk mengelola depresi dengan baik. Jangan biarkan rasa bersalah terus menghantui, terimalah kenyataan bahwa harapan kita tidak selalu sama dengan kenyataan. Kemampuan untuk menerima kenyataan yang ada (memiliki hati yang ikhlas) merupakan langkah bijaksana untuk bebas dari depresi. Demikian juga ketika kita mengalami kegagalan yang membuat kita ditekan perasaan malu, tidak berarti atau tidak berguna -- lihatlah hidup kita dalam rancangan Tuhan yang baik dan mulia. Percayalah, rahmat-Nya tidak pernah berkurang kepada kita.
Tips Mengatasi Depresi Secara Alami
- Carilah tempat yang tenang untuk merenung.  Berjalan-jalanlah di tempat yang asri dan bisa membuat pikiran dan jiwa kita menjadi tenang, misalnya seperti di taman, pengunungan, pantai  atau tempat-tempat tertentu yang memiliki arti khusus bagi hidup kita. Pikirkan dengan tenang kenapa Anda menjadi tertekan? Apakah hal itu harus terjadi? Bagaimana mengatasi hal-hal yang menyebabkan perasaan tertekan tersebut?
- Lakukan olahraga Pagi. Usahakan untuk melakukan kegiatan berolahraga di pagi hari, selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, udara segar pagi hari dan kehangatan matahari akan membuat tubuh menjadi lebih rileks sehingga Anda bisa keluar dari tekanan depresi.
- Jangan biarkan ada waktu yang kosong. Waktu kosong membuat Anda menjadi semakin tertekan. Jika ada waktu luang isilah dengan hal-hal ringan tetapi positif, misalnya membaca buku, melukis, menulis, mendengarkan musik dsb.
- Carilah teman ngobrol dan tertawalah bersama mereka. Mengatahui ada seseorang yang mau mendengarkan 'curhat' Anda dan menikmati obrolan yang membuat Anda bisa tertawa akan meringankan tekanan dalam jiwa.
- Lakukan 'konseling' dengan Tuhan. Curahkan semua apa yang Anda rasakan dan suasana hati yang tertekan kepada Tuhan di dalam doa sesuai dengan iman Anda. Renungkan semua kebaikan dan rahmat yang selama ini telah dianugerahkan kepada Anda. Biasanya doa seperti ini akan memberikan ketenangan, membukakan pengharapan dan memberikan kekuatan.
- Keluarlah dari belenggu depresi dengan melakukan hal-hal positif bagi orang lain yang sedang mengalami masalah. Ketika kita merasa berguna kita akan memiliki jiwa yang sehat dan kuat.
Akhirnya, semuanya berpulang pada diri sendiri. Keputusan untuk keluar dari tekanan depresi menjadi titik awal kesembuhan. Secara iman kita pasti percaya, bahwa Tuhan mau dan mampu menyembuhkan orang yang mengalami depresi, tetapi kalau yang bersangkutan tidak mau mengambil keputusan dan tidak memiliki kemauan untuk sembuh maka proses kesembuhan itu juga tidak terjadi. Â Dalam kasus tertentu yang sifat depresinya sudah akut atau berat, bantuan professional tentu saja sangat dibutuhkan.
Salam sukses dan bahagia!
heru tri budi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H