Mohon tunggu...
Heru Tri Budi
Heru Tri Budi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Teman sharing keluarga dalam obrolan seputar kesehatan emosional, spiritual, relasional dalam keluarga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Banyak Orang Sukses dan Ternama Tidak Bahagia?

4 Januari 2018   07:59 Diperbarui: 4 Januari 2018   08:38 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar orang mengira kesuksesan pasti membawa kebahagiaan, padahal faktanya tidak selalu demikian. Ada banyak orang yang sukses tetapi tidak bahagia atau lebih menyedihkan lagi, ada banyak orang yang tidak sukses sekaligus tidak bahagia. Berikut ini beberapa contoh orang yang sukses secara materi tetapi tidak bahagia sehingga mereka terpaksa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri:

Miliarder asal Rusia yang bernama Scot Youngmeninggal tertusuk pagar besi, setelah ia loncat dan terjatuh dari lantai empat penthouse miliknya. Young adalah pengusaha bisnis property yang sangat sukses, tetapi, kemudian dia mengalami permasalahan keuangan dan pernikahannya berantakan. Adolf Merckle salah satu orang yang pernah menyandang gelar sebagai orang terkaya di Jerman itu membunuh dirinya sendiri dengan menabrakkan badannya ke kereta api karena terlilit hutang yang tidak mampu diatasinya.

Masih dari Jerman, Otto Beishempada saat miliarder ini memiliki kekayaan US$ 3,3 miliar, justru memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada 2013 setelah lama menderita penyakit yang tidak diketahui dan tidak ada harapan untuk sembuh. Kemudian Jesse Livermoretrader misterius yang mampu menjadi orang terkaya berkat kemampuannya menjadi pialang saham di Amerika Serikat. Namun hal ini tidak berlangsung lama, ketika pada tahun 1929 pasar saham Amerika Serikat jatuh Livermore dinyatakan bangkrut pada 1934. Dalam keputusasaannya miliarder ini kemudian mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya sendiri.

Dalam deretan para artis terkenalpun kita juga menemukan banyak kasus kematian secara mengenaskan. Sebut saja bintang K-pop Korea Selatan, Kim Jong-hyun yang dikenal dengan Jonghyun, yang masih berusia 27 tahun, meninggal dunia pada Desember 2017 diduga karena sengaja menghirup gas Karbon Monoksida dari panggangan briket batubara. Lalu Chester Bennington vokalis band ternama Linkin Park kelahiran Phoenix, Arizona, Amerika diduga mengalami depresi, dan mengakhiri hidupnya pada Juli 2017 di kediaman pribadinya di Palos Verdes Estate di Los Angeles.

Aktor peraih Oscar, Robin Williams pada Agustus 2014, tewas gantung diri di rumahnya di Paradise Cay, California. Desainer papan atas dunia, Alexander McQueen, pada Februari 2010 ditemukan gantung diri di rumahnya di London. Musisi legendaris Kurt Cobain, yang bersama Nirvana telah menciptakan genre musik grunge, pada April 1994 tewas setelah menembak kepalanya sendiri. Dan masih banyak lagi sejumlah selebritis lainnya yang mengakhiri hidupnya sendiri, misalnya: Whitney Houston, Heath Ledger, Amy Winehouse, Marilyn Monroe dan sederet nama ternama lainnya.

Mengapa setelah sukses dan popularitas yang mereka kejar berhasil diraih justru membuat mereka tidak bahagia? Ada banyak penyebab yang menjadi alasannya. Salah satunya adalah "kekosongan jiwa." Hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk bekerja dan menyenangkan penggemar (orang yang mengaguminya), sehingga hubungan-hubungan yang mendalam dengan keluarga, teman atau seseorang menjadi hilang,  tidak ada lagi waktu untuk diri sendiri atau bahkan untuk beristirahat. Ketika mereka sendirian mereka mengalami kesepian dan kekosongan jiwa. Kondisi ini membuat mereka menjadi depresi dan rentan dengan dorongan untuk bunuh diri

Manusia itu makhluk sosial dan baru bisa menjadi manusia yang utuh ketika berinteraksi secara mendalam dengan orang lain. Menjadi orang sukses dan terkenal seringkali mengakibatkan ikatan komunal dengan lingkaran teman, keluarga dan kerabatnya sendiri menjadi lemah. Seiring dengan itu mereka juga kehilangan kerahasiaan dan kemampuannya untuk bergaul serta berinteraksi dengan orang biasa, sehingga mengakibatkan isolasi sosial semakin meningkat.

Kecenderungan isolasi sosial ini semakin meningkat karena orang yang ternama biasanya lebih senang berinteraksi terutama (hanya) dengan orang-orang yang memiliki posisi atau strata sosial yang sama. Kesepian dan tiadanya keintiman dengan orang lain mendorong banyak orang sukses dan ternama berusaha melarikan diri dengan alkohol, narkoba, seks bebas untuk melupakan kehampaan batinnya tersebut. Hal ini tidak pernah menyelesaikan masalah. Mereka justru semakin depresi dan terisolasi secara sosial serta semakin rentan dengan dorongan bunuh diri.

Kitab Suci mengatakan, bahwa tidak baik manusia itu seorang diri. Manusia diciptakan sebagai makhluk mulia citranya Tuhan sendiri, sangat berbeda dengan binatang. Manusia dirancang dengan kebutuhan untuk membangun relasi yang dalam dengan Penciptanya dan dengan sesamanya. Dan kebutuhan itu pertama kali dan yang terutama dipenuhi di dalam keluarga. Ketika kesuksesan dan popularitas merampas keintiman dalam keluarga maka semua yang kita capai tidak akan membuat kita bahagia. Jadi sukses sejati seharusnya berjalan pararel dengan keharmonisan dalam keluarga. Menjadi orang hebat di luar rumah tidak boleh menghilangkan pentingnya merawat hubungan dengan pasangan, dengan anak atau dengan saudara di dalam keluarga kita.

Salam sukses dan bahagia! (hatebe/4/1/2018)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun