Mohon tunggu...
Heru Tri Budi
Heru Tri Budi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Teman sharing keluarga dalam obrolan seputar kesehatan emosional, spiritual, relasional dalam keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

14 Alasan Salah Wanita Memutuskan untuk Menikah

22 November 2017   08:59 Diperbarui: 24 November 2017   14:18 3057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

10. Menikah di saat merasa sedang jatuh cinta

Jangan salah sangka, bahwa jatuh cinta itu tidak penting. Tetapi ketika Anda merasa sedang jatuh cinta biasanya daya nalar Anda menjadi kacau sehingga keputusan menikah yang Anda buat bisa menjadi terburu-buru dan salah.  Pernikahan bukanlah sekedar perasaan, tetapi juga mempertimbangkan hal-hal lain yang dipadu dalam sebuah komitmen bersama.

11. Menikah karena alasan sosial

Apa kata orang kalau sampai saat ini saya belum menikah? Agar lebih aman saya sebaiknya cepat menikah.Tanggung jawabku menuntut aku untuk segera menikah. Mungkin itu menjadi pertimbangan seseorang menikah tetapi bisa berakibat kurang baik ketika ia akhirnya memiliki tuntutan yang tidak realistis kepada pasangannya demi untuk menjaga statusnya secara sosial. Pasangannya bisa merasa hanya dijadikan obyek untuk menjaga nama baiknya di masyarakat.

12. Menikah di saat hati sedang luka

Ketika seorang wanita sedang patah hati atau merasa dicampakkan pacarnya, mungkin dalam lukanya ia akan bersumpah: "Memangnya hanya dia saja laki-laki di dunia ini, lihat saja saya akan menikah duluan dari dia" atau "Akan aku tunjukkan kepada mereka, bahwa aku tidak bisa dihina terus." Mungkin benar, bahwa ia akhirnya menikah lebih dulu, tetapi keputusan yang diambil saat seseorang terluka biasanya tidak didasarkan pada pertimbangan yang bijaksana. Kemungkinan  untuk salah memilih pasangan akan sangat besar dan setelah menikah tuntutannya terhadap pasangan juga cenderung tidak wajar.

13. Karena sudah lama pacaran

Kami sudah sangat lama pacaran, nggak enak dilihat orang jika tidak cepat menikah. Daripada terjadi apa-apa lebih baik kami segera menikah saja. Pernikahan seharusnya tidak didasarkan rasa tidak enak terhadap orang lain atau karena takut terjadi apa-apa. Waktu pacaran yang lama justru bisa dipakai sebagai proses untuk menguji dan mempersiapkan diri menuju pernikahan yang baik. Harus diingat: betah pacaran bukan berarti betah menikah. Masa pacaran biasanya banyak basa-basi, manipulasi dan fantasi, tetapi pernikahan adalah hubungan yang nyata apa adanya.

14. Karena tidak ada pilihan lain

Ada orang yang terpaksa menikah karena tidak ada pilihan lain. "Kami terpaksa menikah, karena orang tuanya menangkap kami sedang bercumbu, padahal sebenarnya saya hanya main-main sama dia" Atau bisa juga karena dijodohkan paksa. "Saya tidak bisa menolak keinginan orang tua yang menjodohkan saya denga dia." 

Apapun alasannya, ada anugerah Tuhan di dalam pernikahan dimana Tuhan sebagai perancang pernikahan berkehendak agar manusia bisa menikmati pernikahannya dan bertumbuh dalam kedewasaannya untuk memberi arti di tengah-tengah dunia ini.. Kalau kita bisa mempertahankan pernikahan itu karena anugerah-Nya. Kalau kita mengalami kegoncangan dalam pernikahan, jangan lupakan bahwa anugerah-Nya sanggup menolong kita.  Doa dan konsultasi akan memberikan kita jalan untuk mengurai masalah pernikahan kita. (hatebe/22/11/2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun