10. Menikah di saat merasa sedang jatuh cinta
Jangan salah sangka, bahwa jatuh cinta itu tidak penting. Tetapi ketika Anda merasa sedang jatuh cinta biasanya daya nalar Anda menjadi kacau sehingga keputusan menikah yang Anda buat bisa menjadi terburu-buru dan salah. Â Pernikahan bukanlah sekedar perasaan, tetapi juga mempertimbangkan hal-hal lain yang dipadu dalam sebuah komitmen bersama.
11. Menikah karena alasan sosial
Apa kata orang kalau sampai saat ini saya belum menikah? Agar lebih aman saya sebaiknya cepat menikah.Tanggung jawabku menuntut aku untuk segera menikah. Mungkin itu menjadi pertimbangan seseorang menikah tetapi bisa berakibat kurang baik ketika ia akhirnya memiliki tuntutan yang tidak realistis kepada pasangannya demi untuk menjaga statusnya secara sosial. Pasangannya bisa merasa hanya dijadikan obyek untuk menjaga nama baiknya di masyarakat.
12. Menikah di saat hati sedang luka
Ketika seorang wanita sedang patah hati atau merasa dicampakkan pacarnya, mungkin dalam lukanya ia akan bersumpah: "Memangnya hanya dia saja laki-laki di dunia ini, lihat saja saya akan menikah duluan dari dia" atau "Akan aku tunjukkan kepada mereka, bahwa aku tidak bisa dihina terus." Mungkin benar, bahwa ia akhirnya menikah lebih dulu, tetapi keputusan yang diambil saat seseorang terluka biasanya tidak didasarkan pada pertimbangan yang bijaksana. Kemungkinan  untuk salah memilih pasangan akan sangat besar dan setelah menikah tuntutannya terhadap pasangan juga cenderung tidak wajar.
13. Karena sudah lama pacaran
Kami sudah sangat lama pacaran, nggak enak dilihat orang jika tidak cepat menikah. Daripada terjadi apa-apa lebih baik kami segera menikah saja. Pernikahan seharusnya tidak didasarkan rasa tidak enak terhadap orang lain atau karena takut terjadi apa-apa. Waktu pacaran yang lama justru bisa dipakai sebagai proses untuk menguji dan mempersiapkan diri menuju pernikahan yang baik. Harus diingat: betah pacaran bukan berarti betah menikah. Masa pacaran biasanya banyak basa-basi, manipulasi dan fantasi, tetapi pernikahan adalah hubungan yang nyata apa adanya.
14. Karena tidak ada pilihan lain
Ada orang yang terpaksa menikah karena tidak ada pilihan lain. "Kami terpaksa menikah, karena orang tuanya menangkap kami sedang bercumbu, padahal sebenarnya saya hanya main-main sama dia" Atau bisa juga karena dijodohkan paksa. "Saya tidak bisa menolak keinginan orang tua yang menjodohkan saya denga dia."Â
Apapun alasannya, ada anugerah Tuhan di dalam pernikahan dimana Tuhan sebagai perancang pernikahan berkehendak agar manusia bisa menikmati pernikahannya dan bertumbuh dalam kedewasaannya untuk memberi arti di tengah-tengah dunia ini.. Kalau kita bisa mempertahankan pernikahan itu karena anugerah-Nya. Kalau kita mengalami kegoncangan dalam pernikahan, jangan lupakan bahwa anugerah-Nya sanggup menolong kita. Â Doa dan konsultasi akan memberikan kita jalan untuk mengurai masalah pernikahan kita. (hatebe/22/11/2017)