Pernahkan Anda mendengar seorang ibu yang menjelang akhir hayatnya berkata kepada anak gadisnya seperti ini: "Sebelum mama mati, kamu harus sudah menikah" Perkataan seperti itu biasanya akan menjadi beban di hati anaknya sehingga ia akan berusaha secepat mungkin memenuhinya sehingga ia bisa melakukan pilihan yang salah. Â Kata-kata senada dari orang tua misalnya: "Papa mama ingin cepat menggendong cucu" Â atau "Mama malu kalau anak mama tidak laku" juga bisa menjadi dorongan salah dalam diri anaknya ketika mereka menikah.
5. Â Menikah karena sudah merasa hidupnya mapan.
Umur sudah cukup, pekerjaan sudah mapan, hanya satu yang belum: menikah. Jadi apa alasannya untuk menunda-nunda lagi? Â Karena beekeyakinan, bahwa menikah merupakan salah satu keberhasilan hidup akhirnya justru menjebak banyak orang pada pilihan yang salah dan tuntutan yang tidak realistis tentang pernikahannya.
6. Â Menikah karena untuk memperbaiki nasib
Ada beberapa wanita yang menikah karena pertimbangan untuk memperbaiki nasib. Â Mereka berkata: "Mumpung ada orang kaya yang mau, cepat saja menikah." Yang lainnya berkata: "Untuk memperbaiki nasib, apa salahnya menikah dengan duda tua." Ada juga yang demi karier, Â "Kalau aku bisa menikah dengan anak bos, aku pasti akan mendapat promosi." Semua alasan yang didorong kepentingan materi akan membuat hubungan tidak murni dan penuh manipulasi. Pernikahan yang seharusnya didasarkan pada kejujuran dan kerelaan untuk menerima pribadinya bukan kekayaannya.
7. Â Menikah karena ingin merubah seseorang
Ada orang yang menikah karena ingin menjadi "pahlawan" untuk mengubah hidup seseorang. Mereka berpikir, nanti kalau sesudah menikah pasangannya pasti akan  berubah menjadi lebih baik.  Alasan ini akan membuat banyak orang kecewa dan frustasi karena biasanya pasangannya tidak seperti apa yang diharapkannya.
8. Â Menikah karena ingin segera keluar dari rumah
Karena beberapa alasan seseorang ingin segera keluar dari rumah dan meninggalkan orang tua serta saudara-saudaranya. "Daripada aku menderita terus di rumah ini lebih baik aku menikah dan segera menyingkir dari ayah/ibu/saudara yang selalu menyakitiku" Â Meninggalkan orang tua tetapi masih menyimpan kepahitan dengan orang tua akan menjadi perjalanan yang terbebani dengan masa lalu. Akan berat untuk pernikahannya.
9. Â Menikah karena ingin membuktikan diri
Ada orang yang menikah bukan karena benar-benar ingin menikah atau merasa siap menikah, tetapi karena ingin membuktikan, bahwa ia juga bisa menikah. Â Pasangan yang dipilihnya menjadi tidak terlalu penting lagi lkarena yang terpenting adalah ia bisa menikah seperti orang lain.