HATEBE/RESTORASIKELUARGA/ Tiga bulan lalu Ita menikah dengan Jimmy. Pesta  pernikahan mereka sangat meriah dan mengesankan. Tetapi berbeda dengan  indahnya pesta pernikahannya , seminggu setelah pulang berbulan madu mereka sangat tertekan karena hampir setiap hari ada ketegangan diantara mereka - ada-ada saja yang menyebabkan salah paham dan pertengkaran. Hubungan mereka sepertinya tidak seideal yang mereka harapkan.  Dengan rasa frustasi Ita berkata: "Kalau tahu menikah itu seperti ini lebih baik aku melajang saja seterusnya."
Ita mengenal Jimmy di sebuah pesta pernikahan temannya. Bagaikan film percintaan, Ita jatuh cinta pada pandangan pertama. Â Hari berikutnya mereka berkencan dan merasa cocok, sebulan kemudian Jimmy melamarnya. Tanpa menunda terlalu lama, dengan penuh kepastian Ita menerima lamaran itu. Dengan persiapan yang serba cepat tiga bulan kemudian mereka menikah.
Kasus seperti ini ternyata tidak hanya dialami oleh Ita, ada banyak wanita yang mengikuti pola yang serupa dan berakhir dengan kekecewaan dan luka di hati. Secara umum kita bisa menemukan adanya 14 alasan salah yang dibuat seorang wanita yang ingin menikah, yaitu:
1. Â Menikah karena merasa hampir kedaluwarsa
Ada sebagian wanita yang memberi catatan dalam dirinya sendiri, bahwa ketika ia masuk usia tertentu,misalnya usia 30, 35 atau 40 tahun  ia sudah terlambat untuk menikah.  Tidak mungkin lagi ia bisa menikah. Maka sebelum usia tersebut ia akan memasang tanda 'sale' untuk dirinya dan 'siapapun' yang suka sama dia akan segera disambarnya. Beruntung kalau ia mendapatkan pria baik-baik, tetapi akan menjadi bencana kalau pria tersebut orang yang bermasalah.
2. Â Karena merasa usia sudah cukup
Ada wanita yang berpikir, ketika umurnya sudah pantas untuk menikah ketika bertemu dengan seorang pria yang dianggapnya cocok, tanpa mempertimbangkan hubungan mereka dengan bijaksana segera membawa hubungan mereka kepada pernikahan. "Sebelum terlambat, lebih baik cepat-cepat menikah," ujarnya. Orang yang menikah karena dorongan ini biasanya meniadakan salah satu proses persiapan pernikahan yang sehat, yaitu: proses waktu untuk saling mengenal dan menguji hubungan mereka.Â
3. Â Menikah karena untuk menutupi rasa malu
Ada wanita yang terpaksa menikah karena sudah terlanjur hamil sebelum menikah. Agar tidak malu dengan keluarga besar atau dengan masyarakat, maka secepat mungkin mereka menikah. Menikah menjadi alat untuk melindungi harga diri.
Kehamilan karena korban perkosaan seringkali juga memakai pernikahan cepat sebagai cara untuk menjaga nama baik di tengah masyarakat. Keduanya, baik kehamilan karena kecelakaan maupun perkosaan biasanya dilakukan karena terpaksa, pasangan tidak siap menikah dan ada luka dalam hubungan mereka sehingga berpotensi besar untuk gagal di tengah jalan.
4. Â Menikah karena untuk membahagiakan orang tua