Mohon tunggu...
Heru Tri Budi
Heru Tri Budi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Teman sharing keluarga dalam obrolan seputar kesehatan emosional, spiritual, relasional dalam keluarga

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tips Mengusir Kesepian Dalam Jiwa

9 November 2017   18:51 Diperbarui: 11 Desember 2017   16:44 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HERU TRI BUDI/RESTORASI JIWA/ Kesepian itu bisa membunuh orang. Kesepian adalah suatu keadaan yang dirasakan menyedihkan bagi seseorang. Kesepian berasal dari perasaan terkungkung, terasing, ditinggalkan, ditolak, diabaikan, atau merasa tidak diinginkan, tidak diterima, merasa tidak didengar atau merasa berbeda dengan yang lain. Seseorang bisa saja memiliki banyak teman dan keluarga, tetapi jauh di dalam hatinya ia tetap merasa sendiri jika ia merasa mengalami hal-hal tersebut. Biasanya semakin seseorang memikirkan kebahagiaan, rasa kesepian itu semakin  datang mendera. Sampai titik dimana ia tidak sanggup lagi menghadapi kesendiriannya dan akhirnya berujung pada kematian.

Psikiater David D. Burns, penulis buku Intimate Connections yang mengembangkan program mengatasi kesepian di Presbyterian Medical Center, Philadelphia berkata:  "Orang-orang yang merasa kesepian dan mempunyai masalah dalam membentuk hubungan akrab dengan orang lain mempunyai rasa percaya diri yang rendah." Kemudian ia melanjutkan:  "Mereka takut ditolak dan dicela sehingga bersikap terlalu kritis terhadap diri sendiri. Ini disebabkan mereka mempunyai harapan yang tak masuk akal untuk dirinya sendiri maupun orang lain."

Dalam bukunya The Wounded Healer, Henri Nouwen menulis; "Seorang manusia dapat menjaga kesehatan jiwanya dan tetap hidup selama paling tidak ada satu orang yang sedang menunggunya. Seorang ibu yang sedang sekarat dapat bertahan hidup untuk melihat anaknya sebelum dia menyerah dan meninggal; seorang tentara dapat mencegah kehancuran fisik dan mentalnya ketika dia tahu bahwa istri dan anak-anaknya sedang menunggunya. Akan tetapi, ketika tidak seseorang pun yang menunggu, kita tidak akan mungkin dapat bertahan dalam pergumulan hidup."

Bagaimana kita bisa mengusir kesepian dalam jiwa kita?

Hal yang paling kita butuhkan untuk mengusir perasaan sepi yang menguasai jiwa kita bukanlah kesibukan  dan keramaian, tetapi keintiman. Kita perlu menemukan sebuah hubungan yang berarti dalam hidup kita. Mungkin akibat berbagai pengalaman penolakan yang menyebabkan kesepian membuat kita sulit membangun hubungan dengan seseorang, disinilah faktor spiritual sangat dibutuhkan.  Kitab Suci mengatakan, bahwa Tuhan tidak pernah menolak atau meninggalkan kita. Dia selalu menyambut dan menyertai kita.

Dalam kesendirian dan perasaan sepinya, raja Daud menuliskan syair yang indah , bahwa Tuhan adalah Gembalanya.  Salah satu bait yang ia tulis berkata demikian: "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." Bahkan di syair yang lain ia juga berkata: "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku."

Kedekatan dengan Tuhan membuat kita mampu membebaskan diri dari masa lalu yang melukai jiwa kita.  Buatlah keputusan untuk bebas dari pengalaman-pengalaman masa lalu yang telah menyakiti kita (diabaikan, dicela, ditolak dsb). Dalam anugerah Tuhan kita pasti bisa memaafkan  seseorang yang telah menyakiti hati kita, menerima pengalaman itu sebagai kenyataan hidup yang harus dilewati dan tidak kalah penting, yaitu berdamai dengan diri sendiri. Jangan biarkan kemarahan terus menguasai jiwa Anda.

Kedekatan dengan Tuhan dan berdamai dengan diri sendiri merupakan dasar untuk memulai hubungan yang berarti dengan orang lain. Terbukalah dengan sebuah hubungan yang baru.  Jangan takut untuk membangun kembali hubungan persahabatan dengan seseorang. Jika situasinya sudah semakin baik, masuklah ke dalam sebuah komunitas yang sehat seperti komunitas keagamaan  atau sosial dimana persaudaraan yang hangat bisa Anda dapatkan.

Berhentilah membandingkan diri dengan orang lain dan merasa rendah diri terus-menerus, jadilah diri Anda sendiri dan aktualisasikan diri Anda sesuai dengan apa yang Anda miliki. Ingatlah, bahwa Anda memiliki tipe kepribadian yang berbeda dengan orang lain, Anda memiliki bakat dan potensi unik yang bisa Anda tampilkan untuk membangun hidup Anda dan membahagiakan orang lain. Ketika Anda bertindak positif seperti ini hubungan Anda dengan orang lain juga akan menjadi lebih positif.

Selain itu, secara aktif mulailah membagikan apa yang Anda miliki untuk orang lain. Berbagi dengan sesama dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial keagamaan yang dikelola gereja, masjid, vihara dan sebagainya akan menumbuhkan rasa bangga dalam jiwa kita dan berdampak pada perasaan berarti. Merasa berarti dalam hidup ini akan mengusir perasaan sepi dalam jiwa kita.

Berbagi, memberikan perhatian, memuji, memotivasi dan melayani sesama tidak akan pernah membuat kita rugi atau bangkrut. Yang terjadi justru sebaliknya: jiwa kita akan menjadi lebih bahagia, beruntung dan kaya dengan kebajikan. Melayani sesama adalah jalan untuk menemukan kebesaran jiwa dan keberartian dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun