Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Seniman - Pernah jadi PNS di Jambi dan Pernah kerja di Harian Sriwijaya Post menjadi wartawan

Pendidikan akir Lulusan SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mudik

15 Maret 2024   19:57 Diperbarui: 15 Maret 2024   19:58 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: heru sudrajat 

Begitu kental kenangan lama dikampung

Merasakan semilirnya angin malam diantara pohon bambu. 

Menatap bulan purnama bercahaya jingga. 

Lalu menghirup kopi hangat sembari makan ubi bakar. 

Lama tak mudik kampung 

Ada rasa cemas 

Ada kerinduan yang membeku

Masihkah kampungku seperti dulu. 

Memberi kehangatan kedamaian dalam kehidupan. 

Kabar yang kudengar. 

Kampungku dikepung keangkuhan, pada pusaran gedung-gedung tinggi. 

Pada budaya luar negeri. 

Yang membabat habis kisah-kisah sejati dan menenggelamkan cahaya bulan. 

Sungguh aku harus mudik. 

Meski kalah dalam melangkah. 

Mengejar waktu 

Yang merubah kampungku. 

Sungailiat, maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun