Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Seniman - Pernah jadi PNS di Jambi dan Pernah kerja di Harian Sriwijaya Post menjadi wartawan

Pendidikan akir Lulusan SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam

26 Oktober 2023   20:08 Diperbarui: 26 Oktober 2023   20:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruwetnya kehidupan terbalut dalam cahaya bulan. 

Meski tidak panas, namun warna dan garis-garis bukti keras. 

Begitu kuat gesekan dalam berebut kemenangan. 

Tinggal bagaimana kita mengambil warna malam dengan kelembutan. 

Tanpa harus saling mematikan, satu dengan yang lainnya. 

Kesadaran menunggu malam dan kesabaran untuk merenung pada cahaya lembut, dibalik ganasnya malam. 

Yang kita sendiri susah menangkap bahasa malam. 

Karena bulan tidak selalu datang dalam kegelisahan malam. 

Dan sampai embun pagi turun membanjiri dedaunan, kitapun tetap berdiam diri. 

Tanpa mengerti sejatinya diri kehidupan diantara bulan dan malam. 

Sungailiat Bangka, 26 Oktober 2023.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun