Kutulis bait bait perjalanan.Â
Disetiap helai kuntum bunga kertas.Â
Bertutur tentang manis paitnya kehidupan.Â
Lalu helai bunga satu-satu jatuh dibawa angin.Â
Berserak dihalaman rumah.Â
Menutup segala langkah.Â
Yang pernah kita tapaki dalam kehidupan.Â
Begitu kuat tapak kaki kita.Â
Menyeret langkah yang tak pasti.Â
Kadang berhenti ditanah becek depan rumah.Â
Menata kembali catatan lama.Â
Yang menggores dihalaman rumah.
Dipenuhi bunga kertas warna warni.Â
Seperti mimpi mimpi kita yang selalu terhenti.Â
Dan kita hanya gigit jari.Â
Memeluk kekecewaan abadi.Â
Karena tergusur aturan.Â
Ditanah tak bertuan.Â
Sungailiat, Bangka 13 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H